"Asa!! Asa!!" Setelah tragedi jam satu dini hari Arasha ke rumah orang tuanya, Arland jadi sering mabuk-mabukan. Dia selalu pulang ke rumah setiap setelah jam dua belas malam. Dan nantinya, pria itu akan mengamuk banyak hal sehingga merepotkan Arasha.
Karenanya, Arasha jadi sering beristirahat. Dan gadis itu akhirnya jatuh sakit.
Bahkan, di saat dia demam tinggi dan kesulitan untuk makan, Arland masih dengan kebiasaan buruknya beberapa hari ini. Mabuk-mabukan tidak jelas. Pulang diantarkan perempuan yang berbeda setiap malamnya.
Dengan wajah yang pucat dan tubuh ringkih yang bisa saja hancur dalam satu sentuhan, Arasha menuruni tangga untuk menghampiri suaminya.
"Land, kamu mabuk lagi?" Tanya Arasha. Dia sudah ada di ambang batas. Tenaganya begitu lemah. Matanya sayu seperti tak tidur berhari-hari. Sedangkan bibirnya bak terkena tepung terigu.
Sekacau itu kondisi kesehatan Arasha saat ini.
Sayangnya, Arasha yang sudah sesakit ini tidak dipedulikan oleh Arland.
