Semakin termakan penasaran, Nie HuaiSang sampai membanting salah satu koleksi buku porno favoritnya di lantai sehari kemudian. Sebabnya satu: gambar mesum yang diperankan lelaki dan perempuan di dalam sana malah berubah menjadi Lan WangJi dan Wei WuXian di matanya! Sungguh mengerikkan.
Padahal Nie HuaiSang tidak melihat adegan itu secara langsung dan mungkin dia benar-benar tidak akan mempercayai ucapan Jiang Cheng begitu saja. Masalahnya Wen Qing juga menyaksikan itu, jadi tidak mungkin Jiang Cheng bohong!
Mau tak mau Nie HuaiSang pun memikirkannya lebih dalam sejak saat itu. Dan dia segera bertanya kepada Wei WuXian selayaknya seorang teman yang penasaran...
Nie HuaiSang pun menyenggol bahu Wei WuXian saat bertemu di jalan. "Wei-Xiong, kulihat kau bersama Lan Er Gongzi lagi hari ini. Kalian habis darimana?"
Saat itu, Wei WuXian memang tidak gamblang menjelaskan--bahkan Nie HuaiSang cenderung merasa dibohongi. Nyata-nyata mereka sangat sering berdua sampai Wei WuXian mulai jarang bermain bersamanya dan Jiang Cheng--jadi mana bisa dia berpikir jernih lagi soal kedua temannya itu.
Ah, itu belum seberapa jika dibandingkan saat ada ritual berdoa dan penerbangan lampion.
Lampion Nie HuaiSang bahkan sempat terbakar berkat tingkah Wei WuXian yang lepas kendali setelah memancing senyum seorang Lan WangJi keluar saat itu.
Saat itu, Nie HuaiSang langsung berteriak gemas, "Wei-Xiong apa yang kau lakukan?! Lampionku hampir jadi dan kertas ini aku bawa langsung dari QingHe! Lalu apa kau tahu seberapa mahal harganya aarrrrrgh~" gerutunya frustasi.
Beruntung Nie HuaiSang masih memiliki cadangan kertas dan bisa ikut menerbangkan lampionnya di detik terakhir.
Nie HuaiSang memang berdoa agar segera menyelesaikan masa belajarnya di Yun Shen Buzhi Chu saat itu. Namun dalam hati dia juga berdoa agak tidak memikirkan hal mesum apapun soal laki-laki dan laki-laki lagi saat melihat Lan WangJi memperhatikan Wei WuXian setelahnya.
Sungguh terlalu. Dan, catat. Tak sekali dua kali hal itu terjadi. Nie HuaiSang sebenarnya sudah menyadari semuanya. Namun dia juga tahu... hal-hal seperti itu tidak pernah terjadi di dunia perkultivasian sebelumnya. Jadi, dia pun memutuskan untuk diam dan memperhatikan.
Paling-paling, kalau rasa penasarannya sudah menjamur, Nie HuaiSang pun mengorek tentang bagaimana kelanjutan hubungan keduanya dengan memancing Wei WuXian untuk membaca buku porno bersama lagi--sekedar iseng memastikan siapa yang lebih dulu memiliki perasaan janggal itu. Lan WangJi yang memiliki aura 'menjauh dariku' atau Wei WuXian yang tak pernah berhenti membuat masalah.
Belakangan, sungguh ironi. Nyatanya Wei WuXian masih berkomentar gadis ini cantik, gadis itu manis, gadis yang di halaman selanjutnya lebih erotis, dan lain sebagainya--sampai-sampai membuat Nie HuaiSang merasa sungguh kasihan kepada seorang Lan WangJi untuk pertama kali.
Semua kejadian itu kemudian berlanjut setelah masa pembelajaran mereka di Yun Shen Buzhi Chu selesai.
"Wei-Xiong, kau mati... Hahaha..."
Nie HuaiSang ingat dia pernah tertawa sepuas itu saat dia bertemu Lan WangJi dan Wei WuXian di daerah Tan Zhou. Wei WuXian yang baru saja menakuti Lan WangJi hingga membeku justru berteriak Aaaaaaaaarrrghhh.... begitu keras menghadapi kejutan topeng Monster yang dia lakukan setelahnya. Sungguh menggelikan.
Sepele, memang. Tapi Nie HuaiSang tidak pernah melewatkan detil kecil apapun dalam permainan yang dia lakukan. Saat itu, Nie HuaiSang memang berkata, "Ah... aku di sini untuk menunggu Meng Yao." Namun dia tidak sebodoh itu ketika melihat Lan WangJi dan Wei WuXian berjalan berdampingan di tengah-tengah keramaian seperti itu.
Dia bahkan hanya perlu berlagak bodoh untuk mendapatkan suatu informasi dari Lan WangJi dan Wei WuXian, selama ini.
"Hei, Wei-Xiong, kau sedang apa disini?"
Tentu, seorang Wei WuXian pun akan menjawab pertanyaan itu seperti 'target permainannya' yang lain tanpa curiga sedikit pun. Yah, walau awalnya mereka sempat bercanda soal sesuatu juga.
Wei WuXian mengatakan tujuan mereka adalah untuk ke Kota Yi demi menyelidiki sesuatu, begitu saja--meski terkadang dibutuhkan nyali yang sedikit lebih nekad setiap dia mendekati Wei WuXian. Sebab pasti ada lirikan setajam mata pedang dari sisinya saat itu terjadi.
Nie HuaiSang tidak buta. Dia bisa merasakan makna jenis lirikan itu. Jadi terkadang, dia berusaha memancing Wei WuXian untuk 'melihat' Lan WangJi dari sudut pandang berbeda untuk mengetahui apakah ada sedikit harapan untuk perasaan tersembunyi seorang Lan WangJi.
Nie HuaiSang, "Benar-benar lelaki yang menawan..." katanya sambil memandang Lan WangJi. Dan saat Wei WuXian ikut menatap Tuan Muda Lan Kedua itu dengan senyuman, diam-diam matanya memperhatikan.
Sampai akhirnya ada insiden di Kuil Guanyin... ketika Nie HuaiSang melihat Lan WangJi dan Wei WuXian duduk berdekatan di sebuah alas, sejujurnya dia cukup senang melihat Lan WangJi tidak semenyedihkan dulu di matanya.
Sebab saat itu, entah bagaimana asal-usulnya... Wei WuXian, yang dulu gemar membolak-balik buku porno bersamanya dan mengomentari tubuh molek para gadis justru bermanja di belakang lengan kokoh sang Tuan Muda Lan Kedua.
Nie HuaiSang memang diseret ke dalam dengan keadaan pingsan saat itu. Namun, buktinya siapa yang menyadari bahwa hal tersebut termasuk dari rencananya?