Chereads / ADA CINTA DI PUTIH ABU-ABU / Chapter 17 - Pulang Bersama

Chapter 17 - Pulang Bersama

Mereka bertiga langsung meranjak ke tempat mie ayam terlihat dari kejauhan tidak banyak yang sedang makan ditempat. Eren langsung mencari tempat duduk yang paling strategis yaitu dibawah pohon tempat favorite kita ber empat.

"Lo mau pesen apa?" ujar Salma.

"Kayak biasa, mie ayam kering daun bawangnya banyak kuahnya di pisah dan ditambahkan garam….." ujar Eren. Belum sempat Eren mengakhiri ucapannya Salma langsung pergi karena sudah hafal dengan pesanan Eren.

"Nao lo juga kayak biasa kan. Mie ayam kuahnya sedikit nggak pake selada daun bawangnya banyak baksonya di pisah trs dikasih kecap" ucap Salma lagi.

"Ih pinter deh temen gue satu ini" ucap Nao.

Saat menunggu pesanaan datang Nao melihat tiga orang pria yang akan menghampiri warung mie ayam ini juga, disipitkan matanya untuk meyakinkan bahawa orang yang ia lihat tidak salah.

Rei dan dua sahabatnya yang akan makan ditempat mie ayam itu juga.

"Duh,, ada Rei lagi mampus gue bakal dicengin abis-abisan sama anak-anak" gumam Nao didalam hatinya.

"Duduk sini aja" ucap Daniel.

Rei belum menyadari manusia yang berada disebelah mejanya adalah Nao sampai saat ia berbalik badan setelah memesan makana dan minuman Rei langsug terkaget melihat Nao.

"Eh disini juga?!" ucap Rei menyapa dengan lembut.

"Iya,,," Nao menjawab dengan nada suara yang kecil dan sedikit ada senyum simpul.

"Eitsss,,, kita bakalan jadi nyamuk nih sal" ucap Eren dengan mengedipkan matanya kepada Salma.

Tidak lama kemudian setelah Eren meledek Nao terdengar suara serak yang khas sering terdengar oleh mereka, Aldo sudah datang menghampiri meja makan dengan ciri khas jalannya yang tergesa-gesa dan suara sepatunya yang seperti cicak kejepit semakin lama mendekat.

Nao yang sebelumnya sangat menikmati mie ayam karena lapar setelah pelajaran olahraga berubah menjadi tegang karena pasti semua teman-temannya akan meledeknya dan benar saja Aldo yang baru saja menginjakan kakinya ditempat mie ayam serta matanya yang menjelajahi seisi tempat itu langsung melihat Rei dan teman-temannya.

Aldo langsung menyapa Daniel ternyata mereka adalah teman semasa SMP, seperti tidak ada rasa canggung diantara keduanya seperti sangat akrab.

"Woyy,, lo disini juga" ucap Aldo kencang dengan memukul bahu Daniel.

"Haha,,, iyaa. Laper. Gimana-gimana perkembangan futsal SMP?" Daniel menyambut sapaan Aldo dengan ramah dan penuh tawa.

"Ya gitu-gitu ajee sih,, males gue orangnya udah pada baru. Jadi gue cabut deh" ucap Aldo yang berdiri tepat disebelah bangku Daniel.

Daniel langsung memperkenalkan teman-temannya kepada Aldo begitupun sebaliknya.

"Aldo" Aldo menjabatkan tangannya kepada Rei dan Adam. Saat berjabat tangan dengan Rei dan memperkenalkan nama, mata Aldo langsung melotot dan langsung melirik sahabatnya yang berada dibawah pohon.

"Oh ini cowo yang sering Nao ceritain" gumam Aldo didalam hatinya.

Tanpa aba-aba Aldo langsung berteriak arah matanya tertuju kepada Nao yang sedari tadi sudah terlihat sangat gugup. Eren dan Salma seolah langsung mengerti apa yang harus dilakukan mereka.

"Oh ini Nao yang sering lu ceritain" teriak Aldo yang masih duduk dibangku Daniel dan teman-temannya.

"Apasih" jawab Nao sinis.

Rei yang kala itu hanya tersenyum dan terdiam langsung melirik Nao dengan tatapan yang manis, Nao langsung tersipu malu dan membalas senyuman Rei.

"Mie ayam datangggg!!" ucap Pakde

"Siap pak, makasih" jawab Daniel serentak.

"Udah deh makan dulu pada, gue kesana dulu ya!" ucap Aldo yang langsung bergegas ketempat Nao.

Suasana hening saat semua sedang menyantap makanan hanya terdengar suara sayup daun pohon, bercampur dengan sruputan mie yang masuk kedalam mulut.

Aldo, Eren, Salma dan Nao biasanya pulang sekolah menggunakan transportasi umum yaitu angkot, begitupun Rei, Adam dan Daniel tetapi mereka berbeda arah. Namun, pada hari itu Rei dan kedua temannya membawa kendaraan pribadi yaitu motor.

"Eh, nanti gue pulang dijemput sama bokap gue nih! Jadi sorry gue duluan" ucap Salma yang dengan cepat melahap mie ayamnya.

Kring Kring Kring

Suara telepon berbunyi diraba kantong saku baju seragam Eren dan langsung terlihat dengan jelas nama dilayar ponselnya nama kak Hasyim.

Kak Hasyim is calling you

"Duh! Ngapain dah ini dia nelpon gue,,, bentar ya gue angkat telpon dulu" ucap Eren yang lansung berdiri dan menghindar dari kerumunan.

"Dek,, lo gue jemput ya! Anterin gue sebentar beli sarung tangan sama peralatan medis yang lain" ucap kak Hasyim.

"Duhh,,, lo kenapa nggak sendiri aja sih?" jawab Eren sinis karena ia berniat sehabis pulang sekolah langsung ingin menonton film.

"Ya elah,, ini gue udah arah sekolah lo. Nanti gue tratik udon" tanggap kak Hasyim dengan nada memohon. Eren tanpa pikir panjang langsung mengiyakan ajakan kakanya, ditutup teleponnya dengan perasaan senang karena akan ditraktir.

"Gue juga nih, si ribet ngajakin gue pergi nganterin dia" ucap Eren yang baru saja datang kembali ke meja makan.

"Yah,, gue balik sendirian dong" ucap Nao dengan nada lemas.

"Do,, gue bareng lo ya pulang!"

"Gue ada futsal abis ini" jawab Aldo cepat.

"Itulah sama Rei minta anterin pulang, tadi gue liat di parkiran dia bawa motor" ujar Aldo lagi.

Tanpa basa-basi Aldo langsung berteriak memanggil Rei yang juga sedang menyantap mie ayam. Rei sontak terkaget dan langsung melihat ke arah Aldo.

Dinaikan alisnya dan wajahnya yang penuh kebingungan.

"Kenapa?" jawab Aldo yang suaranya juga agak kencang.

"Nao nggak ada temen pulang. Balik sama lo boleh kan?" ucap Aldo tanpa persetujuan Nao.

Terlihat langsung wajah Nao yang berubah menjadi sinis karena menutupi rasa malunya, Aldo yang melihat Nao seperti itu tidak lantas langsung berhenti membuatnya kesal malah makin menjadi.

"Udah Nao balik sama Rei aja ya, dari pada lo sendirian di angkot"

Nao kesal namun didalam hatinya ada perasaan ingin juga.

Akhirnya Nao dan Rei pulang berdua ditancap gasnya oleh Rei, menyusuri jalan arah kerumah Nao. Dilihatnya pemandangan yang sebenarnya biasa saja namun bagi mereka hari itu menjadi lebih indah begitupun dengan jalanan macet dinikmatinya setiap menit dari kemacetan itu.

"Liat deh bapak-bapak itu, aneh banget masa pake baju terbalik. Haha" ucap Rei dengan menunjuk bapak-bapak yang sedang duduk di halte.

"Ih,, nggak boleh gitu. Harusnya dibilangin. Haha " jawab Nao dengan nada manja.

"Yaudah,, lu gue turunin terus bilang bapaknya kalo bajunya terbalik ya!" ucap Rei dengan nada meledek.

Tidak terasa perjalanan sudah dekat terlihat plang nama perumahan Nao. Griya Alam Indah. Motor langsung melaju dengan kecepatan yang dibilang sangat pelan.

"Kok pelan banget sih?" ucap Nao.

"Biar lama sampenya. Haha"

Motor sudah berada tepat didepan gerbang rumah Nao terlihat pintu rumahnya terbuka sedikit, saat Nao baru saja menginjakan kakinya ketanah langsung terdengar suara Ibunya yang khas.

"Nggak mampir dulu,, mas Rei?!" ucap Ibunya.

"Nggak usah bu, nggak boleh sama Nao" jawab Rei dari luar gerbang.

Meski awalnya aku agak canggung membawa Rei kerumah karena pasti Ibu akan menggodaku serta adikku yang akan ingin tahu tentang Rei, mungkin perlahan aku akan memperkenalkan Rei kepada Ibu sehingga bisa mengobrol lebih dekat lagi.