Tubuh Arasha terguncang mendengar bentakan dari suaminya. Ah, tidak. Kali ini Arland sedang mode bos. Yang mana pria itu adalah atasannya. Seseorang yang… sangat berkuasa atas dirinya.
Di tengah kantin yang cukup ramai mengingat ini adalah jam makan siang, Arland mengamuk kesetanan. Gila? Sangat amat gila. Dan yang gila nya lagi adalah… pria itu marah pada Arasha dengan alasan yang terdengar seperti alasan pribadi.
"Kamu dengar saya gak sih?!" Arasha tersadar dari lamunannya sendiri saat mendengar suara Arland yang melengking kencang. Dia mengerjapkan mata, menggeleng dan mengangguk.
"Iya Pak, dengar." Arasha hendak berdiri, namun Arland mendorongnya sampai gadis itu kembali duduk.
"Duduk! Gak udah berdiri!" Larang Arland.
Arasha menggigit bibir bawahnya, menatap sekitar. Seperti dugaan, dia kini menjadi pusat perhatian. Bahkan, bisik-bisik tetangga mulai terdengar. Pasti besok namanya menjadi headline di berita kantor.