```
Pada suatu masa, terdapat dua kerajaan yang hidup dalam damai. Kerajaan Salem dan kerajaan Mombana.
Hingga suatu hari, raja dari Mombana meninggal dan seorang monarki baru mengambil alih, Pangeran Cone.
Pangeran Cone selalu lapar akan lebih banyak kekuasaan dan lebih dan lebih lagi.
Setelah penobatannya, ia menyerang Salem.
Serangan itu begitu tiba-tiba, Salem sama sekali tidak siap menghadapinya. Mereka terkejut. Raja dan Ratu terbunuh, sang pangeran dijadikan budak.
Rakyat Salem yang selamat dari perang diperbudak, tanah mereka direbut. Wanita-wanita mereka dijadikan budak seks.
Mereka kehilangan segalanya, termasuk tanah mereka.
Kejahatan menimpa tanah Salem dalam wujud Pangeran Cone, dan pangeran dari Salem dalam perbudakannya dipenuhi dengan amarah yang sangat besar.
17
Pangeran dari Salem, Pangeran Lucien bersumpah akan membalas dendam.
Sepuluh tahun kemudian, Lucien yang berusia tiga puluh tahun dan rakyatnya melakukan kudeta dan melarikan diri dari perbudakan.
Mereka bersembunyi dan memulihkan diri. Mereka berlatih siang dan malam di bawah kepemimpinan Lucien yang tak kenal rasa takut dan dingin, yang didorong oleh segalanya dalam dirinya untuk merebut kembali tanah mereka dan juga merebut tanah Mombana.
Butuh lima tahun bagi mereka sebelum mereka menyergap dan menyerang Mombana. Mereka membunuh Pangeran Cone dan merebut kembali segala sesuatu.
Ketika mereka berteriak menyerukan kemenangan mereka, mata Lucien menemukan dan menatap tajam putri yang sombong dari Mombana. Putri Danika. Putri dari Pangeran Cone.
Ketika Lucien menatapnya dengan mata yang paling dingin yang bisa dimiliki siapa saja, dia merasakan kemenangan untuk pertama kalinya.
Dia berjalan ke arah putri dengan kalung budak yang telah dia menangkan selama sepuluh tahun berdenting di tangannya saat dia berjalan. Dia mendekat dan dengan gerakan cepat, dia memasang kalung tersebut di leher putrinya.
Lalu, dia mendongakkan dagunya, menatap ke dalam mata biru yang paling indah dan wajah yang paling cantik yang pernah ada, dia memberinya senyuman dingin.
"Kamu adalah milikku. Budakku. Budak seksku. Hartaku. Aku akan membalas segala sesuatu yang kamu dan ayahmu pernah lakukan kepada saya dan rakyat saya," katanya secara tegas.
Kebencian murni, kedinginan, dan kemenangan adalah satu-satunya emosi di wajahnya.
.
.
.
Siapa yang siap untuk kisah cinta yang berbeda?
Siapa yang mau berkelana ke dunia yang lebih gelap bersama saya?
Siapa yang siap untuk kisah ini?
Karena kamu tidak bisa menjawab secara vokal, jawablah saya dengan suka, dan komentar. Mereka yang akan menentukan apakah saya akan memulai kisah ini atau menghapus prolog ini. BUDAKKU. HARTAKU.
{Kebenciannya kepada dia adalah Mentah dan Dalam.}
Peringatan: Konten Sangat Sensitif.
```