Melihat kedua putrinya sangat bahagia ketika di ajak Bestie untuk ke mall membeli baju, Tasya dan Nasya terlihat sangat bahagia seperti tidak pernah membeli baju baru. Iska dan Bestie pamit pergi membawa Tasya dan Nasya untuk pergi ke mall, Bu Ani pun mengangguk setuju. Setelah kepergian mereka berempat, kini tinggal ada Pak Arman, Bu Ani, dan Pak Jono. Hanya ada keheningan di antara mereka bertiga, hingga Pak Jono memcahkan keheningan itu.
Pak Jono ingin sekali kembali rujuk dengan Bu Ani, menjadikan kedua putrinya sebagai kambing hitam. Pak Jono selalu mengatakan kalau kedua putrinya sangat ingin tinggal bersama orang tua yang lengkap. Pak Arman hanya menjadi sosok pendengar setia, sebenarnya Pak Arman sedikit menaruh curiga terhadap tingkah laku Pak Jono akhir-akhir ini.
Bu Ani hanya diam mendengarkan ucapan Pak Jono, sedikit rasa sedih bersarang di hati kecil Bu Ani. Tapi entah mengapa seperti ada yang ganjil dari ucapan Pak Jono. Bu Ani pun mengatakan kalau sebenarnya ia telah mencintai Pak Arman, namun Pak Jono bersikeras agar Bu Ani mau rujuk dengannya.
Pak Arman pun juga ikut menjelaskan tentang hubungannya dengan Bu Ani pada Pak Jono, namun Pak Jono malah meninggikan suaranya tak terima atas ucapan Pak Arman yang mengakui ingin memiliki Bu Ani seutuhnya. Ketika mereka sedang berdebat, keempat wanita tadi pun sudah kembali. Iska, Bestie, serta Tasya dan Nasya yang membawa beberapa paperbag berisi baju dan beberapa mainan.
Melihat kedua putrinya pulang, Pak Jono pun seketika terdiam ketika melihat kedua putrinya yang masuk ke dalam rumah. Ketika itu Pak Arman tetap memandang gerak gerik Pak Jono yang mencurigakan. Iska dan Bestie mengajak Tasya dan Nasya untuk ke kamar membongkar belanjaannya tadi. Pak Jono kembali berusaha untuk meluluhkan hati Bu Ani dengan cara menjadikan Tasya dan Nasya sebagai umpan.
Akhirnya Bu Ani luluh dengan ucapan Pak Jono yang selalu mengaitkan rencana rujuknya dengan kedua putrinya. Bu Ani setuju untuk kembali rujuk dengan Pak Jono untuk kedua putrinya, sedangkan Pak Arman hanya bisa diam mendengar keputusan Bu Ani. Pak Jono tersenyum penuh kemenangan karena akan segera menikah dengan Bu Ani.
Pak Jono mengatakan untuk hari pernikahannya akan segera dilakukan 3 hari lagi mulai dari sekarang. Bu Ani terkejut, ingin rasanya mengatakan tidak namun mengingat kedua putrinya yang selama ini tak mendapatkan kasih sayang seorang ibu. Bu Ani pun hanya mengangguk pasrah.
Tasya dan Nasya keluar dari kamar menggunakan dress pendek khas anak kecil, dengan warna yang hampir sama mereka pun tersenyum bahagia. Bu Ani ikut tersenyum karena melihat kedua putrinya sangat bahagia hanya karena baju baru.
Pak Arman memutuskan untuk pamit karena ia ingin mencari tau tentang siapa Pak Jono sesungguhnya, menurutnya Pak Jono bukanlah orang yang baik. Dia tidak terlihat tulus ketika meminta Bu Ani untuk rujuk dengannya, apalagi selalu mengaitkan semuanya dengan kedua putri kecilnya.
Bu Ani mengantar Pak Arman sampai depan rumah, saat itu Pak Arman sedikit memberi penjelasan agar Bu Ani mau mempertimbangkan keputusannya untuk kembali pada Pak Jono. Bu Ani hanya diam tak bisa berkata apapun untuk menjawab perkataan Pak Arman, larena yang di katakan Pak Arman juga di rasakan oleh Bu Ani.
3 hari lagi adalah acara pernikahan Bu Ani dan Pak Jono, 3 hari juga merupakan waktu bagi Pak Arman untuk menyelidiki Pak Jono. Karena itulah satu-satunya cara agar Bu Ani tak jadi menikah dengan Pak Jono. Hari pertama yang dilakukan Pak Jono adalah pergi ke desa asal Pak Jono, di sana Pak Arman mencari tahu seluk beluk dari Pak Jono.
Memang benar dulunya Pak Jono adalah orang yang kaya raya, namun karena perselingkuhan yang dilakukan oleh istri pertama dari Pak Jono. Akhirnya semua aset kekayaan dari Pak Jono direnggut, dikuras habis oleh istri pertamanya. Sebenarnya bukan istri pertama Pak Jono yang mengkhianati lebih dulu, tapi Pak Jono yang sudah menikah diam-diam dengan Bu Ani yang membuat istri pertama Pak Jono membalas pengkhianatannya dengan lebih kejam.
Hari keduanya Pak Arman mencari dimana keberadaan dari istri pertama Pak Jono, sedikit sulit untuk menemukannya hingga Pak Arman bertemu dengan salah satu tukang kebun yang bekerja pada istri pertama Pak Jono. Istri pertama Pak Jono bernama Bu Lastri, dari pengakuan sang tukang kebun. Bu Lastri merupakan orang yang sangat kaya raya, Bu Lastri kini telah menikah dengan seorang pengusaha yang sangat kaya.
Suaminya kerja di kota dan dan sesekali harus keliar negeri untuk urusan bisnis. Walaupun jarang di rumah dan bertemu sang istri, suami Bu Lastri sangat mencintai Bu Lastri dan selalu mencukupi kebutuhannya tanpa ada yang kurang.
Sebenarnya Bu Lastri adalah orang baik, namun karena pengkhianatan Pak Jono mantan suaminya. Kini Bu Lastri pun jadi sedikit jahat terhadap orang yang sudah berani mengganggunya. Katika Pqk Arman menanyakan alamat Bu Lastri, tukang kebun itupun mengantarkab Pak Arman untuk ke rumah sang majikan.
Kini Pak Arman sudah sampai di rumah Bu Lastri, merupakan rumah yang mewah bagi lingkungan pedesaan. Rumah Bu Lastri terlihat sangat mewah dan sangat bersih, sangat terawat. Pak Arman mengetuk pintu rumah Bu Lastri, pintu terbuka dan menampakkan pembantu rumah tangganya. Meminta untuk bertemu dengan Bu Lastri, dan langsung saja si ART memanggilkan nyonyanya.
Bu Lastri menemui Pak Arman dengan wajah khasnya, ketus saat bertemu orang yang tak di kenal. Bu Lastri bertanya tentang alasan Pak Arman menemuinya, dan ternyata untuk membahas Pak Jono. Pak Arman meminta Bu Lastri untuk mau ikut bersamanya ke Surabaya untuk membuka semua kebohongan yang diucapkan Pak Jono pada Bu Ani.
Malam itupun Pak Arman kembali ke Surabaya bersama Bu Lastri, berniat ingin menggagalkan acara lernikahan Pak Jono dan Bu Ani. Hari Ketiga datang, rumah Bu ANi sudah dihiasi banyak dekorasi khas pengantin. Iska dan Bestie pun membantu acara pernikahan Bu Ani, terlihat pula Tasya dan Nasya yang sangat antusias menyambut hari pernikahan ayah dan ibu mereka. Waktunya untuk ijab qabul diucapkan, namun tiba-tiba Pak Arman datang bersama Bu Lastri menghentikan acara ijab qabul.
"Berhenti.." tegas Pak Arman seketika semua saksi dan penghulu menoleh ke sumber suara. Pak Jono berkeringat karena melihat Bu Lastri datang bersama Pak Arman.
Pak Arman mengatakan semua kebohongan yang diucapkan oleh Pak Jono pada Bu Ani, Pak Arman mengatakan semua kebenaran yang ditutupi eh Pak Jono. Bu Ani pun memutuskan untuk membatalkan pernikahannya dengan Pak Jono.