Setelah sekian lama berbincang, mereka tak sadar bahwa hari sudah semakin siang, Pangeran Lie Qingang kemudian mendongakkan Kepalanya ke atas langit, dia melihat Matahari yang mulai meninggi dan semakin terik. "Tidak terasa sudah menjelang siang," kata Pangeran Lie Qingang yang masih menatap langit.
Mendengar perkataan dari Pangeran Lie Qingang, Wei segera bertanya kepada pria yang sedang duduk dihadapannya itu. "Ada masalah apa, Pangeran?" tanya, Wei'xi yang terlihat penasaran.
"Ada beberapa urusan yang harus aku tangani di Istana, jadi aku tidak bisa menemani dirimu lebih lama lagi. Aku harap kau bisa mengerti," jawab Pangeran Lie Qingang yang segera menundukkan Kepalanya sambil menatap Wajah Wei'xi dengan Bola mata oranye itu.
Mendengar perkataan dari Pangeran Lie Qingang, Wei sedikit tersenyum, "baiklah. Tuan sibuk, sampai bertemu lagi," balas Wei'xi yang segera mengulurkan tangan kanannya dihadapan Pangeran Lie Qingang.
Melihat Tangan kanan Wei'xi, Pangeran Lie Qingang melirik Wajah gadis itu dan kembali menatap Tangan itu. "Hmmm," ucapnya pelan, Wei'xi sambil sedikit menggoyangkan tangannya.
Kemudian, Pangeran Lie Qingang mengangkat Tangan kanannya, dan dia raih Tangan Putri Wei'xi. Tangan mereka saling merangkul dengan erat. "Senang berkenalan denganmu, Tuan sibuk," tambah Wei'xi lagi kepada Pangeran Lie Qingang.
Pangeran Lie Qingang hanya tersenyum tipis kepada Putri Wei'xi. Sedangkan di balik Pohon besar Taman belakang Istana Wuxin masih terlihat Fei Hung yang berdiri dengan Wajah yang sangat suram.
Tidak lama kemudian, di dalam ruangan Raja, terlihat Kaisar yang sedang bercengkerama dengan Raja dan Ratu, lalu muncullah Pangeran Lie Qingang yang bersama dengan Putri Wei'xi. "Ayah, kami telah kembali," ucap Pangeran Lie Qingang yang bersama dengan Putri Wei'xi.
Kaisar, Raja, dan Ratu Huanran kemudian saling menatap ke arah Pangeran Lie Qingang dan juga Putri Wei'xi. Yang berada diluar Pintu gerbang. Segera, Putri Wei'xi dan Pangeran Lie Qingang berjalan untuk dapat masuk ke dalam Ruangan Raja. "Salam Ayah, Ibu dan juga Kaisar." Wei Zhi Xia segera menghentikan langkah kakinya, dan menundukkan Kepalanya dihadapan ketiga orang itu.
Begitu juga dengan Pangeran Lie Qingang, yang memberikan salam hormatnya kepada mereka. Melihat kedua orang itu, Ratu Huanran dapat melihat kedekatan diantara Pangeran Lie Qingang dan Putrinya Wei'xi. "Sungguh pemandangan yang sangat indah," kata Ratu Huanran yang segera berbicara sambil tersenyum tipis kepada Wei'xi dan Pangeran Lie Qingang.
Mendengar ucapan dari Ratu Huanran, membuat Wei'xi terkejut, lalu dia mulai menoleh ke arah samping kanan untuk dapat melihat diri Pangeran Lie Qingang. Begitu juga dengan Pangeran Lie, "begitu kah?" tanya, Wei'xi yang kembali menatap Wajah Ratu Huanran.
"Oh iya, Ayah. Hari ini kau tidak lupa bukan, jika urusan didalam Istana masih menumpuk? Aku sebenarnya tidaklah keberatan jika Anda tetap di sini, tetapi tidak mungkin denganku, jadi kedatangan saya kemari adalah untuk meminta izin, undur diri dari Istana Wuxin, semoga Raja mampu memakluminya." Pangeran Lie Qingang berbicara sambil menatap Wajah Raja dan Ratu Huanran.
"Ah, dia benar. Putriku Wei'xi, aku dan Putraku Lie Qingang harus kembali ke Istana Wai Tansu, aku harap kau dapat memakluminya," kata Kaisar Lie Qing San, yang segera bangun dari duduknya, Bola Mata oranyenya itu menatap diri Wei'xi dengan tegas.
"Saya sungguh mengerti wahai Kaisar," jawab Wei'xi yang berdiri di samping Pangeran Lie Qingang.
Setelah mereka saling berbincang, tidak lama kemudian. Kaisar Lie Qing San dan Pangeran, keluar dari dalam ruangan Raja Zian Chen. Dari kejauhan terlihat Fei Hung yang terus memperhatikan hal itu. "Aku tidak menyangka, mengapa?! Mengapa, semua ini bisa terjadi?!" Fei Hung yang terlihat sangat kesal, Matanya yang tajam, terlihat sangat mengerikan dibarengi dengan memiliki Bola Mata merah pekat itu.
Setelah Pangeran dan Kaisar pergi meninggalkan Istana Wuxin, Putri Wei'xi segera berpamitan kepada Ayah dan Ibunya untuk pergi ke Pasar Liang Jin bersama dengan Mingmei Pelayan setianya. "Ayah, Ibu. Wei'xi pamit undur diri, untuk pergi ke Pasar Kota." Terlihat Wei yang sedang meminta izin kepada Raja dan Ratu Huanran.
"Pasar Liang Jin?! Apa yang akan kau cari di sana? Hari sudah semakin terik, apakah tidak bisa menunggu sore nanti?" tanya, Ratu Huanran yang terlihat sangat penasaran kepada Putri Wei'xi.
"Tidak bisa, Ibu, Ayah. Petang nanti, saya akan pergi ke Amuda dengan Pangeran Lie Qingang, kami akan belajar bela diri di sana," jawab Putri Wei'xi yang segera memberikan penjelasan kepada Ratu Huanran dan Raja Zian Chen.
Raja dan Ratu Huanran terlihat sangat tak menyangka dengan apa yang baru saja diucapkan oleh Wei'xi. "Mengapa kau berkenan untuk mempelajari itu? Sedari dulu saja kau sangat enggan memegang sebuah Pedang?" tanya, Raja Zian Chen yang terlihat sangat tak menyangka dengan Putrinya itu.
"Aku mulai menyukainya sekarang," jawab, Putri Wei'xi yang segera memberikan salam hormatnya kepada Raja dan Ratu Huanran. "Salam, Ayah, Ibu." Kemudian Wei'xi menatap Wajah Pelayannya yang sudah berada di sampingnnya. "Mingmei, ikutlah denganku." Wei'xi segera meninggalkan Raja dan Ratu, dia berjalan bersama dengan Mingmei dan menuju ke arah anak tangga.
Raja dan Ratu Huanran yang melihat perubahan dari Putri Wei'xi, membuat mereka sangat tercengang. "Apakah kau melihatnya, tadi dia memeluk tubuhku, dengan sangat erat, aku harap dia benar-benar telah berubah." Ratu Huanran yang masih memperhatikan Putri Wei'xi saat menuruni anak tangga Istana, langsung berbicara.
Raja Zian Chen tersenyum tipis, kemudian dia mulai merangkul tubuh Ratu Huanran. "Aku harap demikian," jawab Raja Zian Chen yang tersenyum tipis menatap diri Wei'xi Putrinya.
Sementara itu di dalam Istana Wai Tansu, terlihat Pangeran Lie Qingang yang mulai memasuki ruangan Kerjanya. Dia mengulurkan Tangan kanan untuk dapat menggenggam daun Pintu berwarna perak. Lalu, Pangeran Lie Wei'xi teringat kembali akan kejadian di Taman belakang Istana, saat dia bersama dengan Putri Wei'xi. "Apakah benar, bahwa Wei'xi dan Fei Hung memiliki semacam hubungan khusus? Hmm," bisik Pangeran Lie Qingang yang segera membuka Pintu Ruangannya dan masuk ke dalam.
Di dalam Pasar Liang Jin, Pasar Kota dekat Istana Wuxin. Terlihat Wei yang sedang berjalan-jalan, sambil melihat Barang dagangan. "Putri, apa yang akan kita cari di sini?" tanya Mingmei yang berada di samping tubuh Wei'xi.
Dengan perlahan Wei'xi melirik ke arah kanan, untuk dapat melihat Mingmei yang berada di sana, "aku membutuhkan peralatan bertarung milikku sendiri." Dengan tegas Wei'xi memberikan sebuah jawaban kepada Mingmei.
Mendengar ucapan dari Putri Wei'xi, membuat Mingmei sangat terkejut, "sepertinya Anda benar-benar serius dalam melakukan hal ini," kata Mingmei yang masih menatap Wajah Putri Wei'xi.
"Tentu saja, aku sangat serius," jawab Wei'xi yang terus berjalan menyusuri Pasar Kota.
"Apakah ini semua karena Pangeran Lie Qingang yang membuat Anda menjadi seperti ini, Putri?" tanya, Mingmei yang tersipu malu saat berbicara demikian.
"Ah... Benarkah?! Tapi anggap saja seperti itu. Hah, di sana," balas Putri Wei'xi yang melihat sebuah Toko besar dengan berbagai macam perlengkapan bela diri.
Wei berjalan dengan sangat semangat, sampai dirinya tidak menghiraukan Mingmei yang tertinggal di belakang. "Aku tidak pernah melihat Putri Wei'xi segembira ini, apa pun alasannya aku tidak perlu tahu. Tapi Aku yakin itu adalah yang terbaik untuk dirinya," kata Mingmei yang segera berjalan untuk dapat menghampiri Putri Wei'xi.