Altea tersenyum melihat wanita itu yang terlihat tidak suka akan kehadariannya tetapi dia sama sekali tidak peduli dengan wanita itu serta wanita lainnya. Yang menjadi fokusnya saat ini adalah mengorek informasi dari pria tua itu tentang kematian kedua orang tuanya.
"Kalian harus tahu batasannya dan jangan pernah bertanya lagi padaku akan hal yang kulakukan," Hector berkata dengan nada menekan pada wanita yang ada di depannya itu.
Hector sama sekali tidak suka jika ada seorang wanita yang mempertanyakan apa yang dikerjakan olehnya. Baginya seorang wanita hanya bertugas untuk melayani semua keinginannya dan membuatnya senang.
Wanita yang bertanya tadi seketika diam saat mendengar apa yang dikatakan oleh Hector, dia tidak mengira jika pria tua itu akan berkata seperti itu. Dia selalu berpikir jika dirinya adalah wanita kesayangan dari Hector tetapi dengan kedatangan Altea membuat posisinya terancam.
"Kau ikut denganku," Hector berkata pada Altea sembari tersenyum.
Altea pun berjalan mengikuti Hector dan dia memberikan senyuman kemenangan kepada para wanita yang sedari tadi menatapnya dengan tatapan penuh dengan rasa iri. Dia berjalan penuh dengan percaya diri dan itu semakin membuat para wanita yang melihatnya kesal.
Dia menghentikan langkahnya sejenak saat Hector menghentikan langkahnya tepat di depan sebuah pintu yang tertutup rapat. Aleta melihat pria tua itu menekan beberapa tombol dan juga menempelkan sidik jarinya di sebuah alat yang menempel di dinding dekat pintu.
Hector membalikkan tubuhnya dan dia berkata pada Altea untuk masuk, Altea pun berjalan masuk ke dalam ruangan yang pintunya baru saja terbuka. Perlahan pintu pun tertutup dan tidak ada yang bisa membukanya kecuali Hector.
"Siapa kau sebenarnya?" tanya Hector sembari menatap Altea dengan tatapan penuh dengan selidik.
"Aku adalah aku dan aku akan memuaskanmu," jawab Altea sembari tersenyum dan dia berjalan mendekat pada Hector.
Altea mulai menggunakan keahliannya dalam menggoda atau menggaet para pria hidung belang. Semua yang dilakukan oleh Altea membuar Hector tidak bisa menahan lagi gairahnya dan dia sudah ingin menikmati setiap lekuk tubuh wanita yang ada di depannya itu.
"Aku tahu jika kau menginginkan sesuatu dariku," Hector kembali berkata sembari memegang rambut Altea lalu menariknya.
Hector masih bisa melakukan hal buruk meski dia sudah tidak bisa mengontrol gairahnya, dia masih merasa jika wanita yang ada di depannya itu memiliki sebuah rencana. Dia berpikir jika Altea ada kaitannya dengan pria itu. Pria yang sudah membuatnya mengalami kerugian yang sangat besar.
"Yang aku inginkan adalah kau," Altea berkata sembari memegang alat vital yang dimiliki oleh Hector lalu menekannya dengan sangat kuat.
Altea terus menekan kejantanan Hector dengan kuat sehingga pria tua itu melepaskan rambut Altea. Pria tua itu meringis kesakitan dan Altea pun melepaskan tangannya, dia melihat dengan saksama pria tua yang sedang kesakitan.
Dia tersenyum dan berjalan mengelilingi Hector sembari mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya. Aleta menyimpan tasnya di atas sofa yang tidak terlalu jauh dengan posisinya saat ini, setelah itu dia kembali memutari pria itu sembari memutar alat yang ada di tangannya itu.
Alat itu pun perlahan berubah menjadi sebuah cambuk, dia ingin tahu apakah pria tua itu bisa menahan dengan rasa sakit yang akan diterimanya. Altea pun tersenyum dan dia sudah menyiapkan beberapa pertanyaan pada pria tua itu.
"Siapa kau sebenarnya dan apa yang kau inginkan dariku?" Hector kembali bertanya pada Altea semabri menahan rasa sakit.
"Nadine …,"
"Nadine … dari mana kau tahu nama itu?" Hector kembali bertanya pada Altea tetapi Altea langsung melayangkan cambuknya ke arah pria tua itu.