Chereads / Reinkarnasi (Mengubah Takdir) / Chapter 8 - Bab 8. Menghantar Pulang

Chapter 8 - Bab 8. Menghantar Pulang

Pangeran Lie Qingang sedikit tersenyum ketika mendengar ucapan dari Qiaofeng, "sekarang kau dapat mencobanya sendiri," ucap Pangeran Lie Qingang yang berbicara tegas kepada Qiaofeng.

Qiaofeng mulai menganggukkan Kepalanya, kemudian. Dia angkat Tangan kanannya yang sedang menggenggam Pedang tajam itu. Qiaofeng mulai mengatur napasnya, "aku pasti bisa." Dalam benak Qiaofeng yang sedang memutar Pedangnya dengan lihai.

Pangeran Lie Qingang hanya terdiam ketika melihat diri Qiaofeng, setiap gerakan dari gadis itu seiras dengan apa yang sebelumnya dia tunjukkan.

Qiaofeng mengangkat Kaki kanannya sedikit ke atas, dengan posisi Tangan kiri yang dekat dada jari-jarinya rapat, tatapannya sangat pokus. Sedangkan Tangan kanannya terlihat dia angkat ke udara. Setiap gerakan yang dimainkan oleh Qiaofeng sangat sempurna, seperti dia hanya sedang menari saja.

Ketika, melihat Qiaofeng yang masih berlatih sendiri. Dengan tatapan tajamnya Pangeran Lie Qingang, membuka jubah hitamnya, didekat pinggulnya terlihat Pisau kecil yang tergantung, diraihnya. Kemudian, dia arahkan pada diri Qiaofeng.

Qiaofeng belum mampu menyadarinya, akan tetapi dia hanya merasakan angin yang tiba-tiba kencang dari arah belakang, segera Qiaofeng menoleh ke arah belakang. Dilihatnya sebuah Pisau dengan tali dari Burung Merpati putih melesat cepat ke arahnya. "Hah?!" Lalu, Qiaofeng mengangkat Tangan kanannya, dan Pisau juga Pedangnya kini saling terbentur hingga menciptakan suara yang sedikit nyaring. "Sring!" Jatuh lah Pisau kecil itu tepat dihadapan Qiaofeng, kemudian dia mulai melirik ke arah Pangeran Lie Qingang dengan raut Wajah tegas.

Dengan cepat Pangeran Lie Qingang menghampiri Qiaofeng, akan tetapi baru beberapa langkah Pria itu sudah menghilang dari tempatnya. Terkejut Qiaofeng melihat hal itu, kemudian Bola Matanya berputar ke sana dan ke sini, dengan beberapa kali Wajah Qiaofeng dia torehkan untuk mencari keberadaan dari Pangeran Lie Qingang.

Sruk! Bruk! "Hah?!" Dari arah belakang Tubuh Qiaofeng seakan akan ada yang menarik, Qiaofeng tampak sangat bingung. Dia menggenggam dengan erat Pedang yang berada di Tangannya itu.

Tiba-tiba.... Sring! Terlihat kedua Pedang itu saling menyilang, Qiaofeng menatap tajam Wajah Pangeran Lie Qingang, "kau ketahuan!" ucap, Qiaofeng yang segera mendorong Dada Pangeran Lie Qingang dengan siku kirinya.

"Hmh," gumam Pangeran Lie Qingang. Kemudian dia berjalan untuk dapat menghampiri diri Qiaofeng, langkahnya terlihat sangat pasti. Kemudian, saat jarak di antara mereka berdua tidak terlalu jauh. Qiaofeng mulai mengarahkan Pedangnya dihadapan Pangeran Lie Qingang, begitu juga sebaliknya, mereka saling bertarung. Di tempat itu. Sring! Sring! Suara benturan dari Benda Logam itu terdengar nyaring.

Tampak jelas di sana, Pangeran Lie Qingang sedang memojokkan diri Qiaofeng. Latihan yang dia berikan cukup keras kepada gadis itu, saat Qiaofeng sudah merasa benar-benar terpojok, Pangeran Lie Qingang mengayunkan Pedangnya, dan membuat Pedang yang dimiliki Qiaofeng terlempar cukup jauh dari tempatnya.

Srak! Pedang itu menancap di atas Batu besar, terkejut Qiaofeng melihat apa yang baru saja dilakukan oleh Pangeran Lie Qingang. "Luar biasa?!" Dalam benak Qiaofeng yang sedang melihat ke arah Pedangnya.

"Apakah sudah cukup sampai di sini?" tanya, Pangeran Lie Qingang yang berada dekat pada diri Qiaofeng.

"Apa-apaan kau ini, kita bahkan baru memulainya, aku tidak akan memberikanmu kesempatan untuk menang!" ucap, Qiaofeng yang kembali menatap Wajah Pangeran Lie Qingang.

"Jika itu pintamu, maka jangan pernah memberiku celah lagi! Anggap aku Musuhmu, orang yang paling kau benci, anggap aku seperti itu!" kata, Pangeran Lie Qingang yang terlihat sangat serius kepada Qiaofeng.

Qiaofeng terkejut ketika mendengar ucapan dari Pangeran Lie Qingang, kemudian dia menggerakkan Bibirnya yang tertutup rapat. Bola Mata biru milik Qiaofeng seketika terlihat sangat mengerikan, aura dingin dan murka dapat Pangeran Lie Qingang rasakan. "Baik, persiapan dirimu!" Qiaofeng dengan cepat menendang Dada Pangeran Lie Qingang dengan sangat keras.

Sementara itu Pangeran Lie Qingang segera memberikan perlawanan kepada Qiaofeng. Qiaofeng berkali-kali memukul Tubuh Pangeran Lie Qingang, dengan kemampuan yang dia miliki dari Pangeran. Segera Pangeran Lie Qingang, mengangkat Tangan kanannya yang sudah memegang Pedang, untuk diarahkan kepada Qiaofeng.

Dengan cepat Qiaofeng menghindari serangan itu, lalu Tangan kanannya mencengkeram kuat, pergelangan Tangan Pangeran Lie Qingang.

Didorongnya Tubuh Pangeran Lie Qingang, segera Pangeran Lie Qingang menggerakkan Tangan kanannya yang sedang digenggam oleh Qiaofeng, dia putar Tangannya ke dalam, hingga membuat Tubuh Qiaofeng terangkat ke udara, lalu Pangeran Lie Qingang segera menarik Tangan kiri Qiaofeng, dan memeluk Tubuhnya dengan erat.

Qiaofeng hanya terdiam, sambil terengah-engah. Mereka saling terdiam, tidak lama kemudian angin malam berembus dengan cukup kencang, sedikit menyibak Pakaian Qiaofeng dan Pangeran Lie Qingang.

Sret! Srat! Qiaofeng memalingkan tubuhnya ke arah Pangeran Lie Qingang, kini mereka saling bertatapan, dan di Tangan kanan Qiaofeng digenggamnya Pisau kecil milik Pangeran Lie Qingang, dia arahkan pada Wajah Pria itu.

Pangeran Lie Qingang, terkejut melihat hal itu. "Kapan dia?!" Dalam benak Pangeran Lie Qingang yang terlihat sangat tidak menyangka.

Qiaofeng kemudian menjatuhkan Tangannya dan membuang Pisau itu, beserta Tubuhnya yang masuk ke dalam pelukan Pangeran Lie Qingang. Tertegun, Pangeran Lie Qingang saat melihat diri Qiaofeng yang seperti itu. "Apakah, kau baik-baik saja?" tanya, Pangeran Lie Qingang yang segera menundukkan Kepalanya untuk melihat diri Qiaofeng.

Qiaofeng hanya terdiam seribu bahasa, mengetahui hal itu. Pangeran Lie Qingang mulai menjatuhkan Pedangnya dan mengelus Rambut Qiaofeng.

Qiaofeng dengan perlahan mengangkat Kepalanya untuk dapat melihat diri Pangeran. Dan kini mereka sedang saling menatap. "Maaf, aku tadi sedikit tidak terkendali, aku benar-benar tidak bermaksud untuk menunjukkan hal itu padamu," kata Qiaofeng yang segera menjauh dari diri Pangeran Lie Qingang.

"Aku rasa latihan ini, cukup sampai di sini. Aku harus kembali," kata Qiaofeng yang segera berjalan mundur untuk dapat menjauh dari Pangeran Lie Qingang, kemudian. Dia mulai memalingkan Tubuhnya dan berjalan cepat untuk dapat keluar dari tempat itu.

Pangeran Lie Qingang hanya terdiam ketika melihat sikap dari Qiaofeng, kemudian tanpa sengaja dia memalingkan Wajah, dilihatnya Pedang Qiaofeng yang masih menancap di atas Batu besar.

Qiaofeng berjalan dengan cepat, rasa bersalah, rasa marah, kebencian itu bergemuruh didalam diri Qiaofeng. Sampai pada akhirnya, Tangan kanan Qiaofeng tiba-tiba diraih oleh seseorang. Dan dia adalah Pangeran Lie Qingang. "Tunggu, Qiaofeng," ucap Pangeran Lie Qingang yang menghentikan langkah gadis itu.

Terkejut Qiaofeng karenanya, segera dia menghentikan langkah Kakinya, dan Qiaofeng mulai memalingkan Wajahnya ke arah belakang. "Ada apa Pangeran? Aku sudah katakan, bahwa latihan ini telah berakhir," jawab Qiaofeng yang sedang menatap Wajah Pangeran Lie Qingang dengan perasaan tak karuan.

"Bukan itu maksudku, tetapi karena ini sudah larut, maka aku akan menghantarkanmu kembali ke Istana, semua ini aku lakukan karena tanggung jawabku sebagai seorang Pria, dan ini Pedangmu, aku kembalikan," balas Pangeran Lie Qingang yang segera menyerahkan Pedang itu kepada Qiaofeng.

Qiaofeng perlahan menundukkan Kepalanya, dilihatnya Pedang yang berada di Tangan Pangeran Lie Qingang. "Terima kasih, karena telah menghantarkannya padaku, sebenarnya aku tidak mempermasalahkan hal itu, aku tahu kau memiliki rumor yang baik, kalau begitu kita harus cepat," sahut Qiaofeng yang segera mengambil Pedangnya.

Pangeran Lie Qingang tersenyum kecil, lalu dia mulai melepaskan pegangannya, Qiaofeng segera memalingkan Tubuh dan kembali melanjutkan langkahnya, bersama dengan Pangeran Lie Qingang.