Mingmei yang sedang berada diluar Ruangan hanya terdiam, sambil terus tersenyum bahagia. 'Aku melihatnya, aku melihat Putri Wei'xi memeluk erat tubuh Ratu Huanran, sungguh pandangan yang langka sekali,' dalam benak Mingmei yang sedang termenung.
Tidak lama kemudian, keluarlah Putri Wei'xi dari dalam Ruangan Raja Zian Chen, "hei! Ada apa dengan dirimu?" tanya, Putri Wei'xi yang sedang menatap diri Mingmei yang tampak bahagia.
"Ah?! Putri. Ti—tidak ada apa-apa. Silakan, Putri," kata Mingmei yang segera menundukkan Kepalanya dihadapan Putri Wei'xi.
Putri Wei'xi hanya terdiam sambil sedikit bingung, lalu dia segera berjalan ke arah Taman belakang Istana, saat Mingmei tengah memperhatikan diri Putri Wei'xi, tidak lama kemudian keluarlah Pangeran Lie Qingang dari dalam Ruangan Kaisar, Mingmei yang masih memperhatikan Putri Wei'xi, tidak sadar bahwa saat ini disampingnya telah berdiri Pangeran Lie Qingang. Pangeran dengan memakai Pakaian berwarna putih panjang, rambut hitam, dengan bola Mata oranye, segera dia melangkahkan Kakinya yang jenjang untuk dapat mengikuti Putri Wei'xi.
Saat melihat Punggung dari Pangeran Lie Qingang, membuat Mingmei terkejut dibuatnya. "Hah?! Pangeran?!" pikir, Mingmei yang tidak menyangka akan kehadiran dari pria itu.
Tidak lama kemudian, Putri Wei'xi sampailah di Taman belakang Istana, lalu dia berjalan ke arah Danau kecil, Putri Wei'xi mulai mendekati Danau itu. "Bao Bao, ini aku. Keluarlah," kata Putri Wei'xi yang segera duduk dibawah Rumput halus berwarna hijau segar.
Tidak lama kemudian terlihat air yang berbuih, dan tampaklah penampakan dari Bao Bao, Naga hijau kecil yang sedang keluar dari dalam air, dan berenang mendekat ke arah Putri Wei'xi. Sampai akhirnya Hewan kecil itu berada tepat dihadapan Putri Wei'xi, perlahan gadis itu mengulurkan Tangan kanannya untuk dapat menyentuh Tubuh Naga kecil itu. "Sudah besar kau sekarang, maafkan aku, dengan suara pelan Putri Wei'xi berbicara, sambil mengelus lembut Tubuh Naga hijau kecil.
Tidak lama kemudian, dari kejauhan terlihat Sepatu seseorang, dia melangkah untuk dapat mendekati Putri Wei'xi. Akan tetapi langkahnya terhenti saat dia melihat Pangeran Lie Qingang yang mendekat ke arah Putri Wei'xi. 'Mengapa?! Ada apa dengan Wei'xi?! Apakah dia lupa akan janjinya sendiri?' dalam benak Pangeran Fei Hung yang segera menghentikan langkah Kakinya.
"Jadi dia yang bernama Bao Bao?" kata Pangeran Lie Qingang yang sedang berada disamping Putri Wei'xi.
Putri Wei'xi terkejut mendengar perkataan dari Pangeran Lie Qingang, sungguh dia tak menyangka Pria itu sudah berada disamping-nya entah sejak kapan. "Benar, dia adalah Naga hijau, aku menemukannya saat sedang berjalan-jalan ditengah Hutan. Aku lihat dia sudah hampir kehilangan nyawanya, dari pertemuan tidak sengaja itu, aku memutuskan untuk membawanya kembali ke Istana, dan merawatnya. Tidak disangka, dia tumbuh menjadi jauh lebih baik," jawab Putri Wei'xi yang masih mengelus tubuh Naga hijau kecil, sambil menatap hewan itu dengan bangga.
"Hmm, Hutan? Aku sungguh tidak menyangka seorang Putri bangsawan seperti dirimu, sangat senang bermain didalam hutan," timpal Pangeran Lie Qingang yang masih memerhatikan diri Putri Wei'xi.
Putri Wei'xi terdiam saat mendengar ucapan dari Pangeran Lie Qingang, kemudian dia sedikit melirik ke arah samping kanan, sambil menunjukkan raut Wajah tidak senang. "Hah... Apakah itu sesuatu yang aneh?" tanya Putri Wei'xi yang segera mendongak ke atas untuk dapat melihat diri Pangeran Lie Qingang.
Mendengar ucapan dari Putri Wei'xi, Pangeran Lie Qingang hanya tersenyum dingin, sambil memalingkan Wajahnya ke arah samping kanannya. "Tidak," jawab Pangeran Lie Qingang. Saat Bola Mata oranye itu tengah memperhatikan sebuah Pohon besar, dengan perasaan terkejut dia melihat seseorang sedang berdiri tegap di sana. "Fei Hung?" gumam, Pangeran Lie Qingang yang sedang menatap tajam ke arah Pria itu.
Melihat Pangeran Lie Qingang yang sudah melihatnya, Fei Hung segera bersembunyi dibalik Dahan Pohon besar, kemudian dia menunjukkan Raut Wajah gugup dan panik, 'gawat!' dalam benak Fei Hung yang terlihat tidak tenang.
"Ada apa?" tanya, Putri Wei'xi yang sedang melihat Pangeran Lie Qingang dengan perasaan bingung. "Apakah ada sesuatu di sana?" tambah Putri Wei'xi yang mulai memalingkan Wajahnya untuk dapat melihat ke arah Dahan Pohon besar yang berada di ujung Taman, dia agak penasaran akan sesuatu yang tidak dia ketahui.
Pangeran Lie Qingang hanya terdiam ketika Putri Wei'xi bertanya demikian, lalu dia mulai melirik diri Putri Wei'xi, 'apakah rumor itu memang benar, dia dan Fei Hung memiliki suatu hubungan?' dalam benak Pangeran Lie Qingang yang masih memerhatikan diri Putri Wei'xi.
"Ah, tidak aku rasa hanya salah kira saja, balas, Pangeran Lie Qingang yang segera memalingkan pandangannya, dan kini dia menatap Naga hijau yang sedang diusap oleh Putri Wei'xi.
Mendengar ucapan dari Pangeran Lie Qingang, Putri Wei'xi mulai menganggukkan Kepalanya dengan perlahan, lalu dia kembali menatap ke arah Naga hijau yang saat itu sedang berada di hadapannya.
"Mengapa kau menerima lamaranku?" tanya Pangeran Lie Qingang dengan tegas, pria itu sungguh penasaran.
Mendengar pertanyaan dari Pangeran membuat Putri Wei'xi harus menyiapkan sebuah jawaban. "Lantas, mengapa kau juga berkenan untuk menikahiku? Bukankah kau tidak pernah mencintai diriku? Apakah kau akan rela jika seumur hidup kau bersama dengan seseorang yang tidak kau cintai? Dengan orang asing, dengan orang yang belum lama kau kenal? Itu pasti sangat sulit, bukan? Tapi semua seperti sudah menjadi takdir dan keharusan. Namun, Dewa juga memberikanmu sebuah pilihan, iya dan tidak. Jadi inilah jawabanku," jawab Putri Wei'xi yang sedang memperhatikan air Danau yang tenang berwarna kebiruan itu.
Pangeran Lie Qingang terdiam saat mendengar ucapan dari Putri Wei'xi, sungguh dia tak menyangka akan mendapat jawaban semacam itu dari Putri Wei'xi. "Hmm, itu juga jawabanku,' bisik hati Pangeran Lie Qingang, dia memperhatikan diri Wei'xi dengan kebingungan hati.
'Bukan, bukan hanya itu saja. Aku juga ingin memberi pelajaran kepada Fei Hung, dan Keluarganya!' dalam benak Putri Wei'xi yang tengah termenung dalam lamunannya.
"Sial! Mengapa mereka begitu sangat dekat! Mengapa?! Wei'xi kau adalah milikku, kau itu anjingku!" Fei Hung segera mengepalkan tangan kanannya, dia kesal di dalam hati.
"Oh iya, Pangeran Lie Qingang...." Putri Wei'xi yang kembali memalingkan Wajahnya untuk dapat melihat diri Pangeran Lie Qingang.
"Ada apa?" tanya Pangeran Lie Qingang yang masih menunjukkan pandangan pada diri Wei'xi.
"Dapatkah aku bertanya sesuatu padamu?" tanya Putri Wei'xi yang terlihat sangat tegas.
"Apa itu?" tanya Pangeran Lie Qingang yang masih memerhatikan diri Putri Wei'xi.
"Apakah kau tahu Buku kuno segitiga merah?" Jelas Putri Wei'xi yang terlihat sangat tegas menatap Wajah Pangeran Lie Qingang.
Pangeran Lie Qingang terlihat sangat terkejut ketika mendengar perkataan dari Putri Wei'xi. "Untuk apa kau menanyakan perihal itu?" tanya Pangeran Lie Qingang kembali, dengan curiga.
"Aku pernah mendengarnya, banyak rumor beredar Buku itu adalah semacam bait kata yang tersusun menjadi sebuah kekuatan, jawab Putri Wei'xi yang masih memerhatikan Wajah Pangeran Lie Qingang.
Pangeran Lie Qingang yang mendengar ucapan dari Putri Qiaofeng, segera dia membuka suara. "Itu bukanlah Buku biasa, tidak sembarang orang dapat memilikinya, dan lagi. Aku baru tahu ternyata Putri Wei'xi begitu tertarik akan seni bela diri," ucap Pangeran Lie Qingang yang segera memberikan penjelasan kepada Putri Wei'xi.
"Hah... Entah sejak kapan aku mulai menyukainya, jika saja aku memiliki Buku itu, aku pasti bisa menjaga diriku sendiri, dari mereka yang licik dan kejam, tak lupa tamak!" gumam Putri Wei'xi yang segera memalingkan Wajahnya dari Pangeran Lie Qingang.
Pangeran Lie terdiam ketika mendengar ucapan dari Putri Wei'xi, "jika kau sangat ingin belajar bela diri, sebenarnya tak perlu kau memiliki Buku segitiga merah, kau sudah dapat melakukannya," jawab Pangeran Lie Qingang yang masih memerhatikan diri Putri Wei'xi.
"Apa maksudmu? Aku bahkan tidak tahu harus mulai dari mana?" tanya Putri Wei'xi yang segera memperhatikan Wajah Pangeran Lie Qingang dengan perasaan bingung.
"Dimulai dari hatimu, dari niat dan tekadmu, petang nanti datanglah ke Amuda, siapkan Pakaian berlatihmu." Pangeran Lie Qingang yang terus memperhatikan diri Wei'xi.
"Hah, maksudmu?! Jadi kau akan melatihku?" tanya Putri Wei'xi yang terlihat sangat tidak menyangka di dalam dirinya.
Dan Pangeran Lie Qingang hanya sedikit memiringkan Kepalanya, "aku pasti akan pergi ke sana," kata Putri Wei'xi yang terlihat sangat senang mendengar ucapan dari Pangeran Lie Qingang.