Gemerlap bintang di langit yang hitam seperti keadaan iska sekarang membuat ia harus segera memutuskan apa yang seharusnya ia pilih antara rasa sayang kepada ero atau memilih sahabat baiknya yang selama ini selalu ada buat dirinya, jauh hari sebelum kedatangan ero. saat memikirkan di teras kos iska dikejutkan dengan kedatangan ero secara tiba-tiba.
"hmmm grengg2" suara motor khas KLX.
"haii ka loe belum tidur? loe begadang ngerjain tugas kuliah loe atau sedang mikirin gue?" ucap ero dengan celotehanya.
"ya kali gue mikirin loe!! nggak penting banget mending gue ngerjain yang lain" sahut iska namun di dalam lubuk hatinya memang benar jika ia sedang memikirkan ero.
ero datang ke kos iska malam-malam karena membawakan martabak telur, makanan kesukaan iska saat semasa kecil dulu. ia masih ingat dengan benar jika dulu iska sangat menyukai makanan tersebut dan bahkan jarang sekali iska membeli martabak telur karena memang keadaan perekonomian orangtua iska bisa dikatakan kurang mampu. berbeda dengan halnya ero sebagai anak tunggal pemilik kebun terpandang di kampungnya.
"heii gue bawain sesuatu nih buat loe?" ucap ero sembari memberikan 1 kotak martabak.
"haa martabak telur wowwww ini makanan favorit gue, loe masih inget aja kesukaan gue" sahut iska merasa bahagia.
"iya lahh siapa dulu gueee ero putra wijaya gitu lohh" teriak ero riang gembira dan memegang pundak kiri dengan tangan kanannya sebagai tanda ia bisa tau segalanya.
"iya dehh gue akuin emang loe the best, makasih ya loe udah repot mau bawain gue martabak"ucap iska.
setelah makan martabak berdua dengan ero, iska meninggalkan ero di depan teras kos saat iska mengambilkan minuman untuk ero. saat akan membawakan segelas air minum kepada ero tiba-tiba saat itu juga sahabat baiknya bestie berkunjung ke kos iska. mengetahui itu iska bingung harus berbuat apa? apa dia harus mengakui kepada bestie bahwa ia sangat sayang dan cinta kepada ero!
"ya allah kok pas banget waktunya disaat ero masih disini kenapa bestie harus ada disini juga!" suara hati iska dengan bimbang.
"silahkan non" ucap pak tono saat membuka pintu mobil.
bestie keluar dari mobil dan saat itu juga iska kaget karena eeo masih ada di kosnya, walaupun ero sedang ke kamar mandi.
saat akan datang memasuki gerbang kos, iska secara cepat menemui bestie sebelum ero keluar dari kamar mandi dan mengetahui bahwa bestie adalah teman baiknya. namun saat itu bestie bertanya kepada iska mengenai pemilik motor yang ada di depan pintu kosnya.
"ehh loe ada tamu ya? kok ada motor terpakir disini? apa jangan pacar loe ya?" tanya bestie yang mencoba mengetahui pemilik motor tersebut.
"nggak kok itu motor milik tetangga sebelah, jadi tadi ada tamu untuk tetangga sebelah tapi berhubung awal bertamu ia memarkirkan disini ya jadinya sampai sekarang masih disini sebelum ia mengambilnya" ucap iska berbohong kepada bestie. memang kebetulan saat itu juga tetangga sebelah ada acara keluarga. iska yang sedang mengobrol dengan bestie saat itu ia baru sadar jika sebentar lagi ero akan segera keluar dari kamar mandi, karena sudah lama ia bersama bestie dan berbincang antara keduanya. merasa ketakutan akhirnya iska menyuruh bestie pulang karena waktu sudah malam ditambah lagi bestie baru sembuh.
"gue nggak dipersilahkan masuk nih? gue udah jauh-jauh dari rumah demi nemuin loe masa nggak loe persilahkan?" tanya bestie.
"hehe bukan gitu tie loe tau gue kan? gue tuh belum beresin barang-barang dikos gue ditambah loe baru keluar dari rumah sakit, mangkanya gue nggak mau loe sakit lagi apalagi disini lingkunganya kotor banyak debu dan nggak baik juga jika loe pulang kemaleman karena angin malam nggak baik untuk kesehatanmu" ucap iska menjelaskan kepada bestie.
saat akan pergi dari rumah, datang tiba-tiba ero dari pintu kos, untung saja bestie sudah pulang, kalau nggak kan bisa repot?. ero bertanya kepada iska siapa yang baru datang ke kos dan kenapa orang tersebut tidak dikenalkan dengannya.iska menjawab jika yang datang teman kuliah dan kesini masalah tugas kelompok dari kampus, namun ero tidak percaya akan semua hal itu karena ia tau jika iska sedang berbohong dan terbukti saat menjawab pertanyaan iska tidak memandang ero melainkan berusaha mencari alasan yang lainnya.
"loe bohongi gue ya? sebenarnya apa yang loe tutupin dari gue? jujur aja sama gue!" teriak ero bertanya kepada iska.
"beneran er itu tadi temen kampus gue" balas iska dengan wajah pucat.
"ya udah jika loe nggak mau cerita sama gue, mungkin loe ada sesuatu yang spesial sama orang tadi mangkannya loe nggak mau terus terang sama gue" sahut ero dengan kecewa.
"bukan gitu maksud gue er tapi loe harus tau jika gue bilang sejujurnya!" sahut iska menjelaskan kepada ero.
Malam itu saat seharusnya menjadi waktu bahagia iska bersama ero kini berubah menjadi suasana hening tanpa ada sepatah kata apapun yang keluar dari mulut iska maupun ero. namun beberapa saat hujan turun deras yang akhirnya membuat mereka berdua bisa lebih lama mengobrol satu sama lain, ero yang akan berpamitan pulang disanggah oleh iska dan meminta ero tetap disini karena masih hujan deras. tetapi bujuk rayuan iska tidak mempengaruhi keinginan eeo untuk pulang walaupun hujan deras ia tetap akan pulang.
"gue balik dulu ya ka! gue lupa ada sesuatu yang perlu gue kerjain" ero yang akan pulang pamit kepada iska.
"ehh jangan dulu er, loe nggak tau kalau sekarang masih hujan deras?"ucap iska menahan ero agar tidak segera pulang.
"nggak apa tie gue pupang sekarang, karena ini kerjaan penting yang harus gue selesaikan sekarang" sahut ero yang memakai jaket dan segera pergi dari kos iska.
"loe yakin mau pulang sekarang! entar loe sakit gimana?" teriak iska menahan ero.
"iya ka gue nggak apa loe nggak perlu khawatir sama gue, kan gue bukan siapa-siapanya loe jadi loe nggak perlu kasih perhatian lebih ke gue!" tegas ero mengatakan pada iska.
ero yang sudah bersiap pergi dan saat sudah di motor ia memandang iska begitu dalam namun dengan wajah kecewa. iska memandang ero berharap ia tidak akan pergi dari kosnya apalagi dalam keadaan yang kurang baik. tapi apalah daya iska yang tidak bisa menghalangi ero pulang karena ia hanya sebatas teman masa kecil.
"maafin gue er, bukannya gue nggak mau jujir tapi gue nggak mau loe tau jika bestie sahabat baik gue apalagi loe pernah nyakitin dia!" ucap iska menangis dalam keadaan rasa bersalah.
suasana semakin dingin saat iska masih duduk diluar dan akhirnya ia memutiskan untuk masuk ke kamar. sebelum masuk iska membereskan sisa makanan dan minuman saat bersama ero.