Memandang dari kejauhan saat iska mengetik di depan komputer milik perusahaan, besti mengenang saat dulu kebersamaan mereka. satu kampus selalu bersama tak pernah terlupakan di dalam benaknya. saat orangtua tidak memberikan kasih sayang yang penuh terhadap besti ia mendapatkan dari teman baiknya. tergambar dengan jelas dulu saat masa OSPEK kampus, iska wanita tangguh dengan wajah cuek sedikit tomboy menjadi teman satu kelompok besti. awal dari pertemuan besti bahwa ia harus satu kelompok dengan wanita angkuh dan jarang mengajak komunikasi orang. saat itu mahasiswa dan mahasiswi di minta untuk membuat peta konsep mengenai visi dan misi kampus, maka kakak tingkat membagi beberapa kelompok terdiri dari 2 orang dan ternyata besti dapat kelompok dengan iska.
"ihhh mimpi apa gue semalem dapat kelompok kyak wanita preman aja, gimana entar kerja kelompok pasti dia gak bisa apa-apa " suara hati besti.
sepulang sekolah besti menunggu taksi online menjemputnya karena saat itu mobil besti masih di bengkel, hampir 10 menit lamanya ia menunggu di depan gerbang sekolah.
"heiii tunggu!!"ucap iska sambil menepuk bahu besti saat akan membuka pintu taksi tersebut.
"ada apa ya, sorry ya gue buru-buru" sahut besti dengan kesal.
"kita kan dapat tugas dari kakak tingkat buat ngerjain peta konsep, loe nggak lupa kan!" tutur iska dengan wajah muram.
"iya gue nggak lupa, terus gimana mau loe sekarang" sahut besti dengan membuang wajah.
"loe punya ide nggak buat peta konsepnya seperti apa" tegas iska.
pertanyaan demi pertanyaan membuat mereka semakin berselisih sampai akhirnya supir taxi tersebut meninggalkan keduanya. hal itu membuat besti semakin jengkel dan marah kepada isla karena gara-gara iska ia tidak jadi pulang, ditambah sudah lama menunggu taxi dan mobilnya masih di bengkel sejak 2 pekan. sampai akhirnya iska menawarkan bantuan kepada besti untuk mengantarkan kerumahnya sekaligus membahas bagaimana menyelesaikan tugas kelompok mereka yang minggu depan harus selesai.
"pakk pakkk tunggu saya belum naik kok udah pergi aja!!" ucap besti saat taxi online pergi meninggalkanya bersama iska.
"udah naik angkot aja sama gue, entar gue anterin ke rumah loe tapi sekarang kita harus ngerjain tugas peta konsep di kos gue" sahut iska sambil menggandeng tangan besti.
"gue nggak mau di kos loe gimana kalau ngerjainnya di rumah gue, lagian gue udah capek bolak-balik naik angkot lagi" tutur besti sambil memandang iska dengan tatapan sinis.
lama menunggu angkot datang akhirnya mereka sampai di rumah besti. iska yang belum pernah melihat rumah sebagus dan seindah itu membuat ia terkesima dengan kemewahan rumah besti. taman yang besar di kelilingi bunga yang indah tampak seperti taman yang ada di sinetron FTV ditambah ada kolam besar dan gazebo di dekat garansi mobil tertata rapi di rumah besti. dalam hati iska baru kali ini ia melihat istana seperti di negeri dongeng.
"woyyy ayo masuk!!" ajak besti masuk ke dalam rumahnya.
saat berada di ruang tamu besti meninggalkan iska karena ia ganti baju dan mengambil buku dan alat tulis lainnya untuk membuat peta konsep. sembari menunggu salah satu pembantu besti menemui iska dan menawari minuman.
"maaf mbaknya mau minum apa ya, jus atau sirup?" ucap pembantu besti sambil menundukkan kepala.
"ohh nggak usah repot-repot mbak, cukup air putih saja" sahut iska sambil tersenyum kepada bi ina.
selesai ganti baju besti menemui iska dan memberikan bahan-bahan untuk membuat peta konsep kepada iska. saat memulai membuat peta konsep, dalam keheningan ada suara yang membuat besti tertawa lepas saat itu.
"itu perut loe? loe lapar ya sampai cacing di perut loe demo tuh" celoteh besti.
"hehee iya gue belum sarapan tadi pagi, mangkannya gue sekarang lapar" balas iska dengan wajah malu.
"bi bibi bi ina...! tolong bawain kue ya" teriak besti.
saat bi ina datang besti langsung menawari iska makan dan minuman yang ada di depan meja. saat itu iska langsung mengambil salah satu kue yang ada di piring dan meminum air putih untuk menghilangkan rasa lapar. dengan semangat mereka mengerjakan tugas sampai tak terasa waktu cepat berlalu.
"udah sore nih gue balik dulu ya, besok kita lanjutin lagi"ucap iska sambil membawa tas.
"ok besok waktu istirahat gue tunggu loe di kantin sekolah" balas besti.
saat akan pulang iska merasa kesakitan di perut dan mual-mual. melangkah keluar rumah iska sempoyongan dan hampir jatuh karena pingsan. besti yang melihat iska sakit memanggil pak dibyo satpam rumah untuk membawa iska ke dalam kamarnya. besti mengambil kotak obat P3K dan memeriksa sekaligus mengolesi tangan iska dengan minyak angin dan membuka kerudung iska agar cepat siuman, tetapi belum sadar juga membuat ia khawatir akan keadaan iska. 20 menit lamanya akhirnya besti memutuskan untuk memanggil dokter keluarganya agar memeriksa iska.
"gimana dok keadaan teman saya apa baik-baik aja, kok dari tadi belum sadar" tanya besti kepada sang dokter.
"nggak apa-apa kok mbak besti, teman mbak memiliki riwayat asam lambung dan itu yang mengakibatkan is sakit dan belum sadar sampai sekarang. saran saya tolong mbak besti memberitahu teman mbak untuk makan tepat waktu dan menjaga kesehatan karena sekarang asam lambungnya sudah akut dan sangat membahayakan keselamatan teman mbak" perintah dokter.
setelah mengantar dokter pulang besti masuk kamar dan melihat iska sudah sadar dan bertanya kepada temannya apakah ia memiliki riwayat sakit asam lambung. ternyata iska sudah sakit sejak menginjak pendidikan tingkat kelas 5 SD. ia sedikit bercerita kepada besti kalau semasa kecil ia jarang sarapan karena kurangnya ekonomi dan mempunyai banyak saudara dan akhirnya ia mengalah dengan makan satu kali dalam sehari. mendengar pengakuan dari cerita iska membuat ia merasa kasihan kepada temannya, ternyata dibalik wajah jutek dan cueknya terdapat begitu banyak masalah yang iska hadapi.
"udah loe jangan nangis lagi, gue yakin loe kuat hadapi semua masalah ini" ucap besti sambil memeluk iska.
merasa kasihan akhirnya besti menawarkan bantuan kepada iska untuk tinggal di rumahnya, karena ia merasa dapat membantu keuangan iska agar tidak membayar kos dan uangnya dapat iska gunakan untuk keperluan lainya.
"loe tadi bukannya belum sempat sarapan kan, tapi loe nggak punya uang buat beli kan" ucap besti dengan wajah keheranan.
"nggak kok!! gue ada kok buat beli makan tapi emang gue nggak mau beli karena gue belum lapar jadi lebih baik uangnya gue tabung buat kebutuhan kuliah" sahut iska dengan wajah musam.
melihat keadaan iska hati besti terketuk untuk membantunya, walaupun dalam lubuk hati ia tidak suka dengan sikap dan perilaku cuek iska tetapi ia menyadari bahwa yang iska lakukan untuk menutupi semua masalah dan beban hidupnya. sambil memberi teh hangat kepada iska, besti menawarkan pekerjaan kepada iska untuk menjadi guru privat matematikanya karena besti kurang menguasai pelajaran tersebut.