Terlihat Qiaofeng yang sedang melihat lihat, Pedang yang tertata rapi, juga terpajang didalam Toko itu. "Apa yang harus aku pilih?" dalam benak Qiaofeng yang sedang memerhatikan.
Tidak lama kemudian, dia dikejutkan oleh seseorang Pria yang tiba-tiba saja menghampiri dirinya sambil berbicara kepada Qiaofeng. "Ada yang bisa saya bantu, Nona?" tanya, Pria itu sambil memandangi Wajah Qiaofeng.
Terkejut Qiaofeng mendengar suara dari Pria itu, segera dia mendongakkan Wajahnya untuk dapat melihat siapa gerangan yang sedang berbicara dengan dirinya. "Hah? Huft... Ternyata, ini adalah Penjualnya." Dalam benak Qiaofeng yang sedang melihat Wajah Pria itu.
"Saya sedang mencari peralatan untuk bela diri, dan bisakah Anda mencarikan saya alat-alat yang bagus ditempat ini?" kata, Qiaofeng yang segera menjawab ucapan dari Pria itu.
"Oh, tentu saja. Nona, mari saya antar Anda untuk melihatnya." Pria itu yang segera berjalan ke salah satu Ruangan dengan lorong yang tidak terlalu luas.
Melihat Pria itu, Qiaofeng segera mengikutinya tanpa banyak bertanya lagi. Saat Qiaofeng sedang berjalan, tiba-tiba saja Tangan kanannya ditarik oleh seseorang yang membuat dirinya begitu sangat terkejut. "Ah?!" Teriak Qiaofeng yang saat itu sedang bersandar dibelakang Tembok besar berwarna hitam.
"Mengapa kau tidak menepati janjimu? Kau malah menghabiskan waktu bersama dengan Lie Qingang?! Ada apa dengan dirimu ini, Qiaofeng?!" kata, Fei Hung yang terlihat sedang berbicara sangat serius kepada Qiaofeng.
Mendengar suara berat itu sungguh membuat Telinga Qiaofeng merasa tidak asing, "suara ini?!" Dalam benak Qiaofeng yang terlihat sangat terkejut, segera dia menatap Wajah Fei Hung dengan Bola Mata biru yang sangat tajam dan bulat. "Benar, ternyata ini adalah suara dari baj*ngan itu!" Dalam benak Qiaofeng yang tengah memperhatikan Wajah Fei Hung.
Tidak lama kemudian, Qiaofeng mengepal kan telapak Tangannya, tatapannya begitu sangat dingin kepada Fei Hung. Kemudian, dia segera melepaskan Tangannya itu, "Aku tidak bisa melawan Ayah dan Ibuku, perintah darinya tidak bisa aku abaikan begitu saja, maaf karena telah mengingkari janji," ucap, Qiaofeng yang segera menjawab ucapan dari Fei Hung dengan tegas.
"Hah?! Ada apa dengan dirinya?! Mengapa dia saat ini begitu amat patuh kepada Ayah dan Ibunya?!" Dalam benak Fei Hung yang terlihat sangat tidak menyangka dengan apa yang baru saja didengarnya dari Mulut Qiaofeng sendiri.
"Tapi aku telah menunggumu sangat lama, aku tidak rela jika kau menikah dengan Lie Qingang, kau tahu bukan, aku begitu sangat mencintai dirimu, aku tidak ingin kehilangan dirimu Qiaofeng," kata Fei Hung yang segera menggenggam telapak Tangan kanan Qiaofeng.
"Heh?! Cinta kau bilang! Manusia tamak seperti dirimu tidak layak berbicara tentang cinta, tak mampu hidup tanpa diriku? Cih! Kau bahkan tertawa dengan bahagianya saat memperlakukan diriku layaknya sampah!" Dalam benak Qiaofeng yang terlihat geram kepada Fei Hung.
"Aku tahu itu, tapi kau harus mengerti keadaanku saat ini, jadi lebih baik kita sudahi hubungan ini!" pinta, Qiaofeng yang segera melepaskan Tangannya secara paksa ketika sedang digenggam erat oleh Fei Hung.
Mendengar ucapan dari Qiaofeng hal itu membuat Fei Hung benar-benar terkejut. "Hei, apa yang terjadi kepadamu? Ini bukanlah dirimu yang biasa, apakah aku telah melakukan kesalahan? Atau ada seseorang yang mengancam dirimu? Qiaofeng, cepat katakan padaku." Fei Hung yang terlihat sangat bingung akan sikap dari Qiaofeng, karena Gadis itu sudah benar-benar jauh berbeda.
"Tidak... Aku baik-baik saja, tapi aku sudah tidak bisa bersamamu, jadi sebaiknya kau melupakan diriku," jawab, Qiaofeng yang terlihat sangat tidak nyaman akan kehadiran dari Fei Hung.
"Tidak! Kau tidak boleh membuang diriku, aku tidak akan pernah menjauh darimu, aku yakin ada sesuatu yang salah dengan dirimu, pasti ada seseorang yang telah mencuci otakmu, sadarlah. Kita saling mencintai, aku akan membawamu pergi dari sini, kita harus pergi dari tempat ini." Fei Hung meraih Tangan kanan Qiaofeng, kemudian dia mulai menariknya dengan paksa, dan tidak sabaran.
"Hah, tidak! Fei Hung, lepaskan Tanganku! Apakah pendengaran mu telah rusak?! Lepaskan aku, atau aku akan berteriak," ucap Qiaofeng yang terlihat sangat tegas kepada Fei Hung.
Hal itu membuat Fei Hung terkejut tak menyangka akan ucapan dari Qiaofeng. "Apa apaan kau ini?! Qiaofeng sadarlah." Fei Hung kembali menatap Wajah Qiaofeng dengan tatapan tajam.
"Aku sadar! Tidak ada siapa pun yang telah mencuci otakku, lepaskan Tanganku!" ujar, Qiaofeng yang terlihat sedang menarik Tangan kanannya.
"Ini tidak benar, aku tidak akan melepaskan dirimu, kau tidak berhak membuangku begitu saja! Tidak akan pernah," Fei Hung terus menarik Tangan kanan Qiaofeng dengan paksa.
"Heh... Kau pikir, siapa dirimu?! Kau bahkan tidak memiliki hak atas diriku," kata Qiaofeng yang berbicara dengan jarak bicara lantang kepada Fei Hung, karena Pria itu terus memaksa Qiaofeng, perlahan Mata Gadis itu melirik ke arah Meja kecil, dan di atas sana sudah tergeletak Pisau yang sangat runcing dan tajam. Kembali, Qiaofeng menatap Wajah Fei Hung, "lepaskan diriku, atau kau akan menyesalinya," tambah, Qiaofeng yang terlihat sangat dingin kepada Fei Hung.
"Hah, tidak! Jika aku melepaskan dirimu, maka aku pasti akan menyesal, karena kau pasti akan lari dariku! Sebaiknya kau ikut denganku, ucap Fei Hung yang masih menarik Tangan kanan Qiaofeng.
"Heh, jangan salahkan aku karena tidak memperingati mu, ini semua karena kau yang tidak mau mendengarkan ucapanku!" Qiaofeng meraih Pisau itu menggunakan Tangan kirinya, lalu dia arahkan Pisau itu tepat pada Perut bagian atas Fei Hung.
Sruk!
Dengan sekuat tenaga dia menusuk Perut Fei Hung, rasa benci dan marah bergemuruh didalam diri Qiaofeng. "Kau pantas mendapatkannya!" Dalam benak Qiaofeng yang masih menatap Wajah Fei Hung dengan tajam.
"Ugh... Apa yang telah kau lakukan padaku, Qiaofeng?! Ada apa dengan dirimu?!" Fei Hung yang terlihat sangat tidak menyangka dengan apa yang dilakukan oleh Qiaofeng kepada dirinya, dengan perlahan Pria itu melepaskan genggamannya, suaranya terdengar sangat tegang.
"Aku hanya melakukan hal itu kepada seorang Penjahat saja, dan sikapmu tadi terlihat sangat mirip dengan Penjahat!" Qiaofeng yang terlihat sangat dingin ketika sedang menatap Wajah Fei Hung.
Kemudian Qiaofeng berjalan untuk dapat meninggalkan Fei Hung seorang diri ditempat itu, tidak lama kemudian. Akhirnya dia bertemu dengan Mingmei yang sudah bersama dengan Penjual itu. "Nona, Anda ke mana saja, saya pikir Anda telah tersesat." Penjual itu yang terlihat sedang menatap Wajah Qiaofeng dengan perasaan lega.
"Putri, Anda seharusnya menunggu saya, jika nanti Anda terluka karena Benda tajam ini, maka nyawa saya yang akan menjadi taruhannya," timpal, Mingmei yang sedang berbicara kepada Qiaofeng dengan nada bicara tidak senang.
"Maafkan aku, yang telah membuat kalian khawatir, aku baik-baik saja, tadi aku hanya sedang melihat sekeliling, hm... Jadi bisakah kau membawaku ke tempat yang kau ingin tunjukkan kepadaku itu? Aku sungguh tidak sabar untuk melihatnya."Qiaofeng yang terlihat sangat tenang dan seakan tidak terjadi masalah apa pun.
"Oh, baiklah. Nona, mari ikut dengan saya." Penjual itu berbicara, kemudian mereka bertiga segera meninggalkan tempat itu.
Sedangkan dibalik tembok hitam masih terlihat Fei Hung yang terluka parah karena luka yang diberikan oleh Qiaofeng. "Cih, dia bahkan sangat berani melakukan ini kepadaku, aku harus segera pergi dari sini, ssst... Dasar gadis sialan!" ucap, Fei Hung yang sedang menahan sakit pada tubuhnya, lalu dia segera meninggalkan tempat itu, dengan perasaan kesal dan marah didalam hatinya.