Sebagian besar orang di pesta ini adalah lulusan S2. Selain itu, mereka dari kalangan atas dan memiliki hobi yang mahal.
Arasha tidak bisa menyesuaikan diri. Hobinya bukan bermain golf atau traveling ke luar negeri mengingat dia harus menghidupi Azriel, anaknya. Dan juga, sang ayah sudah mulai tua. Jadi, Arasha harus menabung untuk masa depan. Untuk menunjang kehidupan putranya dan kehidupan orang tuanya.
Jadi, Arasha di sini hanya bisa tersenyum sebagai formalitas semata.
Selain itu, sesuai ucapan Arland sebelumnya, ada banyak sekali pejabat di sini. Dari gurbernur sampai menteri berkumpul di sini. Mereka membicarakan hal-hal yang tidak terbayangkan oleh Arasha. Bahkan, dia jadi sedikit banyak tau tentang sisi kelam negara.
Balik lagi, meski sebagian besar orang adalah orang yang berpengaruh dan berpendidikan, nyatanya sikap mereka tidak elegan. Yang mereka bahas hanya tentang harga barang, merendahkan hal-hal yang tidak seharusnya direndahkan atau bahkan dibicarakan.