Kesedihan yang berlarut tidak baik untuk selalu dikenang, akan lebih baik dilupakan begitu saja karena akan menyakiti diri sendiri. kekuatan dan ketetapan hati harus terus lebih ditingkatkan karena perasaan menyesal selalu berada di akhir karena itu tak perlu menyesali apa yang sudah terjadi. saatnya kini harus mencoba membuka lembaran baru dan melupakan masa lalu yang kelam demi masa depan yang lebih cerah dan tentunya lebih baik lagi.
setelah menceritakan semua hal kepada bu ani kini iska merasa sangat lega dengan apa penjelasan yang ibu ani katakan bahwa ia tidak seharusnya membayar ganti rugi sebanyak itu hanya demi dua gelas yang telah pecah. meskipun jika pihak coofe shop tetap kekeh pada keinginannya melaporkan kejadian itu semua kepada pihak yang berwajib, maka dengan senang hati ia akan menemani iska dan terus membantu menyelesaikan permasalahan yang iska hadapi.
"udah ka kamu jangan khawatir soal masalah gelas pecah itu, ibu akan selalu bersama kamu karena ibu yakin kamu nggak salah!" ucap bu ani menenangkan iska.
"iya bu terima kasih sudah membantu saya" sahut iska dengan wajah gembira.
setelah selesai menata dengan rapi makanan yang akan diantar, ibu ani segera membereskan peralatan alat masak yang sudah tiďak digunakan supaya setelah iska selesai mengantarkan makanan tersebut ia sudah siap mengantarkan iska ke coffe shop untuk mengklarisifikasi semuanya. iska sudah dianggap anak sendiri oleh bu ani karena bu ani juga mempunyai dua anak yang kini ikut bersama suami bu ani, sementara bu ani hanya sendirian karena bu ani memutuskan bercerai dari sang suami karena sudah tahan hidup bersama suaminya yang menjadikan dirinya istri muda.
Ternyata dulu bu ani menikah bukan karena rasa cinta dengan suaminya tetapi ia dijodohkan oleh orangtuanya hanya demi memberikan keturunan untuk pak jono karena istri pertama pak jono tidak bisa memberikan keturunan untuknya sementara harta dari pak jono dan istrinya sangat berlimpah dan mereka ingin memiliki pewaris untuk meneruskan usaha yang mereka miliki. akhirnya bu ani rela menikah terpaksa dengan pak jono walaupun dulu bu ani memiliki kekasih sejatinya yang sangat ia cintai tetapi ia melepaskan begitu saja hanya demi seorang jono laki-laki biadab yang selalu menyakiti hati dan fisik bu ani.
"assalammualaikum... bu ani ini iska sudah mengantar semua makanannya tepat waktu dan ini uang hasil iska mengantar makanan ibu" teriak iska di halaman depan warung bu ani.
"waalaikumsalam... iya ka masuk aja ini ibu lagi beres-beres dapur" balas bu ani yang saat itu kaget akan kedatangan iska.
"bu ani kenapa kok sedih dan menangis? apa iska melakukan sebuah kesalahan sama ibu hingga ibu jadi begini?" tanya iska dengan rasa khawatir.
"nggak ka ibu hanya teringat kepada anak ibu yang saat ini tidak ada disamping ibu" tutur bu ani menangis tersedu-sedu.
iska yang saat itu tidak tau apa yang harus diperbuatnya iska lalu mengambil tisu yang berada disamping duduk bu ani dan memberikannya kepada bu ani karena ia tidak tega melihat keadaan bu ani yang sekarang. iska yang mendengarkan keluh kesah yang dihadapi bu ani secara tidak sadar ia juga ikut bersedih karena terbawa akan oleh suasana hati yang saat itu memang sangat meprihatinkan.
"ini semua karena jono sekarang aku nggak bisa hidup bahagia bersama anak-anakku" teriak bu ani dengan mata memerah.
"bukk.. bu ani sabar dulu ya! sekarang ibu cerita sama iska sebenarnya apa yang telah membuat ibu seperti ini? ibu kan sudah menganngap iska sebagai anak ibu sendiri" terang iska bertanya kepada bu ani.
saat itu bu ani menceritakan awal mula kehidupan kelamnya saat usia belia yang dipaksa menikah dengan laki-laki tua yang biadab. kejadian tersebut terjadi 20 tahun yang lalu tetapi sampai saat ini masih terngiang di dalam hati dan fikiran bu ani. bagaimana bisa dengan begitu tega suami bu ani memisahkan anak kandung dengan ibunya dan memperlakukan bu ani dengan sangst kejam. bu ani yang dulu lulus sekolah SMA di desanya saat itu dipaksa menikah oleh kedua orangtuanya karena ekonomi keluarga bu ani yang sangat kurang mampu dalam hal apapun. pernikahan menuntut bu ani sebagai anak tunggal untuk membantu kedua orangtuanya karena saudara bu ani sama sekali tidak ada yang mau membantu kemiskinan yang sedang dialami oleh keluarga bu ani.
saat itu bu ani pulang dari acara perpisahan sekolahnya dan terkejut melihat kedatangan banyak orang dirumahnya dan bertanya-tanya pada hati dan fikirannya sebenarnya apa ada acara apa di rumahnya hingga banyak puluhan orang yang datang dirumahnya. bu ani hanya mendengar percakapan salah satu tetangganya yang berkata bahwa bu ani akan dinikahkan besok dengan pak jono orang kaya dari kota yang sedang mencari wanita mida untuk dinikahinya hanya demi keturunan.
"kasihan banget yaa ani.. masih muda cantik masa akan dinikahkan pada laki-laki tua apalagi udah punya istri lagi"ucap wanita muda bercakap dengan temannya.
"iya mbak yu denger-denger orangtua ani tuh banyak hutang dan nggak bisa bayar hutang mangkannya anaknya yang jadi korban!" balas wanita sedikit tua menjawab teman perempuan yang berada disampingnya.
suasana gembira yang sedang berlangsung di dalam rumah reyot milik orangtua ani berhenti sekejap saat ani gadis muda berteriak sekencang kencangnya bahwa ia tidak mau menikah karena ia bercita-cita ingin bekerja dan mencari banyak uang untuk membahagiakan kedua orangtuanya. namun dibantah mentah-mentah oleh jono pejabat negara yang sangat angkuh. ia menghina dan mencaci maki kedua orangtua ani yang tidak mempunyai apapun untuk dibanggakan, bahkan bernafas pun harus ada perintah darinya, karena suatu hal apapun yang terucap oleh jono harus dilaksanakan dengan baik oleh kedua orangtua ani.
perasaan tidak dihormati dan tak dianggap membungkam keinginan ani yang saat itu menolak pernikahannya dengan jono. anak buah jono yang saat itu berada di rumah ani sangatlah banyak hingga ani tidak bisa berkutik saat itu, padahal ia akan kabur dari rumah dan menemui kekasihnya aldo dan berencana berkeluarga dengannya. sebelum meninggalkan rumah, pak jono berteriak pada ani jika ia menolak maka ia tidak akan melihat wajah kedua orangtuanya. saat itu ani bingung mengambil keputusan antara pergi dari rumah demi cinta sejatinya ataukah membantu kedua orangtuanya yang saat itu terancam akan dibunuh oleh jono buaya darat kelas kakap.
"silahkan kamu pergi dari sini tapi kamu harus tau apa yang akan terjadi pada kedua orangtuamu! kejarlah mimpi yang tak nyata bagimu raihlah cita-cita yang tak akan dapat kau dapatkan, karena sejatinya kamu hanyalah sampah yang tak akan bisa hidup di dunia ini tanpa bantuan dariku" teriak jono menghina ani yang saat itu akan pergi dari rumah.