Saat Qiaofeng sedang melihat ke arah Pangeran Lie Qingang, Shuwan kembali menatap diri Qiaofeng. "Jadi, yang bersama dengan dia adalah Pangeran Lie?! Halah... Masa bodo!" Dalam benak Shuwan yang segera berlari ke arah Qiaofeng dan dia mulai mencekik Leher Qiaofeng, Pisau yang berada di Tangan kanannya itu segera dia arahkan ke diri Qiaofeng. "Jika kau melukaiku, maka aku tidak segan untuk membunuhnya!" ucap, Shuwan dengan tegas kepada Pangeran Lie Qingang sambil menatap Wajah Qiaofeng dengan tajam.
Pangeran Lie Qingang sangat terkejut ketika mendengar perkataan dari Shuwan, sedangkan dengan Qiaofeng dia hanya diam sambil menatap Wajah Shuwan. Tidak lama kemudian, Qiaofeng tertawa dengan perlahan, sehingga membuat Pangeran Lie Qingang dan Shuwan bingung. "Hem, haha... Apakah kau sedang mengancamnya? Apakah saat ini kau tahu bahwa dia jauh lebih hebat darimu? Memang benar sekali, tidak ada Katak yang bisa terbang! Karena, selamanya dia akan selalu berada dibawah!" ucap, Qiaofeng dengan tegas, Bola Mata birunya terlihat sangat dingin dan mengerikan ketika sedang menatap Wajah Shuwan. "Yah, seperti saat ini!" Sambung Qiaofeng lagi.
"Diam! Aku tidak pernah main-main!" kata, Shuwan yang terlihat begitu sangat kesal, kepada Qiaofeng, dan cengkeramannya semakin kuat dan erat.
"Begitu kah?! Hah," ucap. Qiaofeng dengan raut Wajah sinis kepada diri Shuwan, lalu dia tersenyum dingin, dan diangkatnya Pedang yang dia genggam, sring! Qiaofeng merobek Kain penutup milik Shuwan, sehingga membuat Wajahnya yang mulus dan putih tergores Pedang Qiaofeng. "Ah... Maaf, aku benar-benar tidak sengaja, Tanganku sangat licin!" Ucap, Qiaofeng dengan tegas dan dingin.
"Argh! Wajahku! Qiaofeng, kau keterlaluan!" Kata, Shuwan yang berjalan mundur sambil menyentuh Wajahnya.
"Ukhuk..!" Qiaofeng menyentuh Dadanya yang sesak, "aku memang tidak bermaksud melakukan semua itu padamu, tapi... Jika sekali lagi kau bersikap begini padaku, kau bukan hanya akan kehilangan Wajahmu! Tapi semua yang kau miliki!" kata, Qiaofeng yang sedang mengangkat Pedangnya dihadapan Shuwan.
Pangeran Lie Qingang ketika melihat hal itu, hanya terdiam, muncul tanda tanya besar didalam Otaknya, ketika melihat hal semacam itu.
"Pergilah! Atau aku akan meminta kepada Pangeran Lie Qingang untuk memerintahkan semua Hewan buas ini agar menjadikanmu santapan malam mereka, pergi!" Bentak Qiaofeng kepada Shuwan, Wajahnya terlihat sangat serius ketika sedang memandang diri Shuwan.
Shuwan yang merasa ketakutan, segera dia bangkit, sambil menatap Wajah Qiaofeng. "Tunggu pembalasanku!" kata, Shuwan, lalu dia berjalan ke arah Pintu belakang, kemudian pergi meninggalkan Qiaofeng dan juga Pangeran Lie Qingang dengan rasa kesal dan bertumpuk kebencian.
Qiaofeng hanya terdiam, lalu dia menurunkan Tangan kanannya, sambil menundukkan Wajahnya, tidak lama setelah itu, dia kembali melihat diri Pangeran Lie Qingang yang masih berada didepan Pintu. "Maafkan aku, karena telah membuatmu, melihat semua ini," ucap Qiaofeng yang sedang menunjukkan Wajah malunya kepada Pangeran Lie Qingang.
Pangeran Lie Qingang, kemudian berjalan untuk dapat masuk ke dalam Rumah itu, dia mulai menghampiri Qiaofeng, sambil terus menatap Wajahnya.
Qiaofeng yang melihat diri Pangeran Lie Qingang, dia tampak bingung dengan apa yang akan Pria itu lakukan kepada dirinya. Tidak lama kemudian, Pangeran Lie Qingang, melepaskan Jubah hitam yang dia kenakan, untuk diberikan kepada Qiaofeng. Pangeran Lie Qingang, juga memakainya untuk Wanita itu. "Kau tampak lelah, sebaiknya kita segera meninggalkan Tempat ini," ucap, Pangeran Lie Qingang yang sedang menyentuh Pundak Qiaofeng.
Qiaofeng menganggukkan Kepalanya dengan perlahan. "Pejamkan Matamu," kata Pangeran Lie Qingang dengan perlahan.
"Untuk apa?" tanya, Qiaofeng yang segera memalingkan Wajahnya, untuk dapat melihat diri Pangeran Lie Qingang yang berada disampingnya itu.
"Sudah pejamkan saja, aku tidak akan berlaku buruk padamu," kata Pangeran Lie Qingang lagi.
Qiaofeng terdiam mendengar perkataan dari Pangeran Lie Qingang, kemudian dia mematuhi perintah dari Pria itu, dia pejamkan Matanya. Melihat, Qiaofeng yang telah menutup Mata, segera Pria itu mengangkat Tangan kirinya ke udara, tempat yang semula adalah Rumah kecil tapi sangat mewah, tiba-tiba berganti menjadi Gubuk kumuh dan reot dan begitu banyak Hewan melata di sana, tidak lama tubuh mereka dikelilingi oleh sinar putih, dan hanya tertinggal asap putih, beserta Hewan buas yang berada di tempat itu.
Kemudian, mereka sudah tiba didepan Pintu Kamar Putri Qiaofeng. Dan saat itu Qiaofeng masih memejamkan Matanya, Pangeran Lie Qingang yang melihat hal itu hanya tersenyum kecil kepadanya. Lalu, Pria itu menjentikkan Jari kirinya didepan Mata Qiaofeng.
Mendengar suara itu, segera dia membuka Matanya dengan perlahan. Dia menatap Jari Pangeran Lie Qingang, kemudian Qiaofeng mulai menolehkan Wajahnya ke arah samping kanan, lalu dia memalingkan Wajahnya ke arah samping kiri, "maaf sudah merepotkanmu." Kata, Qiaofeng lalu dia segera menjauh dari Pangeran Lie Qingang, dan Qiaofeng memalingkan tubuhnya. Dia mengulurkan Tangannya untuk dapat membuka Pintu Kamar, dan masuk ke dalam.
Pangeran Lie Qingang yang melihat diri Qiaofeng, kemudian dia berbicara kepadanya. "Aku memang tidak berhak ikut campur atas masalahmu, tapi aku rasa dia begitu sangat membencimu, dia terlihat sangat jauh." Kata, Pangeran Lie Qingang yang sedang memperhatikan diri Qiaofeng.
Mendengar perkataan dari Pria itu, Qiaofeng melirik ke arah belakang, lalu Tangannya dia turunkan, "aku tahu, itu karena dia seperti Kertas yang bersih, sehingga dengan mudah tinta hitam mengotorinya. Dia hanya haus akan kebahagiaan! Sehingga menjadikan dirinya terlihat sangat malang." Balas, Qiaofeng yang segera memalingkan Wajahnya untuk melihat diri Pangeran Lie Qingang yang berada dibelakangnya.
Pangeran Lie Qingang yang mendengar perkataan dari Qiaofeng hanya diam, lalu dia kembali berbicara kepada Wanita itu. "Beristirahat lah, aku juga akan pergi." Ucap, Pangeran Lie Qingang kepada Qiaofeng, lalu Pria itu mulai memalingkan tubuhnya.
Ketika, Pangeran Lie Qingang akan meninggalkan Istana, Qiaofeng tiba-tiba mengejutkannya dengan menarik Pakaian milik Pangeran Lie Qingang.
"Tunggu," ucap Qiaofeng dengan tiba-tiba.
Pangeran Lie Qingang kemudian memalingkan Wajahnya untuk dapat melihat diri Qiaofeng, kemudian dia mulai merendahkan Kepalanya, dan melihat Tangan Qiaofeng yang sedang menarik Pakaiannya. "Hm? Ada apa?" tanya, Pangeran Lie Qingang yang kembali menatap diri Qiaofeng.
"Kau pasti pernah dengar, bahwa aku dan Fei Hung memiliki suatu hubungan, tapi percayalah itu semua telah berakhir, dan aku berjanji padamu, bahwa aku tidak akan pernah mengkhianati dirimu, apalagi meninggalkan kamu, aku benar-benar serius. Kau bisa mengandalkan aku, yah... Meskipun kita tidak saling mencintai, dan bisa dibilang kita adalah dua insan yang asing. Tapi aku akan bekerja sama denganmu, jadi selamat datang calon Teman sekamarku!" Ucap, Qiaofeng yang segera mengulurkan Tangan kanannya dihadapan Pangeran Lie Qingang.
Pangeran Lie Qingang terkejut ketika mendengar perkataan dari Qiaofeng, dia menatap sepasang Mata biru yang dimiliki oleh Wanita itu. Kemudian, Pangeran Lie Qingang mengangkat Tangan kirinya, lalu mereka saling bersalaman, dan menatap satu sama lain.
Kemudian, keduanya saling melepaskan Tangan mereka, dan Qiaofeng mulai melepaskan Jubah yang diberikan oleh Pangeran Lie Qingang kepada dirinya. "Ambillah, aku rasa kau membutuhkannya," Ucap Qiaofeng sambil memberikan Jubah hitam itu kepada Pangeran Lie Qingang.
Pangeran Lie Qingang menatap Jubahnya yang diserahkan oleh Qiaofeng, perlahan Pria itu mengambil Jubah hitam, dan mengenakannya, "aku akan pergi, selamat malam." Kata, Pangeran Lie Qingang yang memalingkan tubuhnya, lalu Pria itu menghilang bersama dengan sinar putih.
Qiaofeng hanya terdiam ketika melihat hal itu, lalu dia memalingkan Tubuhnya dan dia ulurkan Tangan kanannya, Qiaofeng membuka Pintu yang tertutup rapat.
Krek...! Bruk! Terlihat Mingmei yang sedang bersujud di Lantai, sambil tersenyum kepada Qiaofeng. "Hehe... Nona, Anda sudah kembali," ucap. Mingmei yang segera bangkit dari tempatnya.
Qiaofeng yang melihat hal itu, dia tampan terkejut, kemudian Qiaofeng segera berbicara kepada Mingmei. "Apa yang sedang kau lakukan? Mencuri dengar?" kata, Qiaofeng dengan nada bicara tegas.
Mingmei yang melihat Wajah Qiaofeng tampan dingin, membuat dia merasa khawatir dan takut. "Ah, Putri. Mohon maafkan saya, sungguh saya tidak bermaksud seperti itu, saya hanya ingin memastikan bahwa Anda merasa baik-baik saja dengan Pangeran Lie Qingang, mohon ampuni saya, Putri, saya memang lancang, maaf telah melakukan hal memalukan ini." Kata, Mingmei yang segera bersujud dihadapan Qiaofeng.
Qiaofeng hanya terdiam ketika mendengar perkataan dari Mingmei, kemudian dia berjalan untuk dapat duduk di atas Kasur besar berwarna putih. "Sudahlah, sebaiknya kau pergi dari hadapanku, karena aku ingin segera beristirahat." Ucap, Qiaofeng dengan nada bicara yang dingin.
Mingmei yang tahu bahwa saat ini suasana hati dari Nonanya sedang tidak baik, kemudian Gadis itu bangkit dari tempatnya, dan berjalan keluar dari dalam Kamar Putri Qiaofeng, perlahan Mingmei menutup kembali Pintu Kamar Qiaofeng, sambil dirinya menatap Wajah Putri Qiaofeng.