Chereads / LYTLM (S1) : When Our Love Began / Chapter 19 - Chapter 19

Chapter 19 - Chapter 19

Xiaozhan membuka pintu rooftop dan angin segar langsung menerpa wajahnya. Mengamati sekeliling dan tak ada siapapun selain dirinya di sana. Ia berjalan ke arah salah satu sudut di sana, namun suara seseorang menghentikan langkahnya.

"Apa kau akan kenyang hanya dengan meminum itu?" tanya seseorang yang Xiaozhan yakini ia tahu suara siapa itu.

Xiaozhan menoleh dan menemukan Yibo duduk bersandar di salah satu tembok di sana. Xiaozhan hanya diam tak menjawab pertanyaan itu. Ia lebih bingung kenapa pemuda itu ada di sana. Padahal sebelumnya ia tak pernah melihatnya di sana saat ia ke mari.

"Kenapa diam saja? Apa aku menakutkan bagimu?" tanya Yibo dan semakin mendekat ke arah Xiaozhan.

"M-meiyou." gugup Xiaozhan. Ia berjalan mundur sebanyak langkah yang digunakan Yibo untuk mendekatinya.

"Kenapa menjauh?" tanyanya lagi.

"M-meiyou." jawab Xiaozhan. Ia masih mundur sampai ia tak bisa mundur lagi karena ia sudah berada di sudut dan belakangnya sudah tembok lain.

Yibo meletakkan tangan kanannya di sebelah kiri Xiaozhan dan tangan lainnya ada di saku celananya. Xiaozhan speechless karena Yibo terlalu dekat dengannya.

"Aku tahu kau. Tak perlu begitu takut. Hal itu sudah terjadi, ya?" ucap Yibo yang sama sekali tak dimengerti Xiaozhan.

"A-apa maksudmu?" tanyanya memandang mata itu ragu.

"Hal yang tak kau inginkan. Yang membuat hidupmu tak sama lagi." jawabnya.

"Apa yang kau tahu tentang itu? Dan bagaimana kau bisa tahu?" tanya Xiaozhan makin heran dengan Yibo.

Mereka tak pernah mengenal satu sama lain sebelumnya, tapi kenapa ia bertingkah seperti ia tahu segalanya tentang Xiaozhan? Siapa Yibo sebenarnya? Dan apa hubungannya dengan Xiaozhan?

"Kau tak perlu tahu. Intinya panggil namaku jika kau dalam keadaan darurat dan mereka tak bisa membantumu." ucap Yibo kemudian menjauh dari Xiaozhan dan berbalik.

"A-apa yang sebenarnya kau maksud?" Xiaozhan masih tak mengerti dengan tingkah Yibo padanya.

"Kau akan tahu itu nanti. Yang pasti aku peduli padamu." ucap Yibo sedikit menoleh ke belakang dan berlalu meninggalkan Xiaozhan di sana.

Xiaozhan meremas kotak susu itu.

"Apa itu? Kenapa ia seperti itu? Apa hubungannya denganku?" batin Xiaozhan selepas kepergian Yibo.

"Aneh, tapi aku seperti pernah melihat mata itu." batinnya lagi.

.

.

.

.

Xiaozhan kembali ke kelasnya, namun dalam penglihatan Zhuocheng, Xiaozhan seperti memiliki banyak pikiran. Xiaozhan seperti orang yang kena hipnotis, sedikit bingung dan linglung.

"Zhan, apa yang terjadi padamu?" tanya Zhuocheng saat Xiaozhan telah duduk di sampingnya.

"Meiyou. Aku tak apa." jawabnya sambil tersenyum padanya meski itu seperti tak tulus.

"Kau tak lupa dengan makananmu kan?" tanya Zhuocheng lagi.

"Meiyou. Aku sudah menghabiskannya tadi. Kau tenang saja." jawab Xiaozhan.

"Jika begitu. Jangan menampilkan wajah seperti itu. Kau seperti orang yang sedang patah hati." ucap Zhuocheng. Itu benar, setelah kejadian kemarin, Zhuocheng menjadi lebih peduli pada Xiaozhan, walau dari dulu memang iya.

"Tak apa. Aku hanya merasa sedikit aneh hari ini." ucap Xiaozhan tiba-tiba.

"Jangan cerita jika kau tak mau." ucap Zhuocheng kemudian.

"Hm" gumam Xiaozhan.

Xiaozhan masih memikirkan tentang kejadian tadi. Mata itu terasa tak asing. Ia merasa ada sedikit rasa rindu, kecewa, dan lega yang terpancar dari tatapannya. Entahlah kenapa ia merasa begitu.

Namun lamunannya buyar seketika karena tiba-tiba suara bel pertanda masuk berbunyi, disusul guru yang datang dan memulai pembelajaran kembali.