Sesaat hanya ada keheningan, Ryuga kini menatap dengan jelas kearah mata Arini yang begitu jelas saat ini menggambarkan rasa kemarahan. Ryuga benar-benar mencoba mensugesti dirinya sendiri akan ucapan Arini barusan merupakan sebuah kebohongan, Karena dirinya benar-benar tidak tega melihat tatapan mata Arini yang begitu jelas tidak adanya kebohongan.
"Kau berbohong, aku tau kau ingin lari dariku! Kau benar-benar pembohong yang awam!" Desis Ryuga sama sekali tidak membuat Arini ketakutan, malah kini Arini ganti memberikan senyuman penuh mengejek pada Ryuga.
"Untuk apa dia berbohong?" ujar seorang wanita paruh baya terlihat begitu jelas dari matanya menyiratkan sebuah luka ketidakpercayaan melihat perilaku Ryuga yang cukup mengejutkan.
"Mama?" ujar Ryuga benar-benar terkejut melihat sang Ibu berada di depannya.