Chereads / LYTLM (S1) : When Our Love Began / Chapter 6 - Chapter 6

Chapter 6 - Chapter 6

Hari ini Xiaozhan tidak pulang ke rumahnya. Ia pulang bersama Zhuocheng ke rumahnya. Sebenarnya mau ia tidak pulang ke rumahnya pun tak apa, karena Xiaozhan pun tinggal sendiri. Kenapa? Karena kedua orangtuanya sudah meninggal sejak Xiaozhan masih kecil.

Ia dititipkan pada orangtua Zhuocheng karena pada dasarnya orangtua mereka berteman sejak lama. Dan rumah yang ditinggali Xiaozhan adalah rumah peninggalan mendiang orangtuanya.

Karena itu ia harus menjaga dan merawat rumah itu, makanya ia sering sekali ke sana walau terkadang ia akan menginap di rumah Zhuocheng karena itu juga permintaan ibu Zhuocheng. Ya, orangtua Zhuocheng memang sudah menyayangi Xiaozhan seperti anak mereka sendiri.

Xiaozhan dan Zhuocheng pulang naik bus. Sebenarnya mereka bisa saja naik mobil bersama jiejie mereka, tapi kebetulan Xuanlu belum pulang, masih ada urusan OSIS katanya. Jadi Xiaozhan dan Zhuocheng masih harus berjalan sebentar setelah turun dari bus.

Sampai di rumah Zhuocheng, rumahnya nampak sepi. Ayah Zhuocheng masih ada di kantor, apalagi ia harus mengurus 2 perusahaan sekaligus. Kenapa? Karena satu perusahaan milik mereka sendiri dan yang satu milik keluarga Xiaozhan. Itu juga pesan dari orangtua Xiaozhan agar perusahaan itu diberikan pada Xiaozhan, saat Xiaozhan sudah bisa mengelolanya sendiri.

Ibu Zhuocheng juga masih berada di restorannya. Ya kedua orang tua Zhuocheng memang sama-sama pekerja keras, tapi di rumah mereka juga masih ada maid yang bisa membantu keperluan anak-anak mereka karena mereka tak bisa di rumah setiap saat.

Jadi saat mereka masuk ke rumah, mereka disambut oleh beberapa maid di sana. Xiaozhan dan Zhuocheng memilih untuk masuk ke kamar mereka masing-masing untuk membersihkan diri dan mengistirahatkan tubuh mereka.

Ini masih sekitar jam 16.00 dan itu masih cukup awal untuk tidur. Jadi Xiaozhan memilih untuk keluar dan menonton tv di ruang keluarga. Ia tak mengerjakan PR karena besok itu acara tahunan sekolah, bukan?

Jadi Xiaozhan hanya menyamankan tubuhnya. Ia tahu ia yang akan jadi peserta dalam surprise event itu. Sebenarnya bukan ia tak mau, hanya saja ia terlalu gengsi untuk mengikutinya. Maka ia pasrah saja, apalagi jika sudah Ji Li dan Zhuocheng yang merayu semua murid di kelas itu untuk memilihnya, ah sudah tak ada jalan untuk menolak lagi.

Xiaozhan menonton acara I can see your voice yang menayangkan beberapa peserta yang akan menyanyikan lagu setelah mereka dipilih dan akhirnya mengetahui mereka good voice atau bad voice.

Xiaozhan menikmati acaranya, sampai terdengar lagu We Don't Talk Anymore by Charlie Puth and Selena Gomez.

I just heard you found the one you've been looking

Ku dengar kau telah menemukan yang kau cari

You've been looking for

Kau tlah mencari

I wish I would have known that wasn't me

Aku berharap, aku tahu itu bukan aku

Cause even after all this time I still wonder

Karena setelah sekian lama ini aku masih bertanya-tanya

Why I can't move on

Kenapa aku tak bisa lanjutkan hidup

Just the way you did so easily

Seperti caramu melakukannya dengan mudah

Lagu itu dengan baik dibawakan oleh seseorang di sana. Nyaman masuk ke pendengaran Xiaozhan. Beberapa saat kemudian Zhuocheng menghampiri Xiaozhan, entah mungkin ia juga bosan di kamar. Zhuocheng duduk di samping Xiaozhan. Ia membawa dua kaleng minuman di tangannya.

"Jadi kau menyetujui untuk menjadi peserta dalam surprise event itu?" tanya Zhuocheng seraya menyodorkan minuman itu.

"Ya. Memang siapa lagi yang mau jika kau dan Ji Li sudah menghasut mereka?" ledeknya.

"Siapa bilang. Kami tak melakukan itu. Itu karena mereka tahu kau pantas dengan itu." elak Zhuocheng.

"Baiklah tuan Zhuo dan kita bertiga yang akan mengikutinya. Kau tahu aturannya kan?" ingat Xiaozhan.

"Tidak. Aku tidak mau." Zhuocheng masih saja menolak padahal sudah dipastikan mereka bertiga yang ikut. Karena daftar namanya sudah disetorkan siang tadi.

"Suibian. Tapi kau dan Ji Li tetap akan ikut, aku tidak mau tahu itu." Xiaozhan menjulurkan lidahnya pada Zhuocheng. Zhuocheng hanya memutar bola matanya malas.