"Mau sampai kapanpun, dan mau kamu nyiksa aku sekalipun, aku gak akan ngasih tau kamu." Arasha keukeuh tidak ingin memberitahu siapa Riel pada Arland. Dia memikirkan Arland. Takut pria itu ingat tentang malam kejadian. Malam dimana Arland menyetir dengan sembrono dan menyebabkan… kecelakaan yang menewaskan adiknya sendiri. Sebuah kebetulan yang menyakitkan.
"Sesayang itu lo sama Riel?!" Tanya Arland. Netranya menghunus mata Arasha, seolah berniat mencabik-cabiknya untuk mencari sebuah informasi semata.
Arasha memejamkan mata, meresapi rasa sakit yang perlahan mulai menjalar. "Hm. Sesayang itu aku sama Riel. Aku gak mau kehilangan dia."
Arland yang geram mendengar itu langsung mendorong Arasha dengan kasarnya. Sampai-sampai, Arasha tersungkur dibuatnya.
Brak!
"Liat aja ya. Gue bakal pastiin dia mati di tangan gue!" setelah mengatakan hal itu, Arland pergi meninggalkan Arasha yang duduk lemah di atas lantai.