Chereads / Snow Heart / Chapter 12 - Pertunangan

Chapter 12 - Pertunangan

Bahu Maeda bergetar saat kami berpelukan beberapa saat lalu aku berpamitan padanya,malam ini aku akan berangkat ke Australia untuk menemui orang tuaku yang sudah menunggu disana,ia tau aku akan segera kembali setelah acara pertuananganku selesai,Maeda sangat memahamiku,ia bahkan tau saat aku memutuskan untuk menerima perjodohan ini aku tidak baik baik saja, saat aku ceritakan bahwa Dae sudah meninggalkan rumahku dia tampak sangat kecewa.

"Hazi chan maafkan aku,aku benar benar sempat berfikir bahwa Dae mencintaimu,aku melihat dia sangat cemas saat kau dilarikan kerumah sakit,bahkan dia sangat ketakutan saat kau tak kunjung siuman,aku melihat bagaimana dia sangat tulus merawatmu,tapin aku memang tak mahir membaca hati seseorang ternyata dia hanya bersimpati saja"

Aku tersenyum getir mendengarnya,sebenarnya Dae memang memiliki perasaan sama denganku hanya saja ia tak cukup cepat untuk mengatakannya.

"ahh sudahlah,kau harus percaya pada keputusan yang sudah kau ambil,aku harap keputusan ini memberimu kehidupan yang bahagia,apakah saat kau kembali kesini Darren akan ikut bersamamu?"

"Aku tak tau"

Mendadak aku mengingat nya lagi,aku masih ingat rasa masakannya,aku masih ingat kebiasaan duduknya,aku masih ingat kata katanya saat kami memutuskan untuk pulang jalan kaki dan saat aku dirumah terkadang aku masih merasa sesekali mendengar suaranya,memang tak terduga kebersamaan singkat kami memberi rasa yang cukup dalam bagiku.

"Maeda nee...maafkan aku yang selalu merepotkanmu,bahkan kali ini akupun menyusahkanmu lagi,aku mohon bantuanmu untuk mengurus penginapan ini selama aku pergi"

"Baiklah aku mengerti Kau tidak perlu khawatir Hazi chan,aku akan melakukan semua pekerjaan dengan baik,nikmatilah acaranya,kembalilah dengan baik baik saja dan ya kau harus ingat pernikahanku akan berlangsung 2 bulan lagi,aku ingin kau tak menghadirinya seorang diri"

"Baiklah,aku harus pulang untuk bersiap"

"hati hati di jalan,sampaikan salamku pada orangtuamu,maafkan aku karena tak bisa mengantarmu ke bandara"

Aku segera bergegas,Jadwal penerbanganku 3 jam lagi,aku hanya mengemas beberapa barang.

Darren pov

Aku tak menduganya,pada akhirnya gadis itu menerima perjodohan ini,tapi wajar saja untuk seorang gadis yang bahkan tak pernah menjalin hubungan dengan pria manapun,perjodohan seperti ini pasti menegangkan,mungkin juga dia baru menyadari kebodohannya setelah membuang buang waktu untuk mempertimbangkan perjodohan ini,atau bisa jadi dia meminta waktu berpikir hanya untuk memastikan apakah ada pria yang mau menjadi kekasihnya,aku tak bisa membayangkan betapa polosnya dia,aku tak sabar ingin melihat seberapa bisa dia menarik perhatianku besok"

Pov end

Aku sudah menghirup udara sydney hari ini,papahku menjemputku di bandara dan kami bergegas menuju hotel tempat kami menginap untuk mempersiapkan acara besok.

"Honey,papah tak bisa mengantarmu kedalam,papah ada janji temu dengan om willy sebentar masuklah dan temui ibumu"

Aku melangkah keluar dari mobil dan segera menghubungi ibuku untuk menjemputku di lobby hotel.Aku memainkan ponselku sembari menunggunya.

"Raraaa...anak mamah,aduhhh mamah rindu banget,makin cantik sekarang"

pelukan mamah sedikit menenangkanku,aku mengikuti langkah kakinya menuju kamar yang sudah di pesan.

"Kamu pasti cape banget,gih istirahat dulu ganti dulu bajumu,pokoknya mamah seneng banget akhirnya kamu setuju dengan perjodohan ini,mamah dan papah ga perlu khawatir lagi kalo kamu jauh dari rumah"

aku hanya tersenyum,tipis,sangat tipis mungkin nyaris tak terlihat

"ohh iya Ra,tadi tante Rachel telepon mamah,katanya dia mau kirim hadiah buat kamu kalo kamu udah disini"

"Mah,ada salam dari kak Maeda"

"ohhh,Maeda yang bantu kamu ngurus penginapan itu kan"

"Iya mah"

"Besok mamah mau titip oleh oleh buat Maeda ya pas kamu ke jepang lagi sama Darren"

"hah...Aku ke jepang sama Darren"

"iyalahh...besok kan dia udah jadi calon suami kamu,biar kamu ada yang jagain gitu disana"

"Rara cape mah,mau mandi dulu terus lanjut tidur"

"Dasar anak ini"

Aku melangkah masuk ke kamar mandi dengan nuansa putih itu,air mulai mengguyur tubuhku,mataku tak sengaja tertuju pada bekas luka sayatan di pergelangan tanganku,sejak tadi aku menutupinya dengan jam tangan,agar tak disadari orang tuaku,besok acara pertunanganku dengan Darren secara fisik dia tampan,dia juga berpendidikan tinggi dari keluarga terpandang dan punya karir yang bagus,bagi sebagian orang dia adalah tipe ideal seorang suami tapi bagiku bahkan tak ada rasa tertarik sedikitpun padanya entahlah aku dan dia tak begitu dekat.

Aku menghadiri acara peresmian sekaligus pertunanganku itu mengenakan dress berwarna Lilac dengan aksen bunga bunga kecil yang manis,ini adalah dress hadiah dari tante Rachel ibu dari Darren,aku sedikit gugup karena acara ini di hadiri kolega keluarga chesna yang sebagian besar dari mereka adalah konglomerat,Aku tak begitu ingin peduli dengan tatapan orang orang terhadapku,aku bahkan tidak bisa berkonsentrasi dengn acara peresmiannya pikiranku masih tertinggal di tanabe.

"Terimakasih atas kehadiran semuanya dalam acara peresmian anak perusahaan CHESNA GROUP yang akan di kelola oleh putra bungsu kami Darren Arion Chesna,dan di hari yang istimewa ini juga akan di langsungkan pertunangan putra bunhsu kami"

aku berjalan kedepan berdiri di samping om willy dan memberi hormat kepada semua yang hadir,aku mendengar beberapa orang memujiku,tapi ada satu hal yang mendadak membuatku merasa tak nyaman aku seperti diawasi rasanya ada mata yang menatapku penuh ancaman tapi aku tak tau itu sungguhan atau hanya perasaanku saja,tak hanya itu sejak tadi jarak antara aku dan Darren sudah cukup dekat tapi dia hanya sekilas melihat kearahku,aku berusaha tetap tersenyum meski hati kecilku benar benar tertekan aku tak tau maksudya tapi dia tampak terpaksa,hingga saat ia menyematkan cincin di jari manisku matanya bahkan tak menatapku,senyumnya tampak di buat buat,entah orang tuaku menyadari ini atau tidak yang pasti saat ini hati dan fikikranku hanya di penuhi dengan Dae,aku bahkan berharap ia tiba tiba datang dan membawaku pergi dari sini.