Qiaofeng tak menyangka dengan apa yang sedang Pria itu lakukan kepada dirinya. Dengan Bola Mata birunya Qiaofeng hanya terdiam menatap Wajah Pangeran Lie Qingang.
Tidak lama kemudian, Pangeran Lie Qingang mendengar suara Kaisar Qing San yang memanggil namanya, Pangeran Lie Qingang terdiam pokus sambil mendengarkan apa yang akan dikatakan oleh Kaisar kepada dirinya, "kembalilah, ada suatu hal yang ingin aku sampaikan kepadamu," ucap Kaisar yang sedang berbicara kepada Pangeran Lie Qingang.
Setelah Kaisar berhenti berkata, Pangeran Lie Qingang kembali menatap Wajah Qiaofeng. Melihat, tatapan yang diberikan Pangeran Lie Qingang kepada dirinya, membuat Qiaofeng penasaran. "Sayang sekali, Kaisar telah memanggilku untuk kembali, kita akhiri pertemuan hari ini, terima kasih sudah menemaniku." Ucap, Pangeran Lie Qingang yang segera mengangkat Tangan kanannya, lalu Pria itu sedikit bangkit dari tempatnya.
Perlahan Pria itu mengecup Pipi kiri Putri Qiaofeng, sambil menyentuh Kepala belakang Putri Qiaofeng.
Bola Mata biru milik Putri Qiaofeng membelalak lebar dihadapan Pangeran Lie Qingang. "Ka... Kau?!" Ucap, Qiaofeng dengan terkejut.
Pangeran Lie Qingang hanya tersenyum tipis kepada Qiaofeng, kemudian Pria itu bangkit dari tempatnya, dan berdiri tegap dihadapan Qiaofeng, "kita harus kembali," Pangeran Lie Qingang mengulurkan Tangan kanannya dihadapan Putri Qiaofeng, sambil menatap Wajah Gadis itu.
Qiaofeng mulai meraih Tangan kanan Pangeran Lie Qingang, kemudian dia bangkit dari tempatnya. "Sebenarnya apa yang ingin dikatakan Ayah padaku?" dalam benak Pangeran Lie yang sedang termenung.
Tidak lama kemudian, muncul sinar putih yang mengelilingi Tubuh mereka berdua. Hingga kini yang tertinggal hanya Pohon besar dengan tersapu angin.
Tidak menunggu lama akhirnya Putri Qiaofeng dan Pangeran Lie Qingang sampai didepan Istana Wuxin. "Sampai jumpa, Qingang." Ucap, Qiaofeng yang segera melepaskan genggamannya, dan berjalan untuk dapat meninggalkan Pangeran Lie sendiri di halaman Istana.
"Qiaofeng...." Kata, Pangeran Lie Qingang yang sedang menatap tubuh Putri Qiaofeng.
"Ya...?" jawabnya, sambil menghentikan langkah Kaki, kemudian Qiaofeng sedikit menoleh ke arah belakang untuk dapat melihat Pangeran Lie Qingang.
"Ah... Sampaikan salamku kepada Raja dan Ratu," Pangeran Lie Qingang seperti tertahan suatu hal ketika ingin berkata yang lain kepada Qiaofeng.
"Baik, sampai jumpa." Qiaofeng mulai memalingkan Tubuhnya untuk dapat melihat Pangeran Lie Qingang, perlahan dia mengangkat Tangan kanannya, dan dia lambaikan kepada Pria itu.
Pangeran Lie Qingang hanya terdiam, saat melihat Wajah Qiaofeng, tidak lama kemudian Pria itu segera menghilang dengan sinar putih yang telah membawanya pergi.
Qiaofeng terdiam ketika melihat hal itu, lalu dia kembali memalingkan Tubuhnya untuk dapat berjalan memasuki Istana Wuxin.
Saat dirinya sedang menyusuri jalan, Qiaofeng teringat kembali dengan cerita Pangeran Lie Qingang saat berada di Taman. "Sebenarnya apa yang telah menimpa keluarga Kaisar?" dalam benak Qiaofeng sambil berjalan menaiki Anak Tangga.
Ketika, dia sedang termenung. Shuwan yang terlihat baru saja keluar dari dalam Ruangan Ratu Huanran, Wanita itu memperhatikan diri Qiaofeng dengan dingin.
Qiaofeng berjalan ke arah Kamarnya, tiba-tiba terdengar suara Shuwan dari arah belakang, sehingga Qiaofeng menghentikan langkahnya itu.
Prok...
Prok...
Prok...
Shuwan bertepuk tangan, sambil berjalan ke arah Qiaofeng, "apa kau mengalami hari yang indah bersama dengan Pangeran Lie Qingang?" Shuwan semakin mendekat ke arah Putri Qiaofeng, dia kemudian menghentikan langkahnya saat sudah berada disamping Wanita itu. "Hehe... Selalu ingat, semua itu tidak akan bertahan lama! Shuwan menatap Wajah Putri Qiaofeng dengan sinis, sambil menyilangkan kedua Tangannya didepan Perut.
Qiaofeng menarik napas dengan perlahan, lalu dihembuskannya dengan perlahan. "Sungguh, aku tidak memedulikannya" Putri Qiaofeng segera menatap Wajah Shuwan dengan tajam. "Tapi satu hal yang harus kau sadari, jika kau berhasil mendapatkannya, aku tidak akan menyesalinya, karena semua itu sudah pernah aku cicipi!" Qiaofeng kembali melangkahkan Kakinya untuk dapat meninggalkan Putri Shuwan seorang diri ditempat itu.
Tatapan Mata biru milik Qiaofeng terlihat tajam dan mengerikan. Shuwan terdiam kesal ketika mendengar ucapan dari Putri Qiaofeng kepada dirinya. "Sialan!" Dalam benak Shuwan, sambil terus menatap Qiaofeng dengan jengkel.
Sementara itu di dalam Istana Wai Tansu. Terlihat, Pangeran Lie Qingang yang sedang berjalan untuk dapat memasuki Istana.
Tiba-tiba dari arah belakang muncul Fei Hung yang juga sedang berjalan untuk dapat menemui Kaisar Lie Qing San. "Bukankah ini adalah Pangeran Lie Qingang? Lama tidak bersua," kata Fei Hung yang sedang menaiki Anak tangga.
Mendengar suara dari Fei Hung, Pangeran Lie Qingang segera menghentikan langkahnya, dan mulai memalingkan Wajahnya ke arah belakang, dilihatnya Fei Hung yang sedang menatap Wajahnya dengan tersenyum. "Apakah Kaisar juga memanggilmu, untuk kemari?" tanya, Pangeran Lie Qingang yang sedang menatap Wajah Pangeran Fei Hung dengan dingin.
"Aku rasa begitu, Pangeran. Bagaimana kabarmu? Aku dengar kau baru saja melamar seorang Wanita?" Fei Hung kembali menginjak Anak tangga, untuk dapat berdiri sejajar dengan Pangeran Lie Qingang.
Pangeran Lie Qingang masih terus menatap Wajah Fei Hung dengan tampang dingin, dan acuh. "Benar, apakah kau keberatan jika aku melamar seorang Wanita dari Istana Wuxin?" jawab, Pangeran Lie Qingang yang masih menatap dingin Wajah Fei Hung.
Mendengar ucapan dari Pangeran Lie Qingang, membuat hati Fei Hung menjadi sangat kesal. Dia mengepalkan Telapak Tangan kanannya, kemudian... Fei segera membalas perkataan dari Pangeran Lie Qingang. "Tentu saja tidak, karena itu adalah ketetapan dari Kaisar." Fei Hung tersenyum ramah kepada Pangeran Lie Qingang.
"Untung saja tidak ada masalah, ternyata kau sangat lapang dada!" Pangeran Lie Qingang kemudian kembali memalingkan Tubuhnya dan berjalan untuk dapat memasuki Ruangan Kaisar Lie Qing San.
"Cih! Aku memang tidak peduli dengan Qiaofeng, yang aku sayangkan adalah, Wanita itu sudah tidak bisa lagi aku peralat, sungguh sial!" Dalam benak Pangeran Fei Hung yang segera berjalan untuk dapat memasuki Ruangan Kaisar.
Sesampainya didalam Ruangan Kaisar Lie Qing San, kedua Pria itu saling memberikan salam hormatnya kepada Kaisar Lie Qing San. "Ayah, sebenarnya ada masalah apa? Sampai Anda mengumpulkan kami berdua di sini?" tanya, Pangeran Lie Qingang dengan penasaran kepada Kaisar.
Kaisar Lie Qing San menatap Wajah kedua Pria itu dengan tatapan tegas. "Lie Qingang, tolong berikan perlengkapan perang mulai kepada Fei Hung, dan kau Fei Hung bersiaplah untuk ikut dengan diriku." Ucap, tegas Kaisar Lie Qing San kepada Pangeran Lie Qingang dan Fei Hung.
Pangeran Lie Qingang semakin bingung dengan hal itu, lalu dia kembali berbicara kepada Kaisar Lie Qing San. "Sebenarnya ada masalah apa, Ayah?! Kau akan pergi ke mana?" tanya, Pangeran Lie Qingang dengan tegas kepada Kaisar Lie Qing San.
"Ke Kota Ling, ada beberapa masalah yang harus aku selesaikan di sana, dan aku akan membawa Fei Hung untuk ikut bersamaku," kata Kaisar Lie Qing San yang segera memberikan penjelasan kepada Pangeran Lie Qingang.
"Masalah? Sepertinya ini cukup rumit. Ayah, apa tidak sebaiknya Anda yang memerintahkan saya untuk pergi bersama dengan Fei Hung." Ucap, tegas Pangeran Lie Qingang kepada Kaisar Lie Qing San.
Mendengar ucapan dari Pangeran Lie Qingang, Kaisar tersenyum tipis kepada Putranya itu. "Tidak perlu, aku dapat menyelesaikannya dengan mudah, tidak usah kau mengkhawatirkan aku, ingat sebentar lagi kau akan menikah, aku tidak ingin melihatmu kelelahan karena itu. Selain itu, ada beberapa hal yang harus kau urus didalam Istana selama aku tidak ada, kau tahu bukan Putraku, aku tidak pernah meragukan dirimu," jawab Kaisar Lie Qing San dengan tegas kepada Pangeran Lie Qingang.
Melihat tatapan dari Kaisar, membuat Pangeran tidak mampu membantahnya, dia segera mengindahkan titah dari Kaisar Lie Qing San kepadanya. "Anda tidak perlu khawatir, serahkan semuanya kepada saya Ayah!" Pangeran Lie Qingang membalas ucapan dari Kaisar dengan tegas.
Fei Hung hanya terdiam, ketika mendengar ucapan dari Pangeran Lie Qingang. "Apakah aku bermimpi, sebentar lagi aku akan mendapatkan perlengkapan Perang milik Lie Qingang! Hm," dalam benak Pangeran Fei Hung yang terlihat sangat senang.
"Fei Hung, apa kau tidak keberatan untuk ikut denganku?" tanya, Kaisar Lie Qing San yang segera menatap Wajah Pangeran Fei Hung.
"Tidak sama sekali, Kaisar! Ini adalah sebuah kehormatan bagi saya untuk pergi dengan Anda, jadi jangan pernah ragu karena saya bisa untuk diandalkan," jawab Pangeran Fei Hung yang segera menundukkan Kepalanya dihadapan Kaisar Lie Qing San.
"Jika sudah tidak ada lagi yang ingin Anda sampaikan, saya mohon pamit undur diri, untuk mengambil perlengkapan perang." Ucap, tegas Pangeran Lie Qingang kepada Kaisar Qing San.
"Baiklah, Putraku!" Jawab Kaisar Lie Qing San kepada Pangeran Lie Qingang.
Tanpa berkata lagi, Pangeran Lie Qingang segera berjalan keluar untuk dapat meninggalkan Ruangan Kaisar.