Chereads / Tumbuh Dewasa Tak Wajar Itulah Aku / Chapter 17 - Bab 17. Kenangan Terakhir

Chapter 17 - Bab 17. Kenangan Terakhir

saat usai menenangkan bestie yang mengalami trauma setelah melihat kakak tingkat di kantin, yang dulu pernah melecehkannya kini iska mengajak bestie untuk ke perpustakaan kota untuk mencari buku yang akan ia pakai mengerjakan tugas karena di perpustakaan kampus hanya mempunyai 2 koleksi buku tersebut dan saat itu masih dalam peminjaman mahasiswa lain.

karena tidak mempunyai waktu banyak untuk mengerjakan tugas kuliahnya mau tidak mau ia harus meminjam buku tersebut di perpustakaan lain.

"ikut gue yuk tie! gue mau cari buku nih" ajak iska.

"buku apa an sih? emangnya di perpus nggak ada apa?" balas bestie.

"udah gue cari tie tapi buku tersebut hanya punya 2 dan itupun udah di pinjam orang! loe mau kan nganterin gue ke perpus kota buat cari buku itu?" sahut iska meminta bestie untuk mengantarnya.

"yaelahhh panas-panas gini masa ke perpus sih! gimana kalo kita ke mall aja? belanja atau makan-makan sambil ngadem disana" ucap bestie membujuk iska.

"ya kali gue ke mall, duit aja cuma 2 ribu perak masa iya mau belanja! boro-boro mau belanja atau makan-makan, buat bayar parkir mobil loe aja nggak cukup" teriak iska.

"loe tenang aja kan ada gue! gue yang bayarin semuanya, lagian kan gue baru dapat transferan dari bokap gue" balas bestie.

"gue sih mau aja tapi tugas gue gimana? mnggu depan harus selesai soalnya mau gue buat presentasi" terang iska dengan wajah bersedih.

"kalo masalah itu gampang ka! entar gue beli in di toko online buku yang loe mau atau bahkan gue juga bisa nyuruh orang lain buat ngerjain tugas loe" sahut bestie.

iska yang berusaha menolak ajakan bestie justru sekarang tergoda akan bujuk rayuan dari sahabat terbaiknya. bestie yang melihat respon wajah bahagia iska akhirnya mengajak ke mall untuk belanja. namun saat sudah sampai di mall iska malah terlihat murung dan bersedih ternyata ia sedang memikirkan ero. bestie yang mengajak iska berbelanja akhirnya tanpa sengaja meninggalkan sahabatnya sendirian di dekat ekskalator dan bestie pergi sendirian untuk melihat barang-barang yang akan dibelinya tersebut.

iska yang terbangun dari lamunannya segera bergegas mencari bestie disekelilingnya, namun ia belum berhasil menemukan bestie. berdering suara handphone iska dan ternyata bestie yang menghubunginya dan bertanya dimana iska. saat itu ia beralasan kalau ia sedang ke toilet mangkannya tidak berada disamping bestie.

"halo ka! loe dimana? gue cariin loe kok nggak ada" tanya bestie kebingungan.

"iya sorry tie gue tadi buru-buru ke toilet, ini aja masih antri lama jadi loe belanja aja dulu ntar gue nyamperin loe" ucap iska.

setelah mengangkat telphone dari bestie selang beberapa menit iska mengirim pesan kepada ero dan menanyakan kabarnya. namun menunggu lama balasan akhirnya iska bergegas menemui bestie dan segera mengerjakan tugas yang belum ia selesaikan.

"loe lama banget ke tolietnya! nih gue aja udah ngeborong semuanya, udah loe cari apa yang loe butuhin sekalian entar bayarnya di kasir" ucap bestie.

"nggak tie gue kepikiran aja sama tugas gue yang belum selesai, kan buku yang gue cari belum ketemu mangkannya gue bingung"sahut iska merasa cemas.

"ya udah kita pulang deh, ini pak tono udah gue suruh cari buku yang loe butuhin dan dia udah ngasih kabar kalau dia udah antar buku itu ke kos loe, jadi loe tenang aja ya!" ucap bestie yang menenangkan iska.

setelah berbelanja akhirnya bestie mengantar iska pulang ke kosnya namun saat keluar dari mobil mewah milik bestie mereka terkejut akan kedatangan ero di kos iska. bestie yang tidak percaya akan hal itu akhirnya ia bertanya kepada iska, sebenarnya ada hubungan apa antara ero dengannya.

namun belum sempat iska menjawab tiba-tiba ero datang mendekat dan berkata jika ia mencintai iska dan akan segera menikahinya.

"loe kenal sama ero? apa hubungan loe sama dia ka?" tanya bestie.

"emm sebenarnya dia ituu" ucap iska terbata-bata menjawab pertanyaan bestie.

"gini bes gue bisa jelasin ini semuanya, jadi gue tuh cinta sama iska dan gue berniat untuk menikahinya" ucap tegas ero di hadapan bestie dan iska.

"apa nikahh?" teriak bestie sambil pergi meninggalkan iska dan ero.

"loe apa-apa an sih er! sejak kapan gue bilang kalau gue mau nikah sama loe? loe tau kan kalau selama ini kita hanya sebatas teman masa kecil dan itupun nggak lebih" teriak iska dan berusaha mengejar bestie.

saat mengejar bestie tiba-tiba tangan iska di tarik oleh ero dan berusaha melarang iska untuk mengejarnya. iska yang saat itu sudah marah langsung menampar ero dan mengingatkan kepadanya bahwa dia bukan siapa-siapa baginya.

"tunggu ka! loe nggak perlu ngejar bestie dan gue yakin loe juga sayang dan cinta sama gue kan" ucap ero dengan tegas.

"plakkkk! loe jangan pernah ngatur hidup gue ya dan loe jangan merasa GR atas perilaku gue terhadap loe" iska menampar ero dan memperingatkan ero agar tidak ikut campur terhadap kehidupannya.

ero yang merasa terhina akhirnya pergi meninggalkan iska dan merasa sangat kecewa akan perilaku dan jawaban yang ia terima dari iska. ero yang memutuskan untuk tidak menemui iska dan berusaha melupakannya malah terjebak dalam pergaulan bebas dan mengkonsumsi narkoba sebagai obat akan depresinya.

Hari demi hari dilalui ero dengan beban yang ada dalam hatinya, orang yang sangat ia cintai membalas rasa sayangnya dengan tamparan yang membekas dalam ingatannya.

berbeda dengan bestie yang sekarang memutuskan pertemanan baiknya dengan iska. ia merasa sangat terpukul melihat kekasihnya yang dulu mengkhianatinya kini mencintai iska sahabat baiknya. kehidupan terus berjalan dengan waktu yang sangat cepat, semenjak bestie meninggalkan pertemanan baiknya.

iska kini hidup dengan sangat menderita dan harus berusaha sekuat mungkin, karena dulu saat ada bestie sahabat baiknya tidak akan kekurangan hal apapun namun kini ia harus memenuhi semua kebutuhan hidupnya dan juga kedua orangtuanya beserta saudaranya.

meratapi nasib buruk yang selama ini ia rasakan membuat iska jatuh sakit karena terus memikirkan masalah yang ia hadapi tanpa bantuan sahabat yang dulu selalu ada untuk membantunya. kini iska dirawat di rumah sakit selama 3 hari tanpa ada orang yang menunggu dirinya di rumah sakit. belum terlewat semua ujian yang ia lalui, iska mendapat kabar dari teman kerja ero jika sekarang ia mengalami kecelakaan yang sangat fatal dan membuat nyawa ero melayang. perasaan bersalah terhadap perilakunya dan menolak cinta ero semakin bertambah.

kini ia menyesali karena tidak bisa membalas perasaan cinta ero padahal ia benar-benar mencintai ero tapi kini semua tinggal kenangan dan yang tersisa hanyalah kenangan terakhir yang ia labuhkan di dalam lubuk hatinya yang paling dalam.