Pintu kamar rawat Regantara itu terbuka dan menampakkan sosok anak tengil yang kemarin malam bertemu dengan Regan.
"Waduh ada temen temen lo bang?"
"Ngapain kesini?"
"Nih gue tadi beli bubur buat ibu gue sama mbak gue, tapi mbak gue ngga jadi kesini yaudah gue kasih lo aja. Tapi cuman satu nih bang? Gapapa?" Vino bertanya agak sungkan saat melihat 4 teman Regan menatapnya diujung pintu ini.
"Gapapa, masuk sini lo, gue laper belom makan" Regan pun mengambil bubur pemberian Vino dan memakannya lahap.
Vino yang ditatap oleh keempat teman Regan hanya bisa nyengir sungkan. "Temen lo Gan?" Tanya Jeffery.
"Heem"
"Sekolah dimana lo?" Tanya Azka memastikan.
"Gue masih smp bang"
"Smp mana?" Kali ini Bara bertanya dengan memasang tampang agak galak.
"Smp negeri 5 bang"
"Kelas berapa lo?" Giliran Theo yang bertanya, mengikuti Bara, ia juga memasang tampang agak galak.
"Kelas 3 nih gue bang, doain ya biar lulusnya memuaskan"
"Lo berempat bukannya tanya tapi malah orang nginterogasi anjir" Sambar Regan begitu melihat bahwa saat ini bahkan Vino belum juga duduk. "Duduk Vin, muka doang mereka serem, kelakuan mah cupu" Ucap Regan sambil menghabiskan buburnya.
"Regan buka kartu ah gasuka"
"Gara gara lo kan Gan gue jadi gagal deketin degem"
"Jijik anjir Theo!" Jeffery melempar bantal sofa pas mengenai muka Theo.
"Berasa temenan sama gay gue" Gumam Azka.
"Enggak dulu bang, gue mau nemenin ibu dulu, duluam ya bang"
Sepeninggalan Vino, Theo yang masih kesal terhadap Jeffery yang tadi melempar bantal kepadanya membalas melempar Jeffery dengan bantal. Namun sayang tak mengenai Jeffery.
Aksi lempar lemparan antara Jeffery dan Theo pun menjadi tontonan gratis untuk ketiga temannya itu. Azka berdiri dari duduknya dan keluar dari ruangan Regan.
"Mau kemana lo?" Tanya Regan.
"Nyebat, ntar kalau makannya uda sampe telpon gue" Kemudian Azka berlalu meninggalkan Theo dan Jeffery yang masih rusuh.
Sedangkan Bara juga ingin nyebat pun mengikuti Azka ke area smorking.
"Lo ngga ikut nyebat juga Jeff? Yo? Pusing gue liat bantal terbang mulu"
"Ngga ah Gan, lagi males gue" Ucap Jeffery.
"Gue juga Gan, lagi cape" Ucap Theo
Mereka berdua sudah berhenti lempar melempar bantal dan sekarang tengah rebahan di sofa masing masing.
Pintu kamar rawat Regan kembali terbuka dan menampakkan sosok lelaki tinggi dengan baju seragam sma nya membawa beberapa kotak sterofoam yang memenuhi kedua tangannya.
"Loh kok lo sih yang bawa makanannya nih orang orang?" Tanya Regantara pada Airlangga yang menenteng banyak kotak makan.
Yah, kejadian ketika Airlangga hendak masuk namun dicegat oleh satpam rumah sakit dan malah diberikan banyak kotak makan membuat dirinya bertanya tanya ada apa.
Namun mendengar satpam tersebut bilang, kalau abang gojek yang tadi mengantar makanan ini bilang, "kalau ada anak sma namanya Airlangga, suruh bawa saja pak didalam ini note pemesan saya" yah kira kira seperti itulah alasan Airlangga harus membawa banyak kotak makan itu keruangan Regan.
Jeffery yang mendengarnya kembali ngakak, yang memesan makanan tadi adalah Bara dan mungkin karena mager untuk mengambil makanan didepan. Airlangga lah yang menjadi kurir untuk mereka.
Airlangga meletakkan makanan makanan itu dimeja dan duduk disamping Jeffery yang masih ngakak. Merebahkan kepalanya diatas sofa dan menimpakan kakinya di paha Jeffery kemudian memejamkan mata. Yah sebegitu lelahnya Airlangga sampai hanya hitungan detik saja ia sudah terlelap dalam mimpi.
Regan pun tak habis pikir dengan keusilan teman temannya itu. Dia lebih memilih merebahkan dirinya juga seperti Airlangga. Namun ia masih terbangun.
Jeffery bangkit dari duduknya dan memilih makanan pesanannya kemudian memakannya dalam diam, mengerti jika Regan, Air dan Theo mungkin butuh istirahat.
Theo yang harusnya paling ngakak ketika melihat kondisi Airlangga tadi sayangnya harus melewatkan itu karena dia tertidur pulas setelah berperang bantal dengan Jeffery.
Jeffery kemudian meraih ponselnya dan mengetikkan pesan untuk Azka.
'Makan lo uda sampe'
'Tapi kalau dateng jangan berisik'
'Anak anak tidur'
Kemudian mematikan ponselnya dan melanjutkan makannya. Tanpa menunggu balasan dari Azka. Sekitar 10 menit setelah meingirim pesan. Jeffery sudah selesai dengan makanannya dan Azka bersama Bara masuk kekamar rawat Regan.
Mereka berdua hanya melirik Regan yang sudah tertidur pulas dan juga Airlangga yang baru datang namun sudha tidur saja. Tanpa menghiraukan Theo yang baru saja bangun karena membaui aroma sedap yang keluar dari makanan yang dibuka oleh Bara dan Regan.
Dengan separuh kesadarannya, Theo juga ikut makan bersama mereka. Mengunyah sambil merem membuat Bara ingin sekali menjahili temannya ini, namun dihentikan oleh Azka yang tak mau memancing keributan sehingga membuat 2 temannya yang tengah tidur terbangun.
"Gue keluar dulu, beli minum dikantin" Ucap Jeffery dan diacungi jempol oleh Bara. Sedangkan Azka hanya berdehem. Theo? Dia malah hanya mengangguk anggukkan kepalanya saja.
Mereka makan dengan khidmat tanpa ada gangguan sama sekali. Setelah makan pun Theo lamgsung kembali tidur disofa tanpa menghiraukan Bara dan Azka yang masih makan.
Jeffery yang baru kembali dari kantin pun melihat Theonyang tadi masih makan sekarang sudah tidur pun hanya geleng geleng kepala.
"Tidur lagi tuh anak?" Tanyanya.
"Heem" Jawab Azka.
"Biarin lah Jeff, capek sendiri tuh anak guyon mulu daritadi" Ucap Bara, masih makan.
Mendengar berisik berisik, Airlangga yang hanya bisa tidur jika suasana hening pun sontak terbangun. Mengucek matanya pelam sambil langsung bergabung dengan teman temannya yang tengah makan.
Dia menadahkan tangan berniat meminta jatah makannya karena dia tadinyang membawa makanan itu kemari malah dikasih tulang ayam yang sudah digigiti oleh Bara.
Sontak membuat Airlangga menabok keras pipi Bara sampai memerah.
"Sakit anjir Air" Ucap Bara sambil mengelus pipinya yang ditabok Airlangga.
"Gue minta makan, bukan minta bekasan lo!"
"Eciyee minta makan, gabisa beli sendiri yaa" Seolah tidak kapok ditabok Airlangga, Bara kembali menggoda Airlangga.
"Bacot! Mana jatah gue! Gara gara lo ya gue kudu bawa makanan segini banyaknya kesini!"
"Maap atuh bang Air, kan sekalian gitu lo kesini sekalian bawa makannya kita kita"
Airlangga yang sudah menadapatkan jatah makannya, ia pun tak lagi memerdulikan bacotan Bara. Ia sibuk makan ayam gepreknya. Sebelumnya tadi ia memang meminta Jeffery memilihkan makan juga untuknya jika mereka memesan makanan.
5 kotak sterofoam yang tadi terisi berbagai makanan dan 2 kotak sterofoam berisi gorengan pun habis tak tersisa. Mereka sudah mendapatkan jatah makannya masing masing dan minum air yang dibelikan Jeffery dikantin tadi.
Mereka yang kekenyangan, kecuali Theo, memilih untuk memainkan game online sambil menunggu 2 temannya yang tertidur itu bangun dari tidurnya.