Di dalam Ruangan Raja Zian Chen. Terlihat Shuwan yang sedang duduk di samping Ratu Huanran. Dia terlihat sangat manja dan mencari kasih sayang kepada Ratu dan Raja. "Paman, Bibi... Shuwan begitu sangat merindukan kalian, jika saja Shuwan dapat lebih lama lagi bersama dengan kalian, pasti itu akan mengobati rasa rindu yang sangat dalam ini," kata, Shuwan yang segera menunjukkan raut Wajah sedihnya di hadapan Raja dan Ratu.
Mendengar ucapan dari Shuwan, Ratu Huanran yang telah menganggap Shuwan sebagai Putrinya sendiri, juga merasa sangat rindu dan kehilangan. "Aku pun Shuwan, tapi melihatmu telah beranjak dewasa, dan tumbuh menjadi Gadis yang cantik, membuatku merasa sangat tenang," jawab Ratu Huanran yang segera membelai Rambut Shuwan dengan perlahan.
Mendengar perkataan dari Ratu Huanran, Shuwan menunjukkan raut Wajah tidak senang, kemudian dia segera tersenyum sambil mendongakkan Kepalanya untuk dapat menatap Wajah Ratu Huanran yang saat itu berada disamping kirinya. "Sebenarnya selama ini, Ayah dan Ibu selalu sibuk dengan urusan mereka, tidak pernah sekalipun mereka menghiraukan aku, sungguh Shuwan sangat senang saat Bibi Huanran memujiku seperti itu, jika saja... Shuwan dapat lebih lama lagi berada di sini, dengan kalian, ya... Meskipun aku tahu selama 7 Tahun itu telah menyulitkan kalian, aku sungguh minta maaf." Ucap, Shuwan yang segera menundukkan Kepalanya, dia memandang Lantai dengan Wajah sendu.
Ratu Huanran dan Raja Zian Chen segera bertatapan, dengan memasang Wajah bingung. Lalu, Ratu Huanran kembali berbicara kepada Shuwan. "Aku tulus merawatmu, kau dapat tinggal di sini untuk beberapa hari, Shuwan. Aku yang akan bicara dengan Ayah dan Ibumu, aku yakin mereka dapat mengerti." Ucap, tegas Ratu Huanran sambil melirik diri Shuwan yang sedang tertunduk sedih.
Shuwan sangat terkejut ketika mendengar perkataan dari Ratu Huanran, dia segera tersenyum licik dan puas akan hal itu. "Benarkah? Hmm... Apakah dengan kehadiran Shuwan di sini tidak akan membuat kalian merasa terbebani?" kata, Shuwan yang segera mengangkat Kepalanya untuk dapat melihat Raja dan Ratu Huanran.
Raja dan Ratu Huanran saling mengangguk, dihadapan Shuwan. " Tentu saja tidak, Qiaofeng juga pasti akan bahagia karena kau tinggal di sini, aku yakin itu. Dia tidak akan merasa kesepian, paling tidak dalam beberapa hari ini." Jawab, Ratu Huanran yang sedang menatap Wajah Shuwan dengan tersenyum kecil.
Shuwan yang mendengar perkataan dari Ratu Huanran terlihat sangat bingung. "Beberapa hari? Memangnya Kak Qiaofeng akan pergi ke mana?" tanya, Shuwan dengan perasaan curiga, dia menatap Wajah Ratu Huanran dengan penasaran.
"Tidak lama lagi Qiaofeng akan menikah, Pangeran Lie Qingang telah melamarnya, dan aku sangat bahagia karena Qiaofeng tidak menolak lamaran itu," Ratu Huanran terlihat sangat senang ketika membahas perihal itu kepada Shuwan.
Shuwan terdiam dingin ketika mendengar penjelasan dari Ratu Huanran. "Sial! Ternyata Qiaofeng telah dilamar oleh Pangeran Lie Qingang, tapi jika seperti itu mungkin kah hubungannya dengan Fei Hung telah berakhir? Sebenarnya apa yang telah terjadi, hmm!" Dalam benak Shuwan yang sedang merenung.
Tidak lama kemudian, Shuwan tersenyum ramah kepada Ratu Huanran, "hm... Ini adalah kabar yang sangat baik, Shuwan berharap pernikahan yang akan mereka langsungkan berjalan dengan sempurna, aku harus memberikan selamat kepada Kak Qiaofeng." Kata, Shuwan yang segera memalingkan Wajahnya untuk dapat melihat Raja Zian Chen. "Tapi mengapa sejak tadi Shuwan tidak melihat Kak Qiaofeng masuk ke dalam? Apakah semua ini karena aku yang telah membuatnya merasa tidak nyaman?" ucap, Shuwan yang kembali menatap Wajah Ratu Huanran dengan cemas.
"Itu semua tidak mungkin, saat ini pasti Qiaofeng sedang berada di Taman belakang Istana, mengunjungi Bao Bao, Naga kecil kesayangannya." Balas, Ratu Huanran yang segera menambah pembicaraannya.
Shuwan terdiam sejenak ketika mendengar perkataan dari Ratu Huanran, tak lama Shuwan kembali berbicara sambil bangkit dari duduknya, "bolehkah aku pergi ke sana?" tanya, Shuwan sambil memandang Wajah Ratu Huanran dan Raja Zian Chen.
"Tentu saja, Qiaofeng pasti akan sangat senang, karena melihatmu." Balas, Ratu Huanran yang sedang menatap Wajah Shuwan.
Shuwan tersenyum kecil ketika mendengar perkataan dari Ratu Huanran, "terima kasih, Shuwan mohon undur diri," dengan cepat dia memalingkan Tubuhnya dan berjalan keluar dari dalam Ruangan Raja dan Ratu. Raut Wajah Shuwan dengan seketika berganti menjadi sangat dingin dan licik.
Sementara itu di Taman belakang Istana Wuxin. Terlihat Qiaofeng yang sedang duduk didekat Danau seorang diri.
Dari kejauhan Shuwan melihat Qiaofeng yang sedang berada di tempat itu, Shuwan tersenyum licik kepada Qiaofeng, sambil terus berjalan untuk dapat menghampirinya.
"Sebenarnya sihir macam apa yang telah kau gunakan untuk menarik seorang Pria? Bukan hanya Fei Hung saja yang terpikat tapi Laki-laki seperti Pangeran Lie Qingang pun dapat dengan mudah kau genggam! Ku akui Sihir yang kau gunakan boleh juga, hm." Kata, Shuwan yang sedang berdiri tegap tepat dibelakang Tubuh Qiaofeng.
Mendengar perkataan dari Shuwan, Qiaofeng sedikit melirikkan tatapannya ke arah samping kiri, "ternyata kau memandangku seperti itu? Tapi aku akan memberitahukanmu sesuatu," jawab Qiaofeng yang segera bangkit dari duduknya, lalu dia mulai memalingkan Tubuhnya untuk dapat melihat diri Shuwan. "Tidak perlu sihir apa pun untuk mendapatkan hal semacam itu, karena pada kenyataannya Mawar yang indah akan tetap dicintai banyak orang, tidak seperti seekor Anj*ng, dia berkali-kali akan menjilat seseorang agar disayangi dan dijaga! Hmh." Qiaofeng menatap Wajah Shuwan dengan tajam, lalu dia berjalan untuk dapat meninggalkan Shuwan ditempat itu sendirian. Sebelum Qiaofeng benar-benar pergi, dia sempat menghentikan langkahnya ketika berada disamping Shuwan. "Apakah kau tahu, saat ini dirimu itu bagaikan apa? Kotoran Anj*ng! Sangat menjijikkan!" Duk. Qiaofeng dengan sengaja membenturkan Tubuhnya pada Bahu Shuwan dengan keras, lalu dia berlalu meninggalkan Wanita itu seorang diri.
Shuwan terlihat sangat jengkel dan kesal ketika mendengar perkataan dari Qiaofeng. Telapak Tangannya mengepal dengan erat, Raut Wajahnya terlihat memerah karena rasa kesal yang telah meluap dialam hatinya. "Qiaofeng! Beraninya kau menyamakan aku dengan seekor Anj*ng! Ini semua tidak akan berlangsung lama, aku pasti akan membalasmu! Aku sungguh sangat membencimu Qiaofeng!" Dalam benak Shuwan yang masih terdiam kesal atas alam yang terjadi dengan dirinya.
"Bermimpilah untuk mendapatkan kebahagiaan Qiaofeng, apa pun yang kau miliki harus menjadi kepunyaanku!" Ucap, Shuwan yang masih berdiri tegap sambil membelakangi Qiaofeng.
Qiaofeng segera menghentikan langkah Kakinya, raut Wajah Qiaofeng tampak dingin ketika mendengar ucapan dari Shuwan. "Terserah padamu, tapi... Jika apa yang kau harapkan itu tidak terwujud, jangan berakhir dengan sia-sia, karna itu sangat memalukan! Oh, iya aku hampir lupa, kau memang tidak memiliki rasa malu." Jawab Qiaofeng dengan tegas kepada Shuwan, kembali doa kembali berjalan untuk dapat meninggalkan Taman.
Tampak dari Dahan Pohon yang besar bertengger Burung Merpati dengan Bola Mata Oranye. Sementara itu, didalam Ruangan Pangeran Lie Qingang terlihat seorang Pria sedang berdiri sambil tersenyum kecil. "Syukurlah dia baik-baik saja, ternyata aku yang terlalu mengkhawatirkan dia." Dalam benak Pangeran Lie Qingang yang segera menatap ke arah Jendelanya yang terbuka lebar.