Chereads / Miss Ceo VS Cowok tengil [On going] / Chapter 10 - Job endorse turun

Chapter 10 - Job endorse turun

Saat berada di kantin arga menghabiskan waktunya untuk bermain game, selama jam pelajaran pertama selesai. Kalau di suruh milih belajar di kelas atau di hukum? Jawabanya di hukum karena arga yang malas belajar dan mikir, Katanya bikin pusing.

Lalu terlihat segrombolan siswa sebelah atau kelas 11 IPS 1 berbondong-bondong datang berjalan mengarah kantin. karena mereka sedang dalam pelajaran olahraga jadi biasanya mereka baru jam pertama sudah ada yang pergi ke kantin. Atau terkadang suka curi-curi waktu dan sembunyi-sembunyi dari pak bondan.

"Woiii"Seseorang menggebrak meja dan membuat Arga tersentak.

"Anjinggg lu"Umpat Arga kesal.

"Yahahaha..."

"Eh, Lo ngapain di sini ga?"Tanya Angga yang ikut duduk bersebrangan dengan arga.

"Di keluarin sama bu queen"Jawab arga, tangannya masih fokus menggulat di layar ponsel.

"Guru killer dari kelas 12 itu kan?"Pandu juga ikut ngerumpi mengambil tempat duduk di samping Angga.

"Ho-oh"Sahut arga.

"Emang lo buat masalah?"Arga mendongak dan meletakkan ponselnya di atas meja,"Beliin gue es teh dong pan!"Suruh arga.

"Uangnya?"Pandu mengulurkan tangannya.

"Sama sosis bakar ya"Arga memberikan uang 50.000 an. Setelah itu pandu beranjak dan membelikan pesanan Arga.

"Masalah apa?"Tanya angga lagi.

"Gara-gara gue salah nyebut nama"Ucap arga.

"Emang lu nyebut apaan?"

"Namanya Queenkong tapi gue ganti jadi kingkong, terus gue di usir dari kelas. Yaudahlah gue seneng lagian males banget masuk pelajaran bu queen."

"Parah lu ga, nama bagus-bagus lo ganti jadi kingkong"Kata Angga.

Beberapa menit kemudian Pandu datang dengan membawa pesanannya.

"Angsulnya buat gue ya ga, buat beli minuman, bonus lah masa enggak"Ujar pandu menyeruput juice apel dan memberikan juice jeruk pada angga.

"Santai"Jawab arga.

Tiba-tiba saja rombongan ciwik-ciwik cantik dan hits dari kelas 11 IPS 1 datang, mereka menghampiri ke tempat arga duduk. Mereka adalah salah satu temen Pandu dan juga angga.

"Ga lo bawa fotonya nggak?"Tanya Salah satu siswi berambut panjang yang di kerlik.

"Bawa, uangnya dulu "Ucap arga meminta bayaran dulu pada mereka.

"Kalian semua bayarnya ke pandu ya, terus... angga lo bagi-bagiin foto yang udah gue pisahin itu ada nama pembelinya"Suruh Arga begitu saja sama temen-temennya.

"Lo kata gue babu? Ogah" Tolak angga.

"Oh, jadi lo nggak mau duitnya?"

Angga berdecak,"Yaudah mana sini"Angga merampas foto-foto yang sudah di bungkus rapi oleh arga.

Arga tersenyum penuh kemenangan dan ia melanjutkan main Gamenya yang sempat tertunda.

"Ga, si olin nanya vidio bang gara lagi makan mana?"Tanya Angga.

"Entar, entar"Arga keluar dari aplikasi mobile legend dan terpaksa AFK. Arga mengirim semua foto,gif,vidio lewat nomor WhatsApp Angga.

"Udah gue kirim di hp lo"Kata arga.

"Gila uang lo banyak juga ga!!" Seru pandu sambil menghitung uang seratusan dan lima puluh ribuan.

"Iya dong. Eh iya, gimana endorse gue? Makin hari makin sepi nih. Apa gue kurang cakep ya atau followers gue kurang banyak"Kata arga mulai sedih.

Pandu adalah salah satu managementnya Arga, apapun yang berhubungan dengan job semua pendapatan di serahin sama pandu.

"Lo udah paling cakep di Academic Fransesco"Sahut Angga.

"Gue lagi usahain ga, lo tenang aja. Gue juga lagi nyari buat daftarin lo jadi model terkenal"Ucap Pandu membuat arga senang bukan kepalang.

"Oke deh pan, gue sekarang jarang banget di panggil buat syuting iklan . Nggak mungkin kan gue cuma berpatok sama hasil penjualan foto kakak gue"Kata Arga sembari menghela nafas pelan.

"Pokoknya lo tenang aja deh semua beres"

"Panduu! Di suruh pak bondan ngumpul di lapangan"Teriak Edo ketua kelas.

"Oke"

"Yaudah, gue kesana dulu ya ga"Kata pandu mulai beranjak.

Angga menepuk bahu arga pelan,"Dah lo tenang aja, serahin semua sama pandu. Entar istirahat ngumpul ya di kelas lo"Ucap angga yang juga ikut pergi bersama pandu.

Arga mengangguk,"Oke."

***

Bell istirahat sudah berbunyi, arga menunggu di luar. Setelah ibu queen keluar dari dalam kelas, Arga melenggang masuk ke dalam sambil memakan es krim potong yang ia beli di luar gerbang sekolah.

"Anjirr susah banget mapel bu queen, mana ngejelasinnyan cuma sekali. Di kira kita kayak davin apa?! sekali di jelasin udah paham sampe akar-akar"Trisal bersungut-sungut sembari menggusar wajahnya prustasi.

"Makanya cari masalah biar di kagak ikut pelajaran"Jawab arga duduk di samping Trisal.

"Hidup gua nggak pernah sesantai itu"Sahut pandu.

"Mas davin pinjem catatan dong"Kata arga pada davin yang duduk di depannya.

"Di catat di buku bukan di copy"Ucap davin memberikan buku catatannya pada arga. Karena memang arga jarang sekali mencatat dia lebih sering di fotocopy katanya biar nggak ribet.

"Hehe" Arga langsung mengambil buku catatan dari tangan Davin dan segera mencatatnya.

Di tengah menulis arga melihat beberapa soal yang sudah di jawab sama davin. Mungkin tadi di kasih tugas sama Bu queen. Tapi, sudah di kerjakan sampai selesai sama Davin.

"Mas ini tugas ya?"Tanya Arga, davin berbalik badan dan mengubah posisi duduknya.

"Iya. Lo kerjain aja tapi, kalau lo mau liat jawabanya bedain dikit"Jawab davin.

"Ah, ribet banget. Tinggal samain aja kenapa sih! lagian juga, kayaknya matanya bu queen rabun deh soalnya pakek kacamata gitu. Jadi, nggak bakalan tau kalau gue nyontek sama lo"

Tuk

Davin memukul kepala arga menggunakan pulpen hitam,"Jadi lo juga ngatain gue rabun, Hum?"Tanya davin menaikan satu alisnya dan memperlihatkan wajah dingin dan datarnya. Sudut matanya terlihat tajam walapun, tetap mengenakan kaca mata khasnya.

"Aduh"Arga mengelus kepalanya,"Ya nggak dong, kalau mas davin mah beda. Sekalipun pakek kacamata tetep aja keliatan cakep. Tapi, masih cakepan gue sih mwehehe"Ucap arga dengan kata-kata pujian, katanya kalau ada tugas si davin biar ngasih contekan terus sama arga.

"Dasar"Gumam davin.

"Vin, lo nggak jijik si arga manggil lo mas? Geli gue dengernya"Kata Trisal sambil menguyah donat yang di kasih sama kelas sebelah.

"Alah, bilang aja lo iri kan!!"

"Najis gue iri"

Suara teriakan memanggil nama Arga yang terdengar sampai dalam kelas, padahal yang manggil masih di luar. Sudah bisa di tebak ini suaranya pandu sama angga. Tapi, kenapa pakek teriak-teriak segala? Biasanya juga langsung masuk.

"Argaaa lo dimana?? Gaa!!"Pekik Pandu ketika sampai di depan pintu kelas. Sudut matanya mengitari seluruh ruangan kelas mencari keberadaan arga.

"Gue di mari, kenapa lu? Abis di kejar sama anjing, atau pak bondan!"Ucap Arga.

"Ga, gawat ga gawatt!!"Kata pandu berlari tergesa-gesa.

Arga mengernyit,"Apanya yang gawat?"

"Pacar lo gawat banget"Jawab Pandu dengan menyebut nama pacar, pasti yang di maksud sama pandu adalah Angel.

"Si angel?"Tanya Arga, pandu mengangguk cepat,"Iyalah siapa lagi? Kan pacar lu cuma angel" katanya.

"Oh, kenapa dia?" Arga melanjutkan menulisnya.

"Brantem sama salsa di koridor kelas"

"Oh, terus?"

"Terus terus nabrak, ya lo pisahin lah begok."

"Mereka berantem dan lagi ngerebutin lo" Timpal Angga.

Arga berdecak,"Males ah, lagi sibuk"Jawab arga yang memang males kalau di suruh ngurus masalah begituan.

"Cuma lo yang bisa misahin mereka anjir!! Buru ah"Pandu menarik paksa tangan arga membawanya keluar kelas.

"Eh, anj–"

"Mas davin, lanjutin tugas gue ya tinggal nomor lima "Suruh arga sambil mengedipkan mata satunya,"Okeh"Katanya mengacungkan jempol pada Davin.

Di sepanjang koridor sekolah terlihat banyak siswa-siswi yang bermunculan datang, untuk melihat Angel dan juga salsa, Anak murid mengerubungi mereka yang sedang adu mulut. Tepatnya berada di depan kelas Angel 11 IPA 1.

"Seharusnya itu gue yang nanya sama lo! Apa maksud lo ngasih buket ke arga? Hah!!Mau jadi pelakor lo?! Gatel banget jadi cewek, atau mau di garuk saking gatelnya ya"

Salsa tersenyum miring,"Ya suka-suka gue dong, lo kan cuma pacarnya belum jadi istrinya. Jadi gue bebas mau deket sama arga atau nggak. Lagi pula, si arga biasa aja tuh, berarti dia nggak ada nganggap lo sebagai pacarnya!" Jawab salsa tanpa rasa takut, dan semakin membuat Angel memanas. padahal kalau di lihat salsa masih terbilang siswi baru di Academic fransesco.

Plakk

Angel mendaratkan tamparan mulus di pipi kanan salsa. Hingga pipinya berbekas dan mengecap berwarna merah.

"Mampus!! Masih anak baru aja belagu banget"Maki Angel.

Salsa menyentuh pipinya dan mulai menatap tajam ke arah Angel. Salsa membuang nafas pelan dan masih diam belum ada perlawanan.

Tiba-tiba saja Arga datang sebagai pahlawan. Seorang pahlawan yang di paksa untuk memisahkan mereka berdua padahal sebenarnya dari keduanya tidak ada yang penting bagi arga.

Salsa menoleh melihat kedatangan arga, ia berpikir ini adalah sebuah kesempatan bagus buat menjelekkan nama angel di depan arga. Lagi pula, Salsa adalah anak dari sahabat mamanya. Pastilah salsa yang menang buat dapatin hati arga.

Salsa merintih setelah mendapat tamparan dari Angel. Setelah dia sempat berhenti bereaksi saat tau arga ada di sini.

"S-sayang"Ucap Angel yang melihat arga menatapnya dan juga menatap salsa.

"Sa-sayang aku—"

"Arga, pacar lo jahat hiks...hiks masak dia nampar gue sampe merah banget" Adu Salsa pada arga dengan menunjukan wajah sedihnya.

Angel berkelebat ke arah salsa yang mulai drama di hadapan arga. Padahal sebenarnya kalau salsa nggak cari masalah duluan angel nggak bakal sampe ngelakuin hal itu.

"Eh, pelakor tau diri. Ngapain lo ngadu sama pacar gue? Hah!!"

"Tuh kan arga dia kasar"Kata salsa lagi.

Sebenarnya arga juga nggak terlalu perduli sih mana yang benar dan mana yang salah. Tapi, Yang bikin arga bingung sekarang adalah, siapa yang mau arga bela. Sejujurnya arga dengan senang hati mau ngebelain pacarnya yaitu angel. Karena sampai saat ini arga sangat bergantung sama angel soal keuangan. Sementara Salsa, udah taulah pasti jawabanya. Salsa adalah anak dari sahabat mamanya. Dan mamanya sudah berpesen sama arga buat ngejagain salsa di sekolah.

"Sayang kamu liat sendiri kan dia gimana, kamu percaya kan sama aku?" Kata angel.

Arga tersenyum,"Iya sayang aku percaya sama kamu" Kata arga dan beralih menatap salsa.

"Sayang kamu taman belakang ya nanti aku nyusul, aku ada urusan sama salsa. Nanti aku jelasin"Kata arga membawah tangan salsa dari kerumunan.

Angel membulat lebar ketika melihat arga menggandeng tangan Salsa, angel nggak tau sebenarnya apa yang di sembunyiin mereka berdua. Atau mereka menjalin hubungam secara diam-diam di belakang angel, pikir angel begitu.