Siang harinya, Arland tidak pergi ke kantor. Dia memilih bermain game di rumah. Alasannya sih malas. Padahal sebenarnya dia takut barangkali terjadi sesuatu pada Arasha.
Si gengsi langit ketujuh ini memang bisa saja dalam hal mencari alasan.
Di tengah hari yang sangat amat terik, suara ketukan pintu menyadarkan Arland dari permainan game nya. Dengan raut wajah kebingungan dan sedikit menebak-nebak, Arland akhirnya membuka pintu utama. Jika saja Arasha tidak sakit, mungkin dia akan berteriak memanggil Arasha. Mager sekali buka pintu saat memiliki istri.
"M-mamah Angel?!" Arland kaget melihat mertuanya datang. Mana rumah berantakan seperti kapal pecah. Bahaya dia.
Merasa harus melakukan pencitraan berlebih, Arland segera saja mempersilahkan Angel untuk masuk. "Masuk Mamah Angel… nyari Asa ya? Asa di atas. Lagi kurang enak badan." Kata Arland sedikit basa-basi.