Qiaofeng kemudian menghentikan langkah Kakinya, didepan Istana untuk dapat menyambut kedatangan dari Pangeran Lie Qingang. Tidak lama, kemudian. Ratu Huanran dan Raja Zian Chen keluar dari dalam Ruangan untuk dapat menyambut kedatangan dari Pangeran Lie Qingang, disamping Qiaofeng Raja dan Ratu sedang berdiri tegap.
Pangeran Lie Qingang mulai menaiki Anak tangga satu persatu, lalu dia segera menghentikan langkah Kakinya saat sudah berada dihadapan Qiaofeng. "Salam, Raja dan jua Ratu, salam, Putri." Ucap, Pangeran Lie Qingang dengan nada bicara yang lembut dan santun.
Raja Zian Chen dan Ratu Huanran begitu tak menyangka akan kehadiran dari Pangeran Lie Qingang, "baru saja saya ingin menemui kalian, dan ternyata Raja juga Ratu malah sudah menyambut kedatangan saya, sungguh kehormatan bagi saya," kembali Pangeran Lie Qingang berbicara kepada Raja Zian Chen dan Ratu Huanran.
Raja dan Ratu begitu sangat senang melihat kehadiran dari Pangeran Lie Qingang, "tidak perlu sungkan, Pangeran. Justru saya lah yang merasa sangat senang Anda berkenan datang ke Istana ini, setelah mendengar perkataan dari Pengawal saya langsung datang kemari," balas Raja Zian Chen yang terlihat sangat ramah kepada Pangeran Lie Qingang.
Tidak lama kemudian, Shuwan yang saat itu sedang berada didepan Pintu Gerbang Ruangan Raja Zian Chen, terlihat sedang menatap tajam ke arah Pangeran Lie Qingang dan juga yang lainnya berada. "Hmm, apa yang sedang mereka bicarakan? Aku harus mengetahuinya," gumam Shuwan yang segera berjalan untuk dapat menghampiri tempat Raja dan Ratu berada.
Saat sudah berada disamping Ratu Huanran, Shuwan menatap Wajah Pangeran Lie Qingang dengan tersenyum licik kepada Pria itu, sungguh dia tampan sekali, selain itu Pangeran Lie Qingang juga memiliki kekuasaan yang cukup besar dan kuat, jika harus disandingkan dengan Qiaofeng, itu adalah kemalangan untuk Pangeran Lie Qingang." Dalam benak, Shuwan yang melirik ke arah samping kanannya, tampak Qiaofeng yang berdiri tegap menatap Wajah Pangeran Lie Qingang. "Aku sudah katakan sebelumnya, apa yang kau miliki harus menjadi kepunyaanku!" Dalam benak Shuwan yang menatap diri Qiaofeng dengan sinis.
"Bibi, siapakah Pria ini?" tanya lirih Shuwan sambil mencuri pandang ke arah Pangeran Lie Qingang.
Mendengar perkataan dari Shuwan, Ratu Huanran segera memalingkan Wajahnya untuk dapat melihat diri Shuwan, "ternyata kau telah di sini, ini adalah Pangeran Lie Qingang. Putra tunggal Kaisar Lie Qing San." Jawab, Ratu Huanran yang segera mengulurkan Tangan kanannya dihadapan Pangeran Lie Qingang.
Shuwan tersenyum kecil ketika mendengar perkataan dari Ratu Huanran, "ternyata ini adalah Pangeran Lie Qingang, sungguh kehormatan bagi saya dapat berjumpa dengan Anda, Pangeran." Kata, Shuwan yang terus tersenyum manis kepada Pangeran Lie Qingang, kemudian dia membungkukkan Tubuhnya dihadapan Pangeran Lie Qingang.
"Senang bisa berjumpa denganmu, di sini." Jawab, Pangeran Lie Qingang dengan raut Wajah dingin dan tegas kepada Shuwan.
"Raja, sebenarnya kedatangan saya kemari untuk mengajak Qiaofeng berjalan-jalan, saya ingin membawanya ke suatu tempat, apakah Anda mengizinkannya, Raja Zian Chen?" Pangeran Lie Qingang dengan tegas menyampaikan maksud dan tujuannya kepada Raja Zian Chen, tanpa berbelit-belit.
Shuwan yang mendengar perkataan dari Pangeran Lie Qingang, membuat dirinya sangat geram dan tidak senang. "Haha, ternyata, Pangeran Lie Qingang ini, ingin mengajak Kakak Qiaofeng kencan? Kalian sungguh manis sekali," Shuwan dengan segera menyambung pembicaraannya. Sambil terus tersenyum kepada Pangeran Lie Qingang.
Mendengar ucapan dari Shuwan, tampaknya Pangeran Lie Qingang dan semua orang yang berada di tempat itu, tidak ada yang menghiraukan Shuwan.
Shuwan terlihat kesal ketika mengetahui hal itu, sial! Dia mengabaikan diriku." Dalam benak Shuwan yang terlihat sangat tidak senang.
"Tentu saja, saya mengizinkan Pangeran Lie Qingang membawa Qiaofeng keluar," jawab Raja Zian Chen dengan ramah kepada Pangeran Lie Qingang.
Tiba-tiba Shuwan kembali, berbicara sambil mencuri perhatian kepada Pangeran Lie Qingang, "Kakak Qiaofeng, kau beruntung sekali, mendapatkan pasangan seperti Pangeran Lie Qingang ini, tolong jaga Kakakku dengan baik Pangeran Lie Qingang." Sahut Shuwan kembali, namun kali ini dia menunjukkan pesonanya dengan lebih kepada Pangeran Lie Qingang, Shuwan mengedipkan satu Mata kanannya dihadapan Pangeran Lie Qingang.
Namun, lagi-lagi, Pangeran Lie Qingang tidak menggubris diri Shuwan sama sekali. "Saya mohon pamit, Raja, Ratu. Salam." Pangeran Lie Qingang membungkukkan Tubuhnya kepada Ratu Huanran dan Raja Zian Chen.
"Qiaofeng, juga harus pamit Ayah, Ibu." Kata, Qiaofeng yang segera memalingkan Tubuhnya untuk dapat melihat Ratu Huanran dan Raja Zian Chen.
"Berhati-hatilah, Putriku. Aku menyerahkan Putriku padamu, tolong jaga dia dengan baik, Pangeran." Kembali, Raja Zian Chen berbicara kepada Pangeran Lie Qingang, sambil menatap Matanya dengan tegas.
"Pasti." Jawab, Pangeran Lie Qingang yang segera menatap diri Qiaofeng dengan sedikit tersenyum tipis kepada Wanita itu.
"Salam." Qiaofeng membungkukkan tubuhnya, lalu dia sedikit melirik ke arah Shuwan, Qiaofeng tersenyum licik kepada Wanita itu. Lalu, dia kembali bangkit dan menatap sepasang Mata Shuwan dengan tajam. Tatapan yang diberikan oleh Qiaofeng memberikan isyarat besar kepada Wanita itu. "Kau bukan tandinganku!" Dalam benak Qiaofeng sambil tersenyum licik kepada Shuwan.
Qiaofeng mulai memalingkan Tubuhnya untuk dapat menghampiri Pangeran Lie Qingang yang sudah menanti Qiaofeng.
Shuwan menatap diri Qiaofeng dengan kesal, dia menggerakkan Giginya, dan juga mengepalkan kedua Telapak Tangannya. "Awas kau, Qiaofeng!" Dalam benak Shuwan yang tampaknya sangat tidak senang.
Pangeran Lie Qingang kemudian, sedikit melirik diri Qiaofeng yang saat itu sudah berada disamping-nya. Wajah Qiaofeng terlihat dingin, raut Wajahnya menggambarkan kekecewaan terhadap suatu hal. "Shuwan, kau sangat memalukan!" Dalam benak Qiaofeng yang masih dingin disamping Pangeran Lie Qingang.
Perlahan, Pangeran Lie Qingang mulai meraih Tangan kiri Qiaofeng, dia kemudian menggenggamnya dengan erat. "Apakah sekarang sudah jauh lebih baik?" tanya, Pangeran Lie Qingang dengan lirih kepada Qiaofeng, sambil memandang Wajahnya.
Qiaofeng sangat terkejut, saat Pangeran Lie Qingang menggenggam erat Tangannya. "A---Apa yang sedang kau lakukan?" tanya, Qiaofeng yang sedang menatap Wajah Pangeran Lie Qingang dengan perasaan bingung.
"Aku sedang menghangatkan dirimu, apakah es yang berada didalam tubuhmu telah mencair? Pangeran Lie Qingang menyentuh kening Qiaofeng dengan perlahan.
Qiaofeng terlihat sangat terkejut dengan apa yang telah diperbuat oleh Pangeran Lie Qingang, kepada dirinya. "Hentikan, Qingang!" Ucap, Qiaofeng segera menggenggam pergelangan Tangan kiri Pangeran Lie Qingang.
Pangeran Lie Qingang tersenyum manis saat melihat ekspresi yang ditunjukkan oleh Qiaofeng. "Aku hanya ingin menghangatkan dirimu, saja." Balas, Pangeran Lie Qingang yang kembali menggoda Qiaofeng.
"Aku sudah cukup hangat, jadi bisakah kau melepaskan aku?" ucap, tegas Qiaofeng yang sedang menggenggam pergelangan Tangan milik Pangeran Lie Qingang.
"Hm, tapi bukankah saat ini kaulah yang sedang menggenggamku dengan erat?" tanya, Pangeran Lie Qingang yang melirik ke arah Tangan kirinya, saat sedang digenggam oleh Qiaofeng.
Qiaofeng melirik ke arah Tangannya, "hais." Sambil, menghela napas Qiaofeng melepaskan genggamannya itu. "Sudahlah, sebaiknya kita tinggalkan tempat ini," Qiaofeng menarik Tangan kanan Pangeran Lie Qingang, saat mereka masih saling bergandengan.
Pangeran Lie Qingang tak berkata apa pun, namun. Dia terlihat senang akan hal itu, mereka akhirnya berjalan untuk meninggalkan Istana Wuxin. Entah, ke mana mereka akan pergi. Tetapi, Qiaofeng lah yang saat ini sedang memimpin jalan.
Raja Zian Chen dan Ratu Huanran ketika melihat hal itu, tampak sangat senang. Mereka sangat tidak menyangka dengan apa yang mereka lihat saat ini.
Shuwan terdiam dingin saat melihat hal itu, dia terlihat sangat kesal. Shuwan segera memalingkan Wajahnya ke arah samping kiri, "entah itu Fei Hung, Pangeran Lie Qingang, atau siapa pun dan apa pun itu! Seharusnya semua itu menjadi milikku, Qiaofeng aku sangat membencimu!" Dalam benak Shuwan yang sedang kesal.