Chereads / LYTLM (S1) : When Our Love Began / Chapter 4 - Chapter 4

Chapter 4 - Chapter 4

Ji Li kembali memutar film yang tadi sempat dijeda karena kedatangan Xiozhan. Beberapa saat Xiaozhan mengamati film itu, tapi saat adegan berikutnya...

"Argh!!" Xiaozhan menjerit dengan tidak elitnya.

Itu membuat satu kelas menatapnya. Ia kemudian hanya nyengir tak berdosa padahal ia juga sedikit malu.

Ternyata itu adalah film horror. Itu membuat Xiaozhan merinding. Ia takut dengan hal-hal seperti itu.

"Hey, kenapa tak bilang dari tadi jika kalian nonton film horror?" Xiaozhan memukul kepala Ji Li.

"Aduh!" yang dipukul mengaduh.

"Bukannya kau tadi penasaran?" cuek Zhuocheng.

"Tapi tidak itu juga. Kalian tahu aku takut, ah kalian sengaja mengerjaiku, ya?" Xiaozhan merengut dan menjauh dari sana sambil menyedekapkan tangannya di depan dada.

"Hey, hey kau mau kemana?" Ji Li berteriak. Namun Xiaozhan tak menggubrisnya. Ia malah memalingkan wajahnya.

"Seperti gadis saja. Dasar tukang ngambek." Zhuocheng mendengus.

"Biar saja. Aku akan mengatakan pada jiejie jika Zhuocheng didi menyebalkan." Xiaozhan mengancam dan menjulurkan lidahnya pada Zhuocheng.

"Dasar tukang adu." Zhuocheng masih saja membumbuhi, padahal ia juga tak mau sampai dimarahi jiejienya karena membuat Xiaozhan takut. Namun belum sempat Zhuocheng meminta maaf, Xiaozhan sudah lebih dulu pergi entah kemana.

"Kemana perginya dia tadi?" Zhuocheng menatap Ji Li.

"Ah aku t-tidak tahu." gugup Ji Li. Jelas saja karena tatapan Zhuocheng itu seperti memelototinya.

"Ah sepertinya aku akan kena marah lagi hari ini." batin Zhuocheng. Ia mengacak rambutnya kasar.

Sementara Ji Li yang melihatnya hanya terdiam. Tak berani bertanya ada apa dengan orang itu. Ia lantas memutar kembali filmnya agar tak bosan.

Sementara itu.....

"U-uhm Zhan ge kemana kita akan pergi?" tanya Yu Bin yang sedari tadi mengekori Xiaozhan setelah ditarik Xiaozhan keluar tadi.

"Eh? Iya aku lupa jika aku mengajakmu tadi. Sorry." Xiaozhan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Tak apa." Yu Bin masih saja menunduk.

Tiba-tiba Xiaozhan berbalik dan sedikit merunduk di depan Yu Bin sampai matanya melihat mata Yu Bin.

Yang ditatap kaget tentunya. Dan sedikit terdorong ke belakang. Sementara Xiaozhan yang melihat ekspresi itu hanya tertawa. Ia berpikir Yu Bin itu lucu.

"Hey, sudah berapa kali aku bilang. Jangan menunduk jika berbicara padaku. Dan jangan panggil aku dengan embel-embel itu. Kita sama, shi?" Xiaozhan menceramahi Yu Bin yang seperti mengajari didinya yang sedang berumur 5 tahun saja.

"Shi." Yu Bin mengangguk.

"Ah kalau begitu. Kemana ya kita akan pergi?" Xiaozhan meletakkan telunjuknya di hidungnya kemudian beberapa saat ia mendengar suara perut Yu Bin yang berbunyi.

"Haha. Ya aku tahu. Kita pergi ke kantin saja. Kau laparkan?" Xiaozhan tertawa mendengar suara perut Yu Bin. Yu Bin menunduk lagi, lebih malu dari sebelumnya.

"Sudah-sudah. Ayo kita pergi." Xiaozhan menatap Yu Bin yang kembali menunduk itu. Menahan tawa juga.

"Shi." Yu Bin mengangguk.

Xiaozhan kemudian berjalan mendahului Yu Bin ke kantin. Yu Bin kembali mengekori Xiaozhan sambil menunduk.

.

.

.

.

Setelah memesan makanan, mereka duduk berhadapan dan mulai menyantap makanan mereka masing-masing.

"Ah, Bin. Aku dengar kau adik dari senior Ziyi, apa itu benar?" Xiaozhan mulai membuka pembicaraan.

"Shi." Yu Bin mengangguk.

"Tapi aku tidak yakin jika kalian berdua adalah saudara." ucapnya tiba-tiba.

"Weisheme ne?" Yu Bin tiba-tiba menghentikan makannya dan ragu-ragu menatap Xiaozhan.

"Haha... Itu karena sepertinya kau berbeda dengannya. Dia galak dan menyeramkan, sedangkan kau...kau pemalu. " jelas Xiaozhan.

"Mei. Jiejie menyayangi ku." Yu Bin mengelak. Karena kenyataannya Ziyi memang menyayangi didinya itu. Yu Bin sekilas menatap mata Xiaozhan, namun langsung menunduk lagi.

"Haha...iya-iya. Duibuqi." Xiaozhan tahu karena itu sama halnya Zhuocheng padanya.

"Meiguanxi." Yu Bin menunduk lagi, namun ia senang karena ia bisa menatap mata Xiaozhan walau hanya sekejap, setidaknya ia bisa belajar menatap orang yang ia ajak bicara.