Perjalanan mereka telah selesai, Andra tampak terlihat sedang bersama Fania.
Kebetulan yang sempurna,
"Raka tuh Fan"
"Iya tuh, ngapain dia kesini ?"
"Kangen pasti sama gue"
"Ih ngeri gue dengarnya juga"
Raka dan Yuda menghampiri keduanya, Andra tampak menyambut mereka dengan hangat tapi Fania hanya tersenyum dan kembali fokus pada ponselnya.
"Ada apa ?"
"Enggak, dia nih tiba-tiba ngajak gue kesini gak tahu mau ngapain"
"Memangnya kenapa, gak boleh gue kesini ?"
"Boleh saja, ya sudah ayo masuk"
Andra melangkah masuk diikuti Raka dan Yuda, Fania tak peduli dan masih sibuk dengan ponselnya.
Sejak pagi Fania memang sibuk dengan ponselnya entah apa yang Fania lakukan dengan ponselnya itu.
"Fania gak masuk ?"
"Biar saja Yud, lagi koslet tuh anak"
"Kenapa ?"
"Mana gue tahu aneh saja, gak jelas"
"Gak jelas gimana maksud lo ?"
"Masa tadi di kantin kantor dia tiba-tiba bilang miss you too sama gue, gila kali tuh anak"
Raka dan Yuda malah balik tertawa mendengar ucapan Andra, Andra mengernyit dan terdiam menatap keduanya.
"Udah gue bilang kalian itu cocok tahu, itu tuh sudah paling blak-blakan si Fania sama lo, masa gak ngerti sih itu sudah lebih dari kode"
Ucapan Yuda berhasil membuatnya mendapatkan toyoran dikepalanya dari Andra, Raka kembali tertawa saat melihat Yuda yang langsung terdiam.
"Berisik, bisa-bisanya lo berdua ngetawain gue"
"Lagian lo jadi cowok gak peka banget sih"
"Peka apa, asal saja kalau ngomong"
Andra berlalu meninggalkan keduanya, Andra tak bisa mengerti dengan apa yang ada diotak kedua sahabatnya padahal mereka tahu jika Andra dan Fania juga sahabatan bisa-bisanya mereka berfikiran seperti itu.
"Dra, lo mau kemana, gue mau ngajak liburan"
Andra tak peduli dan menghilang dibalik tembok dapur, Yuda dan Raka sama-sama tersenyum melihat kekesalan Andra pada mereka.
"Fan, lo ngapain di luar, sini masuk"
"Biar saja mungkin dia malu sama Andra karena ketahuan suka"
Raka terkikik mendengar ucapan Yuda, mereka sebenarnya hanya iseng karena mereka tahu jika hubungannya tak lebih dari sahabat.
Fania mengernyit saat melihat Icha berjalan kearahnya, sesaat kemudian Fania bangkit dan tersenyum menyambut kedatangan Icha.
"Selamat sore menjelang malam"
Ucap Fania ramah, Icha tersenyum dan mengangguk untuk menjawab sapaan Fania.
"Andranya ada ?"
"Ada di dalam, biar gue panggil dulu ya"
Fania berlalu memasuki rumah untuk memberitahu Andra tentang kedatangan Icha.
"Andra mana ?"
"Ah baru jauh sebentar sudah kangen lagi saja"
"Tahu lo Fan, gimana kalau Andra merantau jauh ?"
Fania mengernyit mendengar ucapan Raka dan Yuda, semua itu bukan jawaban atas pertanyaannya.
Icha yang mendengar semua perkataan Yuda dan Raka semakin percaya jika Andra dan Fania memang pasangan kekasih.
Icha menggeleng, itu bukan urusannya.
"Icha, ada apa ?"
Icha berbalik setelah mendengar suara Andra, Icha tak melihat Fania dibelakang Andra.
Icha tersenyum dengan hal itu.
"Ada apa ?"
"Cuma mau bilang, katanya tukang servis baru datang besok ke sini"
"Oh, kirain ada apa, ya sudah gak masalah tapi besok gue kerja gak akan ada di rumah gimana dong"
"Gak apa-apa, tukangnya besok pasti datang ke rumah dulu nanti biar aku yang antar kesini"
"Ya sudah kalau gitu, makasih ya"
"Ya sudah, lagian ada Fania kan, mungkin aku ganggu"
"Enggaklah, ganggu apa, di dalam ada Yuda sama Raka juga, lo mau gabung ayo masuk ?"
"Oh enggak, gak usah aku langsung pulang saja lagian aku cuma mau sampaikan hal itu saja"
"Baiklah, sekali lagi terimakasih"
Icha mengangguk dan berlalu dari Andra, jika saja tak ada Fania disana mungkin Icha akan mengajak Andra berbicara lebih banyak lagi.
"Ekhem"
Andra tersentak Fania tiba-tiba datang, Andra mendelik kesal karenanya.
"Oooowww kakak ku benar-benar jatuh cinta rupanya"
Fania memeluk lengan Andra dan menyandarkan kepalanya di pundak.
Icha yang dari kejauhan menoleh, dan melihat kemesraan keduanya.
"Apaan sih lo Fan ah"
"Ngaku saja kali, lo lihat deh dia lagi lihat kearah sini dia pasti mikir kita memang pacaran"
Andra mengernyit dan melirik Icha, benar saja Icha sedang melihat ke arahanya.
Andra tersenyum tapi Icha berlalu begitu saja tanpa membalas senyuman Andra.
"Apa gue bilang, dia juga suka kan sama lo"
"Suka apa buktinya dia pergi gitu saja"
Fania mengusap wajah Andra dengan gemas, lalu apa gunanya selama ini dia gonta-ganti gebet cewek kalau gak ngeti saat cewek itu cemburu.
"Dasar oon"
"Lo itu gak sopan ya"
"Bodo amat ahh"
Fania berlalu masuk bergabung dengan Yuda dan Raka meninggalkan Andra yang kesal dengan ulah Fania.
"Apa iya Icha cemburu, kalau benar berarti kesempatan gue buat deketin dia makin gede dong"
Andra tersenyum dengan ucapannya sendiri, tentu saja karena Andra memang menyukai Icha.
"Sabar, gajian sebentar lagi, abis itu gue ajak Icha jalan"
Andra mengangguk kemudian masuk dan ikut gabung dengan 3 makhluk didalam.
"Siapa yang datang ?"
"Anak yang punya kos ini"
"Oh kirain siapa"
"Dra, gue kesini mau ngajak lo liburan sama lo juga Fan"
"Liburan kemana ?"
"Ke Jakarta"
Fania menyimpan ponselnya seketika itu pula.
"Kapan ?"
"Nanti libur semester, sepupu gue minta gue nginep di Villanya"
"Seriusan ?"
"Iyalah, kalau bohong ngapain sekarang gue ngomong sama lo"
"Waaw, gue ikut pasti ikut tenang saja"
"Lo emang asyik Fan, lo sahabat terbaik selalu ada disaat apa pun"
Fania tersenyum angkuh mendengar kalimat Yuda, tapi Andra langsung menjitak kepala Fania.
"Liburan saja lo fikirin"
"Sakit lo kenapa sih ih, kasar banget"
"Lo fikir lo masih kuliah, lo itu kerja mana bisa liburan disamakan sama mereka"
Fania terdiam, ucapan Andra benar juga Fania lupa kalau sekarang kegiatan mereka sudah berbeda.
"gue lupa Dra, tapi lo jangan kasar-kasar dong jahat banget sakit nih kepala gue"
"Bodo amat, emang gue fikirin"
"Gak punya hati lo"
"Emang enggak, hati gue bukan buat lo"
"Ya sudah sih bukan urusan gue juga"
"Sudahlah malah ribut, jadi gimana nih gabung gak"
"ENGGAAAAAAK"
Andra dan Fania kompak mengatakannya dengan penuh kekesalan, Yuda dan Raka menatap heran keduanya.
"Gak seru lo berdua"
"BODO AAAMAAAAT"
Lagi-lagi Andra dan Fania kompak membut Yuda dan Raka semakin heran.
"Lo ngapain sih ikut-ikut gue mulu ?"
"Lo yang ikut-ikut gue enak saja"
Yuda dan Andra meggeleng melihat pertengkaran Andra dan Fania, kenapa mereka jadi ribut seperti itu.
Kedatangan Yuda dan Raka bukankah sudah baik-baik saja, tapi kenapa malah jadi ribut seperti itu mereka berdua.
Membuat pusing Yuda dan Raka saja yang terduduk di tempatnya.