Hal pertama yang Yibo terima saat sampai di kolam renang adalah jeritan dari beberapa gadis di tribun, atau lebih tepatnya hampir semua gadis di sana.
"Yibo. Aaaa kau hot sekali." ucap gadis 1.
"Aaaa aku ingin memilikimu." gadis 2.
"Aku ingin jadi pacarmu." gadis 3.
Lalu semua menjerit kembali. Tapi Yibo membiarkannya, ia tak tertarik. Ia segera menuju ke tempat dimana ia akan melompat ke air.
Prttttt....
Saat suara peluit itu berbunyi, mereka semua terjun ke air tak terkecuali Yibo. Mereka bersaing ketat, bahkan belum ada yang tahu siapa yang akan menang.
Tapi saat hampir di akhir, Yibo memimpin dan menjadi juara 1, disusul Yizhuo dan Jiyang, teman sekelas Haikuan. Mereka diteriaki oleh banyak gadis terutama yang berasal dari kelas mereka sendiri.
Yibo mengangkat wajahnya ke arah tribun dan melihat Xiaozhan masih ada di sana juga. Ia kemudian naik dari air dan mengambil handuk untuk mengeringkan tubuhnya. Ia melihat peserta berkerumun di sana tapi ia tak berniat ke sana.
"Aku tahu kau akan menang, Yibo." ucap Jiyang yang tiba-tiba datang padanya.
"Xiexie ni, ge. Kau juga." ucap Yibo penuh hormat.
"Hm...tapi kau lebih baik. Dan aku tahu gegemu juga tahu tentang itu." Jiyang melirik Haikuan.
"Benar. Kau terlalu memujinya, Ji." ucap Haikuan yang juga berjalan ke arah Yibo.
"Tidak juga." Jiyang.
"Aku permisi." ucap Yibo. Kemudian ia beranjak menuju kamar mandi untuk mandi dan berganti pakaian.
"Itu lebih baik, atau para gadis akan melihat tubuh seksimu lebih lama." gumam Haikuan
Sementara Yibo telah beranjak, tapi masih bisa mendengar gumaman kakaknya itu.
"Apa yang kau bicarakan?" tanya Jiyang yang seperti mendengar Haikuan bersuara tadi.
"Meiyou. Kau juga harus ganti pakaianmu agar tak kedinginan." ucap Haikuan kemudian.
"Benar. Aku akan pergi jika begitu." Jiyang pergi menyusul Yibo.
Haikuan menoleh ke arah tribun dimana Xiaozhan berada.
"Sepertinya benar apa yang ku pikirkan. Baik jika begitu." batin Haikuan saat melihat Xiaozhan.
Kemudian ia berjalan menuju teman-teman OSIS nya dan pergi dari sana bersama mereka.
.
.
.
.
Acara demi acara telah terlewati dengan baik hari ini, saat ini tiba waktu dimana mereka semua berkumpul untuk makan malam dan menyalakan kembang api bersama. Mereka semua berada di rooftop. Di sana mereka memanggang barbeque dan beberapa makanan lainnya.
Xiaozhan, Zhuocheng dan Ji Li juga di sana, tapi mereka sudah tak memakai pakaian yang sama seperti pagi tadi. Mereka memakai pakaian bebas. Xiaozhan hanya memakai sweater coklat gambar kelinci dan celana putih panjang dengan sepatu putih.
Xiaozhan ikut membantu meyiapkan makanan. Lalu Ji Li datang dan menepuk pundaknya.
"Zhan xiong, ayo kita ke sana. Kembang api akan dinyalakan sebentar lagi." ucap Ji Li antusias.
"Benarkah? Kalau begitu aku akan menyelesaikan ini dulu lalu ke sana. Kau bisa duluan." ucapnya kemudian.
"Shi. Cepat, jangan sampai ketinggalan." ucap Ji Li kemudian ia beranjak dari sana.
Saat Xiaozhan selesai dengan kegiatannya, ia segera menyusul Ji Li. Dan saat ia sampai di sana, kembang api sudah dinyalakan dan menghiasi langit malam itu. Dengan suara gemuruh dan warna-warni yang cantik. Xiaozhan menatap langit dengan gembira, ia bahkan lupa kapan terakhir kali ia melihat kembang api seperti ini.
Tatapan itu, senyum itu dan wajah bahagia itu, tak lepas dari penglihatan Yibo. Semua itu jelas terlihat di matanya. Ia menatap betapa bahagianya Xiaozhan melihat kembang api itu.
"Kau sama sekali tak berubah." ucap Yibo dalam hati.
Yibo masih menatapnya sampai suara Haikuan terdengar tiba-tiba.
"Semuanya makanan sudah siap. Kalian bisa menikmatinya sekarang sambil menonton kembang api." ucap Haikuan pada mereka dengan senyuman khasnya.
"Shi. Xiexie ni." ucap mereka semua.
Lalu mereka mulai beranjak untuk makan malam dan beberapa sambil menonton kembang api. Bahkan ada dari mereka yang seperti makan malam romantis dengan kekasihnya di bawah warna-warni kembang api.
"Uh mereka sungguh membuatku iri." ucap Ji Li yang melihat sepasang kekasih sedang menikmati makanan mereka romantis.
"Makanya kau harus cepat cari pacar." ucap Xiaozhan sambil memakan barbeque nya.
"Hah...aku bahkan tak cukup percaya diri untuk menyatakan cinta pada seseorang." ucap Ji Li pesimis.
"Memang dia mau denganmu?" cuek Zhuocheng asal.
"Hey! Jangan begitu. Aku tahu dia tak setampan aku, tapi pasti ada yang mau dengannya." ucap Xiaozhan entah merendahkan atau menghibur.
"Kau sama saja." Zhuocheng memutar bola matanya.
Sedangkan Xiaozhan hanya diam saja, ia bahkan tak berniat menjawab ucapan Zhuocheng karena nyatanya ia juga belum memiliki kekasih sampai sekarang. Hey bahkan Zhuocheng juga tak memilikinya.