Chereads / I R R E P L A C E A B L E / Chapter 22 - 22nd

Chapter 22 - 22nd

Saat ini, live instagram pada akun pribadi dengan nama @axelbarata tengah ramai diserbu penonton ataupun fans dari cowok bertubuh besar itu yang tidak menyia nyiakan kesempatan untuk melihat live miliknya yang memang sangat jarang seorang Barata mengadakan live instagram pada akun pribadinya.

Cowok bertubuh besar itu terua terusan mengumpat ketika viewersnya semakin lama semakin bertambah.

Ini gara gara hukuman yang diberikan teman temannya yang mengharuskan dirinya live instagram dengan penampilan paling kocak menurutnya.

Bagaimana bisa ia sekarang tengah memggunakan seragam perawat yang entah dari mana tadi Theo mendapatkannya.

Seragan perawat berwarna biru tua, yang tengah dikenakan Bara bukanlah penyeban dia mengunpat disetiap detik livenya. Tapi dandanan norak yang diterapkan teman temannya di wajahnya lah yang membuat dia malu setengah mati.

Wajah penuh dengan bedak bayi, bibir belepotan dengan lipstik berwarna merah menyala dan gambar alis yang benar benar tidak bisa dibayangkan.

Hukuman karna kalah dalam permainan yang dia usulkan memang petaka untuknya. Ia juga harus menunggu 30 menit sebelum mengakhiri live nya.

Sebenarnya tadi Regan meminta untuk live selama 1 jam, namun dengan mentah mentah Bara menolaknya dan mengajukan penawaran. Dan yah sekarang tersisa 20 menit terakhir sebelum ia akan mematikan live instagramnya.

Ribuan penonton yang tertera dilayar iosnya membuatnya ingin segera mengakhiri hukuman gila ini. Namun jika ia mengakhiri sebelum batas waktu, ia akan mendapatkan hukuman tambahan. Itulah ancaman Azka yang membuatnya tak bisa berkutik lagi.

Sedangkan keempat teman Barata, sedang ngakak dikamar rawat Regan. Mereka dampai menangis melihat tingkah konyol temannya yang sedang melakukan live instagram itu.

Theo adalah orang paling bahagia yang melihat kesengsaraan sahabatnya. Dia sampai memukul mukul pundak Azka yang berada disebelahnya.

Detik saat Barata menyalakan live instagramnya adalah detik terakhir ia dikenal sebagai cowok galak, setelah live ini  berakhir ia pasti jadi bulan bulanan teman temannya.

Komentar komentar pada live instagramnya juga membuat batinnya tersiksa. Benar benar hukuman yang tidak manusiawi. Begitulah menurut Bara.

"Anjir si Bara kocak banget" Tawa Theo masih mendominasi didalam ruangan.

"Bacot Yo! Gara gara lo juga harga diri gue hancur!" Nada ngamuk, melas dan pasrah terdengar dari setiap helaan nafas Bara.

"Yee, kok salah gue! Kan uda ada tantangannya maen permainan tadi! Yang kalah ya harus dapet hukuman! Iyakan guiss??" Ejek Theo sekali lagi melihat betapa frustasinya seorang Bara yang biasanya menjadi teman bertebatnya.

Yah, sekarang live instagram pada akun pribadi beranama @axelbarata telah selesai dan cowok berbadan besar itu sudah membersihkan seluruh aib yang berada di wajahnya. Dan mengganti seragam perawat yang tadi ia pakai dan kembali menggenakan seragam smanya.

Cowok itu saat ini tengah pasrah dan memilih rebahan di sofa. Memejamkan mata dan kembali menghela nafas.

Regan melihat salah satu temannya itu agak kasihan, bagaimana pun selama ini Bara selalu bersikap lakik dihadapan public dan hanya bersikap lawak dan receh di privat.

Mencoba mengalihkan perhatian teman temannya, Regantara menjawil lengan Airlangga. Airlangga yang merasa ada yang menjawil lenggannya pun menoleh kearah tersangka, Regantara.

"Paan" Ucap Airlangga

"Lo masih sering nginep apart Azka?" Tanya Regantara.

Azka yang mendengar namanya disebut menoleh kearah suara dan mulai mengabaikan Theo dan Bara yang masih cekcok sendiri.

'Oke dua ikan uda mulai teralih' Batin Regantara.

"Gue ngga sering nginep apart Azka anjir" Sela Airlangga tak terima dituduh oleh temannya. "Bara tuh yang sering nginep apartnya Azka"

Bara juga mengalihkan diri dari bacotan tak bermutu Theo dan ikut dalam pembicaraan yang dipimpin seorang Regantara.

'Oke tinggal 2 ikan lagi yang belum kepancing' Batin Regantara lagi.

"Ngapa lo manggil manggil nama gue bang?" Tanya Bara menaikkan satu alisnya. "Kangen lo?" Seperti biasa Bara dan sifat usilnya tak bisa dihilangkan.

"Bacot lo Bar!" Jawab Airlangga sekenanya. "Ngapain lo tanya tanya soal apart Azka Gan?" Tanya Airlangga kembali ke topik awal.

"Rencana kayaknya sepulang dari sini gue bakal pindah ke apart Azka" Regantara menjeda kalimatnya dan menatap Azka. "Unit sebelah unit lo masih kosong nggak?" Tanya Regantara memastikan.

"Yailah Gan Gan, lo ke apart Azka tuh uda beraoa lama? Ya mana mungkin dari dulu sampe sekarang masih kosong, ya udah ada orangnya lah bege!" Bukan, tentu saja bukan Azka yang menyahuti perkataan Regan.

Tapi Theo, yang saat ini tengah berselonjor kaki dan menyemil kacang diatas meja. Saat Azka hendak menjawab tadi, secara cepat dan tiba tiba Theo langsung menyahuti tanpa memberikan kesempatan untuk Azka menjawabnya sendiri.

"Kalo lo mau tinggal di apart gue ngga masalah Gan, masih bisa tuh ruang fitnes gue dijadiin kamar satu lagi, biar enak juga yang lain kalo mau nginep ngga rebutan kamar" Jawab Azka acuh, sepertinya temannya satu ini gedeg dengan kelakuan Theo yabg saat ini tengah melempar kulit kacang kearah Azka.

Jeffery yang sedari tadi menyimak percakapan teman temannya hanya nyengir tanpa bisa bergabung, karena ia tau niat Regantara membuka percakapan ini untuk mengalihkan keusilan Theo pada Bara.

Dan hasilnya sunggug sesuai dugaan, Theo yang gabut karena sudah tak bisa mengusili Bara sekarang malah melempar sembarangan kulit kacang kearah teman temannya yang kebanyakan terkena Azka.

Jeffery melihat jam tangan Rolex ditangan kirinya kemudian bangkit mengambil tasnya yang tergeletak disamping sofa tempat ia duduk.

"Mau kemana lo?" Tanya Airlangga.

"Pulang lah anjir, jam besuk juga uda abis dari tadi anjir" Jawab Jeffery agak ngegas, bisa bisanya teman temannya tidak tau waktu dan masih mengobrol ria.

Malah Bara menawarkan diri untuk membeli kopi, rencanya ia akan begadang. Batin Jeffery merasa gedeg, bisa bisanya dia ounya teman semacam spesies langkah ini.

"Bareng gue" Ucap Airlangga, kemudian ia bangkit dan ikut mengambil tasnya. Sebelum keluar, ia menarik tangan Theo dan Bara yang masih bersantai dikamar rawat Regan.

"Pulang lo!" Ucap Airlangga.

Sedangkan Jeffery hanya pasrah menerima kode Azka untuk membawa tas kedua teman lawaknya itu. Azka ikut berdiri dan mengambil tasnya.

"Pulang dulu kita Gan, besok besok kesini lagi" Pamit Azka.

"Santai, lusa kayaknya gue uda bole pulang" Jawab Regantara. "Hati hati lo pada, jangan ngebut walaupun sekarang juga uda malem" Pesan Regantara yang diacungi jempol oleh dua orang yang kupingnya tengah dijewer Airlangga.

Tentu saja siapa lagi kalau bukan Barata dan Theo. Mereka meninggalkan Regantara dan menuju parkiran rumah sakit. Saat dilorong rumah sakit Airlangga sudah melepaskan jewerannya.

Mereka sampai ditempat parkir, dan menyalakan motor masing masing. Kemudian melaju cepat meninggalkan area rumah sakit, menuju tempat pulang mereka masing masing.