Langit semakin menampilkan sinar oren, sudah waktunya laki-laki pemusik itu untuk pulang. Dia mengambil tasnya dan berjalan keluar dari atap sekolah. Acara bermain gitar sembari melihat matahari yang akan tenggelam, sudah selesai. Bara tak bisa menunggu matahari itu sampai benar-benar tenggelam. Mungkin lain kali dia akan melakukannya, bahkan sampai langit menjadi gelap.
Satu persatu tangga ia pijak melewati ruang guru hingga pada akhirnya kakinya menapak pada lapangan upacara. Bara berniat akan mengambil motornya yang terletak di belakang gedung laboratorium biologi, sayangnya langkahnya dicegat oleh laki-laki yang sering ia lihat, namun tak pernah berinteraksi dengannya. "Kau menghalangi jalanku," ucapnya.