Chereads / LYTLM (S1) : When Our Love Began / Chapter 11 - Chapter 11

Chapter 11 - Chapter 11

Kemudian saat reff tiba, lampu panggung menyala semua. Xiaozhan menutup matanya kembali.

我拥抱着爱当从梦中醒来

Wǒ yǒng bàozhe ài dāng cóng mèng zhōng xǐng lái

I'm embracing this love, and consider as woke up from dream

Aku memeluk cinta ini, dan menganggap bangun dari mimpi

你执着地等待却不曾离开

Nǐ zhízhuó de děngdài què bùcéng líkāi

You not left but keep waiting

Kau tidak pergi justru terus menunggu

舍不得分开在每一次醒来

Shěbudé fēnkāi zài měi yīcì xǐng lái

Can't bear parting at every wake up

Tidak tega berpisah di setiap kali bangun

不用再徘徊你就是我最美的期待

Bùyòng zài páihuái nǐ jiùshì wǒ zuìměi de qídài

No more wandering you are my most beautiful expectation

Tidak perlu berkeliaran lagi, kau adalah penantian terindahku

Xiaozhan menyanyikan reff tersebut dengan penuh rasa. Walau sebenarnya ia juga tak tahu untuk siapa lagu dan rasa itu ditujukan. Ia berjalan ke sana ke mari untuk melambai dan tersenyum pada penonton. Mata Xiaozhan kembali jatuh ke arah Yibo dan Yibo juga sedang menatapnya, seperti pandangan Yibo memang tak teralihkan.

Xiaozhan menghembuskan napasnya dan melanjutkan lagu itu. Ia berjalan ke arah Zhuocheng dan Ji Li lalu tersenyum pada mereka. melanjutkan lagu sampai akhir dengan sangat baik. Di akhir lagu...

不用再徘徊你就是我最美的期待

Bùyòng zài páihuái nǐ jiùshì wǒ zuìměi de qídài

No more wandering you are my most beautiful expectation

Tidak perlu berkeliaran lagi, kau adalah penantian terindahku

...ia memberikan banyak rasa di sana , matanya kembali jatuh pada Yibo. Entah tapi matanya selalu menuju ke sana. Selesai lagu itu, ia mendapat tepuk tangan yang riuh dan sorakan. Ia tersenyum kemudian membungkuk bersama Zhuocheng dan Ji Li sebagai ucapan terimakasih.

.

.

.

.

Event surprise itu adalah acara pembuka dalam keseluruhan acara itu. Jangan berpikir itu acara terakhir, karena peserta acara itu akan memakai pakaian itu selama acara lainnya berlangsung. Sudah membuat Zhuocheng misuh-misuh dalam hati karena ketidaknyamanannya.

Tapi sepertinya itu tidak berlaku untuk Xiaozhan, bahkan sepertinya ia santai-santai saja memakai pakaian itu. Dia tampan yang ia tahu dan sekarang banyak gadis yang mendekatinya. Mereka meminta untuk berfoto bersamanya. Sungguh hal yang cukup baik untuk permulaan pencarian kekasih, bukan?

Xiaozhan masih melayani permintaan gadis-gadis itu. Dia berpose semenarik mungkin. Karena memakai pakaian itu, ia berpose seanggun yang ia bisa. Ia berpose cemberut tapi masih imut, marah tapi cute sekali, dan muka imut yang membuat semua gadis tadi menjerit.

"Apa yang terjadi? Aku tidak gagal berpose, kan?" Batin Xiaozhan.

"Aww dia imut sekali. Cantik. Aku iri kepadanya." bisik salah satu gadis di sana dengan teman sebelahnya.

"Aww, shi. Aku ingin ia punya kekasih yang tampan dan cool. Pasti mereka jadi pasangan yang cute sekali." balas temannya.

"Iya." jawabnya lagi. Kemudian mereka bertiga tertawa bersama-sama.

Xiaozhan menatap mereka, "Apa yang mereka bicarakan sampai tertawa begitu? Apa aku terlihat aneh dengan pakaian ini?" batin Xiaozhan kembali.

Xiaozhan menatap dirinya sendiri, "Tidak. Tidak. Aku terlihat baik." Xiaozhan menggelengkan kepalanya beberapa kali.

Ji Li yang melihat itu segera menghampirinya, "Zhan ge...kau hebat sekali. Banyak sekali gadis yang mendekatimu." puji Ji Li.

"Tentu karena aku tampan." ucapnya percaya diri.

"Hahaha iya. Tapi sekarang kau cantik Zhan ge." ucap Ji Li kembali.

"Benar begitu?" Xiaozhan menatap Ji Li meminta kepastian. Padahal menurutnya justru Ji Li yang terlihat cocok dengan pakaian ini. Dia tidak terlalu tinggi dan itu terkesan imut.

"Shi..." Ji Li mengangguk mantap.

"Hao ma, hao ma. Lalu...dimana Zhuocheng?" tanya Xiaozhan saat menyadari Ji Li sendirian menghampirinya tadi.

"Ahh..dia sedang menonton perlombaan renang sekarang. Apa kita akan ke sana?" Ji Li mengingat pesan Zhuocheng padamu tadi.

"Tentu saja." Xiaozhan beranjak mendahului Ji Li ke kolam renang di gedung sebelah.