Mbok Lastri masuk ke dalam kamarku, dengan dalih ingin bersih-bersih dia mengobrak-abrik seluruh isi kamarku. Tidak ada satupun tempat yang terlewat dari pencariannya. Bahkan kolong tempat tidur dan tempat mainanku. Semua diperiksanya dengan teliti.
Sekarang adalah giliran lemari yang menjadi sasarannya. Hanya tempat itu yang belum dia buka. Perlahan dia mulai membuka pintu lemariku yang terbuat dari kayu jati dan diukir dengan sangat indah.
Aku mengintip dari luar kamarku dengan jantung yang berdegup kencang. Aku hanya bisa komat-kamit berdoa supaya ada keajaiban dan dia tidak menemukan barang-barangnya yang aku curi.
Dan ceklekk.... pintu lemari terbuka lebar, aku mulai menutup mataku. Mbok Lastri mulai mencari di bawah tumpukan baju dan setiap sudut lemari. Tapi anehnya benda-benda itu tidak ada di sana, padahal aku yakin sekali kalau aku meletakkannya di dalam lemari itu.