seiring waktu berganti perasaan iska kepada ero tidak akan pernah terganti yang selalu memendam perasaan cintanya. Tak ada yang mengerti akan rasa patah hati yang iska rasakan saat ini. ia kehilangan sosok laki-laki yang selalu ada disaat iska membutuhkan. rasa kecewa dan merasa kehilangan membuat tekad kuat di dalam hatinya tetap tegar dan semangat untuk menghadapi semua cobaan yang ia lalui saat ini.
setelah mendapat pekerjaan sebagai penjaga warteg ia mensyukuri atas apa yang telah di dapat karena iska masih berada di atas diantara orang-orang yang belum mempunyai pekerjaan. walaupun sebagai penjaga warteg yang hanya bekerja mencuci piring kotor dan membersihkan tempat kerja sekaligus sebagai pengantar makanan catering ia sangat bahagia.
"assalammualaikum ibukk... assalammualaikum.."panggil iska kepada pemilik warteg saat pagi hari.
"waalaikumsalam iya masuk aja dek" balas pemilik warteg kepada iska.
saat itu suasana masih sangat dingin ditambah dengan embun pagi yang menutup penglihatan saat dijalan. pemilik warteg tersebut langsung memberitahu pekerjaan ysng hsrus iska kerjakan saat itu karena hari ini pesanan yang ia terima sangst banyak jadi ia membutuhkan karyawan yang cepat bekerja dan menyelesaikan tugas yang ia berikan secara tepat waktu.
"ohh iya sebelum saya beritahu apa pekerjaanmu, silahkan kamu perkenalkan diri" ucap pemilik warteg kepada iska.
"ehh iya buk saya lupa mau memperkenalkan diri saya" balas iska.
"iya nggak apa mungkin kamu kelupaan karena banyak yang kamu fikirkan saat ini" sahut pemilik warteg.
"hehee ibuk bisa aja, perkenalkan nama saya iska bu saya berasal dari kampung dan saat ini menempuh pendidikan kejenjang strata 1 di surabaya dan saya mempunyai 6 saudara yang sekarang ada di kampung" ucap iska memperkenalkan diri kepada pemilik warteg.
"hmm oke jadi nama kamu iska, perkenalkan nama ibu ani dan saya kelahiran dari kota angin" balas bu ani sang pemilik warteg.
iska sangat bahagia bisa bekerja di tempat bu ani sebagai pelayan warteg, ya meskipun dengan gaji yang tidak seberapa tetapi ia sangat bersyukur karena bisa ganti rugi gelas yang sudah ia pecahkan saat berada di coffe shop kemarin. jika iska tidak mampu membayar ganti rugi hari ini maka iska akan dilaporkan ke polisi.
"adek iska ini sebelum bekerja ditempat ibuk pernah kerja dimana aja nih?" tanya bu ani kepada iska yang sedang melamun.
"iya buk saya sebelum bekerja ditempat ibuk saya pernah jadi guru les privat teman saya"balas iska dengan wajah bersedih mengingat kenangan bersama saat belajar dengan bestie.
bu ani yang merasakan ada sesuatu yang ditutupi oleh iska akhirnya bertanya kepada iska. awalnya iska berkata tidak ada apa-apa namun bu ani memaksa iska untuk menjawab pertanyaannya karena bu ani tidak ingin karyawan yang bekerja ditempatnya memiliki beban fikiran di dalam hati dan membuat pekerjaan yang dilakukan berantakan.
"ibuk liat kamu ada sesuatu yang kamu tutupin ya?" tanya bu ani.
"emm ndak buk saya nggak punya masalah apapun kok jadi nggak ada yang saya tutupin dari ibuk"sahut iska membantah pertanyaan bu ani.
"kamu yakin nggak ada masalah yang kamu tutupi dari ibuk? saya nggak mau ya kalau karyawan saya nggak mau jujur apalagi bohongin ibuk" ucap bu ani memperingatkan iska untuk tidak berbohong.
"iya buk sebenarnya saya lagi bingung dan bimbang tapi saya mau bilang ke bu ani takut ibuk marah" ucap iska dengan wajah menunduk.
"aduhhh iska... iskaa kamu ini ada aja mana mungkin ibuk marah sama kamu, apalagi kamu bicara yang sebenarnya malahan ibuk sangat senang karena kamu udah percaya sama ibuk dan mau berbagi cerita sama ibuk" balas bu ani dengan tertawa.
iska yang melihat ekspresi wajah bahagia bu ani akhirnya ikut tertawa dan mulai bercanda bersama bu ani, karena yang iska kira bu ani orangnya cuek dan suka pemarah tapi ternyata semua yang iska fikirkan adalah salah. Sebenarnya bu ani orangnya sangat friendly dan bisa diajak curhat dan bertukar fikiran dikala ada kesulitan yang iska hadapi. saat bertemu bu ani dan membeli sebungkus nasi kucing seharga 10 ribu, setelah pulang dari rumah bestie.
"ayo kamu cerita aja sama ibuk! siapa tau ibuk bisa bantu kamu?" tanya bu ani dengan sifat keibuannya.
"ituu buk.. sebenarnya iska punya hutang ganti rugi, karena iska tidak sengaja memecahkan gelas di coffe shop dan pemilikmya meminta ganti rugi uang 300 ribu dan segera dibayar nanti pagi jam 10, jika tidak maka iska akan dipenjarakan" ucap iska dengan bersedih.
"apaaaa 300 ribu?? kamu yang bener kamu memecahkan gelas dengan ganti rugi sebanyak itu? emang berapa gelas yang udah kamu pecahkan sampai pemiliknya minta ganti rugi sebanyak itu" sahut bu ani tidak percaya jika ganti rugi yang diminta pemilik coffe tersebut sebesar itu dan tidak bisa masuk di akal.
"iya buk, kata pemilik coffe tersebut gelas yang iska pecahkan sangat mahal dan iska memecahkan dua gelas bu, waktu itu iska hanya mempunyai uang 50 ribu tapi kata pemilik coffe uang itu tidak cukup dan meminta iska membayar ganti rugi uang 300 ribu nanti siang jam 10" sahut iska dengan menangis.
bu ani berusaha menenangkan iska yang saat itu sedang bersedih bahkan menangis tersedu-sedu. akhirnya bu ani memberitahu iska jika semua itu tidak mungkin dan tidak masuk di akal dan bu ani takut jika iska sedang dibohongi oleh pemilik coffe tersebut. saat itu iska sangat bingung tentang penjelasan yang bu ani katakan karena dengan kerja keras semalam sampai sekarang hanya sia-sia saja karen iska telah dibohongi oleh pemilik coffe shop tersebut.
jika benar pemilik coffe tersebut meminta ganti rugi sebesar itu maka tidak mungkin iska di ancam akan di laporkan ke polisi, karena hanya kasus dua gelas yang pecah hingga melibatkan pihak berwajib. bu ani meminta iska mengantarnya ke coffe shop yang meminta ganti rugi uang sebesar itu dan akan mengklarifikasi atas kesalahan iska. sebelum pergi berangkat iska melanjutkan pekerjaanya dan membantu bu ani menyiapkan kotak makanan catering yang telah di pesan oleh pelanggan setia bu ani.
Pukul 09.30 semua makanan telah siap dan segera diantar oleh iska dengan mengendarai motor matic milik bu ani. sebelum berangkat bu ani berpesan kepada iska agar berhati-hati karena membawa banyak kotak makanan di dalam tas samping motor karena bu ani takut jika makanan tersebut terjatuh di jalan saat iska berkendara sangat kencang.
"hati-hati dijalan ya ka, jangan ngebut-ngebut!! inget ada makanan yang kamu bawa yang harus selamat sampai tujuan" teriak bu ani ketika iska menjalankan mesin motor milik bu ani.