Chereads / Tumbuh Dewasa Tak Wajar Itulah Aku / Chapter 24 - 24. Tumbuhnya Perasaan Cinta

Chapter 24 - 24. Tumbuhnya Perasaan Cinta

Akhirnya Bestie keluar dari ruang rawat Iska, dan mengabarkan pada Bu Ani dan Pak Arman bahwa Iska sudah siuman. Langsung saja Bu Ani masuk menemui Iska yang masih terbaring lemah namun masih bisa untuk tersenyum manis pada Bu Ani dan Pak Arman. Iska meminta maaf pada Pak Arman karena telah mengira kalau Pak Arman dan Bestie ada hubungan.

Dengan senang hati Pak Arman pun memaafkan Iska karena salah paham di cooffe shop waktu itu. Beberapa hari Iska dirawat di rumah sakit tanpa adanya keluarga yang menemaninya saat ia sakit bahkan sampai dirawat.

Iska memikirkan bagaimana nasib ibu dan juga adik-adiknya, juga adiknya Tono yang sudah masuk ke pergaulan bebas bahkan sudah beberapa bulan tidak pulang. Kecemasan selalu saja menghantui pikiran Iska setiap saat, ntah mengapa hidup Iska harus setragis ini.

Kini Bu Ani dan Pak Arman datang bersamaan menjenguk Iska, karena tadi malam yang menjaga Iska adalah Bestie. Selama Iska dirawat di rumah sakit, Bestie lah yang mengurus semuanya. Dari administrasi maupun pola makan Iska juga diatur oleh Bestie. Iska sangat bahagia karena sahabat baiknya sudah kembali seperti dulu.

Disisi lain, Bu Ani merasa nyaman dekat dengan Pak Arman. Bu Ani mengingat masa lalunya bersama Pak Arman kala mereka masih berpacaran dulu. Sebenarnya Bu Ani masih memiliki perasaan cinta untuk Pak Arman sama seperti dulu, namun karena keputusan orang tua Bu Ani maka ia harus memendamnya demi kebahagiaan orang tuanya.

Beberapa hari yang dilalui oleh Bu Ani bersama Pak Arman kini menumbuhkan bibit-bibit perasaan yang dulu sama-sama mereka pendam. Rasa cinta antara mereka kembali seperti dulu, rasa ingin saling memiliki dan takut kehilangan.

Waktu sarapan pun tiba, Bestie sudah memberikan makanan pada Iska bahkan juga sudah menyuapinya. Kini Bestie juga ikut lapar karena belum sarapan, akhirnya Bestie pamit pada Iska untuk ke kantin rumah sakit membeli makanan.

Setelah pamit pada Iska kini Bestie keluar dari ruangan namun ternyata sudah terlihat Bu Ani dan Pak Arman yang tengah asik berbicara. Bestie pun juga pamit pada Pak Arman juga Bu Ani untuk ke kantin membeli makanan, Bestie menanyakan apa mereka berdua juga ingin dibelikan makanan atau mau titip sesuatu.

Tapi keduanya kompak mengatakan iya, Bestie dibuat bingung karena kekompakan keduanya. Terlihat kalau ada yang disembunyikan, sampai saat ini Bestie belum tahu menahu tentang masa lalu pamannya bersama Bu Ani dulu. Bestie tidak tahu kalau keduanya sudah kenal lama bahkan pernah menjalin hubungan percintaan.

Akhirnya Bestie pergi ke kantin sendirian, karena Pak Arman dan Bu Ani juga titip makanan maka Bestie meminta untuk dibungkuskan 3 bubur ayam dan 3 teh manis hangat.

Ketika Bestie tengah duduk sendiri menunggu pesanannya, ia seperti melihat bayangan Ero. Bestie tersentak karena seingatnya, Iska mengatakan bahwa Ero sudah meninggal karena kecelakaan balap liar.

Namun apakah benar kalau itu Ero? Bestie bertanya tanya pada dirinya sendiri. Karena penasaran Bestie pun mengejar sosok Ero yang tadi lewat, namun Bestie kehilangan jejaknya karena ada seseorang yang tanpa sengaja ditabraknya. Setelah meminta maaf Bestie pun kembali mencari keberadaan sosok Ero namun nihil, ia tak bisa menemukannya. Akhirnya Bestie memutuskan untuk kembali ke kantin.

Sesampainya di kantin Bestie membayar pesanannya dan membawa pergi makanannya ke ruang rawat Iska. Ternyata Pak Arman dan Bu Ani masih setia berada di depan ruang rawat Iska, Bestie pun memberikan makanan tersebut pada mereka berdua.

Namun dengan kompaknya mereka mengatakan kalau Bestie bisa meletakkannya di ruang rawat Iska saja. Bestie yang mengerti kalau pamannya menyuruhnya untuk meninggalkannya bersama Bu Ani dulu. Bestie pun masuk kedalam ruang rawat Iska untuk menaruh makanannya, lalu Bestie menceritakan tentang kejadian di kantin tadi saat ia melihat sosok Ero.

Iska melebarkan matanya karena mendengar ucapan Bestie. Iska tak percaya dengan penuturan Bestie, karena kabar kematian Ero disampaikan dari orang terpercaya. Mana mungkin kabar kematian Ero kemarin adalah bohong.

Bestie memutuskan untuk memakan buburnya, Iska yang melihatnya dibuat gemash. Pasalnya Bestie makan dengan sangat kotor, karena banyak sekali sisa bubur yang terlihat di pinggiran bibirnya. Dengan sigap Iska membersihkannya dengan menggunakan tissue.

Bestie yang diperlakukan seperti itupun hanya diam mematung, mulutnya sedikit terbuka karena menahan gugup. Iska masih menatap mata Bestie dengan tenang, hingga tersadar dari lamunannya akhirnya Iska menghentikan aktivitasnya. Bestie pun memejamkan matanya guna menetralkan lagi debaran yang ia rasakan.

Disisi lain kini Pak Arman sedang berusaha untuk menyatakan perasaan cintanya pada Bu Ani. Dengan tubuh yang sedikit bergetar akhirnya Pak Arman memberanikan dirinya untuk menyatakan cinta pada Bu ani. Pak Arman mengatakan bahwa perasaan yang dulu ia punya punya untuk Bu Ani masih ada dan bahkan masih sama seperti dulu.

Bu Ani sempat terkejut karena perasaan yang dirasakan Bu Ani pada Pak Arman pun sama. Cinta mereka yang dulu sempat terpisah masih sama seperti dulu. Namun Bu Ani bingung, apakah keluarga Pak Arman akan merestuinya? karena Bu Ani tau perbedaan derajat mereka. Pak Arman yang berasal dari keluarga kaya, dan Bu Ani yang berasal dari keluarga sederhana dan juga menyandang status janda miskin.

Pak Arman yang seakan tau tentang arah fikiran Bu Ani pun mengatakan bahwa ia akan memperjuangkan Bu ani.

Namun Bu Ani masih belum bisa menjawab pertanyaan Pak Arman karena masih teringat akan kedua anaknya yang diasuh oleh mantan suaminya. Apakah istri pertama Pak Jono memperlakukan mereka dengan baik atau tidak. Pak Arman yang mengerti perasaan Bu Ani pun mengatakan bahwa Bu Ani tidak perlu menjawabnya sekarang.

Akhirnya mereka berdua memilih masuk ke ruangan Iska untuk mengetahui keadaan Iska sekarang.

Terlihat Iska yang sedang bergurau bersama Bestie, seakan melupakan rasa sakit yang dideritanya akibat keegoisan ayahnya.

Bu Ani menanyakan bagaimana kondisi Iska, Iska pun menjawab bahwa ia sudah merasa baik dari pada sebelumnya. Bu Ani pun tersenyum mendengar bahwa Iska sudah merasa baikan. Pak Arman dan Bestie pun ikut tersenyum karena terlihat bahwa Bu Ani menganggap Iska sudah seperti putri kandungnya sendiri. Kini Bu Ani dan Pak Arman sama-sama membuka makanan yang sudah dipesankan oleh Bestie.

Keduanya menyantap bubur dengan sangat cepat, mungkin karena rasa lapar yang dirasakan keduanya. Selesai makan pun Bu Ani mengusulkan untuk membawa Iska berjalan-jalan keliling taman rumah sakit agar tidak jenuh terus-terusan berada didalam ruangannya. Iska pun bahagia mendengarnya, Bestie membawakan kursi roda untuk membawa Iska keluar dari ruangannya.