"Baiklah sekarang giliran kalian berdua." ucap Xuanlu kemudian. Sementara Xiaozhan masih sibuk berputar-putar di depan cermin.
Sama dengan Xiaozhan, Xuanlu juga harus membantu mereka berdua.
"Haha. Kalian juga tidak buruk dalam pakaian itu. Zhuocheng kau terlihat cocok sekali." Xiaozhan tertawa lebih seperti menggoda menurut Zhuocheng.
"Suibian." Zhuocheng memalingkan wajahnya.
"Hahaha." Xiaozhan masih tertawa.
"Uh ini tidak buruk juga." Ji Li ikut bercermin di samping Xiaozhan.
Mereka berdua sibuk mengagumi diri mereka, sementara Zhuocheng merengut.
"A-Cheng, ada apa? Apa kau tak menyukai pakaian ini?" Xuanlu menatap Zhuocheng.
"Tidak. Ini baik. Tapi aku tak suka memakai pakaian ini." jawab Zhuocheng.
"Haha. Zhuocheng, itu cocok sekali padamu. Lihatlah di cermin." Xuanlu menarik Zhuocheng ke depan cermin dan membuat Xiaozhan dan Ji Li menyingkir dari sana.
"Lihatlah. Benarkan?" tanya Xuanlu kemudian.
Zhuocheng menatap dirinya dalam cermin. Ia menatap setiap inci tubuhnya dalam balutan pakaian itu. Ia kemudian juga melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan oleh Xiaozhan.
"Iya. Tidak buruk juga. Ini menarik." batin Zhuocheng. Ia tentu tak mungkin mengatakan itu. Gengsinya itu melebihi nafsu makan Xiaozhan.
"Aku benar, kan?" Xuanlu tersenyum senang melihat wajah Zhuocheng yang tidak cemberut lagi.
"Tidak." elak Zhuocheng.
"Baiklah. Tapi kau akan tetap memakai itu besok. Kalian juga." ucap Xuanlu pada mereka bertiga. Mereka bertiga hanya mengangguk.
Tiba-tiba ada suara ketukan.
Tok...tok...tok
"Noona...Tuan muda...makan malam sudah siap. Tuan dan Nyonya sudah menunggu di bawah." ucap suara di luar sana yang ternyata adalah salah satu maid.
"Baik." ucap Xuanlu mewakili.
"Baiklah. Kalian bertiga bisa ganti pakaian sekarang. Atau....kalian ingin memakai pakaian itu juga untuk dinner?" goda Xuanlu.
"Jiejie..." rengek Xiaozhan.
"Haha. Iya. Kalian bisa ganti dulu. Pakaian itu tinggalkan saja di sini. Dan Ji Li, kau menginap di sini, kan?" tanya Xuanlu.
"Shi." Ji Li mengangguk.
"Itu lebih baik. Besok kau harus bersiap juga. Kalian bergantilah sekarang, aku akan menunggu di bawah bersama baba dan mama." ucap Xuanlu kemudian ia beranjak lebih dulu.
Mereka bertiga kemudian berganti pakaian dan merapikannya kembali ke atas ranjang. Setelah itu mereka segera turun untuk makan malam.
.
.
.
.
Karena besok adalah hari dimana event sekolah berlangsung, maka Ji Li memutuskan untuk menginap di rumah Zhuocheng. Sebenarnya itu juga atas saran dari Xuanlu agar mereka bisa berangkat bersama paginya.
Saat ini mereka berada di dalam kamar Xiaozhan. Karena Xiaozhan lebih sering tidur di sini daripada di rumah aslinya, maka ayahnya Zhuocheng membuatkannya sebuah kamar.
"Ah...Aku tidak tahu kenapa aku segugup ini memikirkan acara esok," entah sudah berapa kali Ji Li mendesah.
Xiaozhan menoleh pada Ji Li, "Tak perlu cemas. Lakukan saja seperti apa yang biasa kita lakukan. Kita sudah berlatih juga."
Zhuocheng mengamati mereka seakan tidak peduli, padahal ia juga sama gugupnya. Mereka memang sudah berlatih, tapi besok akan ada banyak orang yang menyaksikan penampilan mereka.
"Aku ingin tidur," Zhuocheng berdiri kemudian berlalu menuju kamarnya di sebelah kamar Xiaozhan.
Ji Li akan tidur di kamar Xiaozhan karena sejak dulu setiap menginap ia akan tidur dengan Xiaozhan.
"Apa dia tidak merasa gugup?" Ji Li memerhatikan raut wajah Zhuocheng sejenak sebelum ia pergi, tapi hanya wajah datar.
" Dia sama, hanya kau tidak menyadarinya." Xiaozhan mengendikan bahunya kemudian berbaring di atas kasurnya.
Ji Li hanya menatap Xiaozhan bingung, tapi ia tak memikirkan itu terlalu dalam. Ia ikut berbaring di sebelah Xiaozhan.
"Aku harap besok berjalan lancar." Ji Li kemudian memejamkan matanya.
Xiaozhan melirih Ji Li sekilas kemudian mengalihkan pandangannya lagi.
" Ya, aku juga berharap begitu." Xiaozhan bergumam kemudian ikut tertidur.