Tidak pernah ibu bayangan sebelumnya, kalau ternyata kejadiannya akan serumit ini. Dengan menikahkan bapak dan mbok Lastri ibu berharap semua kesedihan telah berakhir. Ibu akan berusaha ikhlas dan sabar menerima semuanya. Walaupun pasti terasa sangat sakit dan sulit, tapi ibu terus berusaha untuk menjadi wanita yang tegar.
Tidak pernah disangka sebelumnya, kalau hubungan itu ternyata sudah lebih jauh dari apa yang ibu pikirkan. Ternyata bapak dan mbok Lastri sudah mempunyai anak dari hasil pernikahan mereka, bahkan sampai dua. Bukannya ibu menyesali keduanya telah mempunyai anak, tapi ibu juga ikut meresa berdosa atas ditelantarkannya mereka. Mereka menitipkan kedua anak itu pada orang lain, ya bisa dipastikan karena mereka takut ibu mengetahuinya. Ibu merasa dirinya sangat jahat, karena menjadi salah satu penyebab kedua anak tak berdosa itu terlantar.