Chereads / ADA CINTA DI PUTIH ABU-ABU / Chapter 13 - Akhir Pekan

Chapter 13 - Akhir Pekan

Hari senin ini tidak seperti hari senin biasanya banyak guru yang tidak datang ke kelas dan hanya sekadar memberi tugas, hampir semua guru di sekolah sibuk karena sekolah akan melakukan akreditasi.

Suasana kelas pada jam mata pelajaran Matematika hari ini sangat ramai karena Pak Alam akan menghadiri rapat guru-guru sekecamatan. Pak Alam salah satu guru Matematika yang paling disegani dan ditakuti hampir semua murid SMA HARAPAN KITA karena cara mengajarnya yang tegas serta jika ada muridnya yang tidak mengerjakan tugas akan dihukum dengan tidak bisa ikut kelas selanjutnya.

"Mabar lah kuy" ajak Rendi. Rendi adalah ketua kelas X-IPA 1.

"Bentar! Gue ngerjain soal dari Pak Alam dulu" jawab Oki.

Sementara dipojok sisi kanan kelas ada Rei, Adam dan Daniel yang sedang sibuk mengerjakan soal matematika yang sebelumnya belum pernah diajarkan oleh Pak Alam.

"Nih soal susah banget dah ya" ujar Daniel dengan gerakan memutar-mutar pulpennya.

"Bentar, gue liat Youtube deh!" tanggap Rei yang dari tadi sedang memainkan ponselnya.

Double kil!!

Enemy maniac!!

Sementara Rei dan Daniel sibuk mencari solusi untuk memecahkan soal matematika, terdengar suara yang keluar dari speaker ponsel Adam yang sedang memainkan game Mobile Legend.

"Dih! Kok lu malah main ML sih?!" ujar Daniel.

"Puyenggg,,, nanti gue nyontek aja deh" jawab Adam.

"Nah ini nih, nih sama persis soal yang kita lagi kerjain" ujar Rei senang yang dari tadi sedang mencari rumus matematika.

Akhirnya merekapun mengerjakan soal tersebut dan Daniel yang kesal dengan Adam karena lebih memilih bermain game dari pada mengerjakan soal langsung merebut ponsel Adam.

"Push Rank mulu lo! Hape lo gue sita sampe pelajaran kedua" ujar Daniel dengan nada kesal.

Adam yang sudah terbiasa dimarahi Daniel karena terlalu keseringan bermain game hanya bisa terdiam dan langsung ikut serta mengerjakan soal matematika.

Disela-sela mengerjakan tugas Adam mendapatkan ide untuk menghabiskan akhir pekan menginap dirumah Rei dengan bermain game dan barbequean. Ide itu langsung disetujui oleh keduanya karena kebetulan juga Ibu dan Bapak Rei sedang pergi keluar kota dan dirumah hanya ada Rei serta kedua kakaknya.

"Oke!! Setuju!" ujar Daniel.

"Sip!" jawab Rei singkat karena pusing memahami rumus.

* * *

Sementara dikelas X-IPA 4 suasana kelas hening dan menegangkan mengingat jam pelajaran kedua ada ujian lisan Biologi. Semua murid dikelas itu sedang berusaha menghafal materi tentang klasifikasi makhluk hidup.

"Ada 8 pengelompokan takson,, satu Domain. Domain adalah tingkat teratas dalam sistem klasifikasi makhluk hidup. Jenis selnya yaitu,,,,"

"Duh! Dari tadi nggak hafal-hafal nih" ujar Aldo sambil menutup wajahnya dengan buku paket Biologi.

"Aaaaa,, sama! Gue kayaknya remed deh" ucap Salma yang merupakan teman sebangku Aldo kala itu.

Rei : Nanti ke kantin bareng mau nggak, makan sotonya bu cokro.

Sebuah pesan sampai di ponsel milik Nao. Nao yang kala itu sedang mengulang hafalannya tiba-tiba tersenyum melihat layar ponsel. Sebuah ajakan yang ia tunggu-tunggu, rasa tegang yang dari tadi ia rasakan karena akan ujian lisan langsung berubah menjadi semangat dan ingin segera melewatinya.

"Yuk!" tanpa berpikir panjang Nao langsung membalas pesan tersebut.

Eren yang tepat berada didepannya langsung meledeknya.

"Wiw,, manusia kalo lagi kasmaran beda yaa suka kayak orang gila senyum-senyum sendiri" ujar Eren.

"EH!!! ADA BERITA BAGUS!! BU BIOLOGI NGGAK MASUK!!!" teriak ketua kelas yang baru saja datang dari ruang guru.

Tidak lama dari teriakan itu terdengar sorak-sorai kesenangan langsung mengudara, perasaan tegang dan takut yang sedari tadi menghampiri semua anak kelas kini seolah bebas terbang bersama angin yang masuk dari jendela.

"Akhirnyaa! Gue belom ngafalin banget materi itu" ujar Eren yang membanting buku paket tebal Biologi ke meja di depannya.

Bel istirahat pertama berbunyi Nao yang selalu menghabiskan istirahat pertama dengan memakan bekal dengan teman-temannya kini menyingkir lebih dulu ke kantin. Perasaan senang tidak sabar akan bertemu dengan Rei menemani perjalanannya sampai ke kantin.

"Udah di tempat soto ya!"

Pesan yang masuk ke ponsel Nao.

"Oke"

Akhirnya mereka berdua bertemu dikantin dan Nao yang membawa bekal berisi sandwich daging serta sayuran tidak ikut memesan soto.

"Hallo" ujar Nao yang baru saja datang dengan membawa kotak makan berwarna biru tua.

"Eh,, bawa bekel yaa. Bawa bekel apa?" ucap Rei.

"Sandwich buatan Ibu. Mau coba enak deh!" ujar Nao yang lansung membuka kotka makannya.

"Gue pesen soto dulu ya, mau minum apa?"

"Es teh aja deh" ujar Nao.

Suasana kantin di jam pertama memang tidak begitu ramai karena hampir semua murid memakan bekalnya, angin yang lumayan kencang serta daun kering yang berlari kesana kemari menjadi pemandangan saat Nao sedang menunggu Rei yang sedang memesan makanan.

Pesanan datang dan Rei sudah kembali ke meja, es teh yang sangat terlihat begitu dingin dan segar sudah tersedia di meja.

"Banyak guru yang nggak masuk ya hari ini" ujar Rei dengan suapan pertama sotonya.

"Iya! Tadi aja biologi harusnya gue ulangan lisan tapi ternyata nggak masuk" ucap Nao dengan memainkan sedotan es teh.

Rei memandangi perempuan yang sedang berada didepannya dan bergumam didalam hatinya perempuan yang ia ajak siang ini untuk menemaninya makan soto adalah perempuan yang baik, menggemaskan dan bola matanya yang bulat akan menarik perhatian siapa saja yang melihatnya.

Soto dan nasi sudah habis masuk kedalam perutnya, selanjutnya ada satu potong sandwich yang akan ia makan.

"Hmmm,,, enak banget?!!" ucap Rei pada gigitan pertama. Dengan matanya yang meloto sepertia mengiyakan bahwa makanan itu benar-benar enak.

"Ih serius? Ah paling gimmick" jawab Nao dengan bercanda.

"Serius! Besok-besok gue request lu bawa ini ya"

* * *

Akhir pekan akan segera datang Adam yang sudah membuat rencana untuk menghabiskan akhir pekannya barbequean dengan kedua sahabatnya kini sudah sibuk menyiapkan seluruh peralatan.

Hari Jumat sehabis pulang sekolah ia langsung bergegas kepasar membeli daging yang sudah dipotong tipis dalam bentuk frozen food serta membeli dumpling dan sosis untuk tambahan makanan, tidak lupa ia juga membeli selada sebagai pelengkap.

"Udah gue beli semua yeee. Lo tinggal beli saosnya aja nih" Adam mengirimkan pesan ke grup Whatsapp dan menyertai foto belanjaan dari pasar.

Pesan tersebut tidak langsung direspon oleh kawannya dan tidak diam saja Adam langsung melakukan panggila di grup Whatsapp dan hasilnya tetap nihil. Tidak ada yang membalas pesannya.

"Ini pada kemana sih ya!" gumam Adam dalam hati diatas motor maticnya yang berwarna hitam.

Adam langsung menancap gas motornya kerumah mengingat hari sudah semakin sore dan kucing-kucingnya belum diberi makan.