Chereads / One Night Love With Friend / Chapter 24 - Basah kuyup

Chapter 24 - Basah kuyup

Nicole benar-benar bimbang antara ingin menghubungi Anna ataupun tidak, ia pun tidak tahu kenapa dia begitu ingin mendengar suara wanita itu sekarang, bahkan dia juga ingin untuk bertemu dengannya. Namun, rasa gengsi di hati justru membuatnya tidak ingin untuk melakukan semua yang dia inginkan, hingga akhirnya ia memilih untuk kembali memasukkan ponsel ke dalam celana dan berdiri dengan berpangku tangan di atas tiang pembatas balkon.

Dirinya pun tidak tahu kenapa tiba-tiba ia sangat ingin bertemu, lalu Nicole bergumam. "Anna sedang apa ya sekarang? Dan dia tinggal di mana ya? Mungkin aku hanya merindukan dia karena dulu kami selalu menghabiskan waktu untuk mengobrol, tapi sepertinya aku sudah begitu bersikap keras. Sebaiknya aku pergi menemuinya saja. Siapa tahu dia akan senang jika aku meminta untuk kembali berteman lagi."

Dengan memantapkan niatnya itu, Nicole pun melangkah keluar dari club, tapi belum sampai langkahnya tiba di gerbang utama ia di cegah oleh Ara dengan tiba-tiba berdiri di depan Nicole.

"Hai, Bos. Mau kemana? Ikut dong ...." Ara berkata dengan manja sembari menyentuh bahu Nicole.

"Aku ini atasanmu jadi jangan berpikir untuk bertingkah berlebihan," ketus Nicole sembari menepis tangan Ara. Saat itu tidak ada yang melihat perbuatan Nicole hingga Ara tidak merasa dirinya sedang di permalukan.

"Yah ... kok Bos jadi gitu sih? Galak banget. Ya udah deh have fun yah .... Nanti kalau butuh apa-apa kabari saja, Bos," sahut Ara.

Nicole tidak peduli, dan langsung berjalan tanpa pamit. Namun, saat itu Ara menatap dengan kesal sembari ia berkata. "Dasar, bisa-bisanya dia bersikap acuh denganku, tadi dia mau dengan rayuan ku, dan sekarang sombong sekali dia. Tapi tidak apa-apa, aku harus mencari cara untuk mampu menarik hati Nicole, jika perlu aku harus menemui sahabatnya itu Anna, dia pasti tahu apa-apa saja kesukaan Nicole."

Di lain tempat, Nicole sedang meluncur ke tempat Anna tinggal dulu, ia hanya mengingat tempat tinggal wanita itu sebelumnya. Melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi sampai tidak butuh waktu lama tiba di sana dalam waktu dua puluh menit lamanya.

Tiba di sebuah rumah yang tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar itu. Nicole berjalan dengan sangat percaya diri tanpa berpikir jika nantinya Anna tidak mau untuk bertemu sampai-sampai Nicole melupakan semua masalah antara dirinya dengan Anna dulu. Mencoba mengetuk pintu beberapa kali lalu mengintip dari balik jendela, terlihat tidak berpenghuni.

"Bisa-bisanya dia enggak ada di rumah malam-malam begini lagi, apa mungkin Anna mulai cari kerja di club' yang lain? Tapi kan semua club' di sini adalah cabang milikku. Pasti aku tahu jika dia melamar kerja, lalu jika tidak kenapa rumahnya kosong?" Nicole bertanya sendirian sembari terus mengetuk pintu.

Merasa kelelahan, dan ketukan pintu itu membuat para tetangga yang lain risih sampai seorang wanita yang memakai daster keluar dari rumahnya, dan menghampiri Nicole.

"Mas, cari Anna ya? Dia udah pindah dari sini," ucap wanita itu.

"Pindah? Apa Mbak tahu dia pindah kemana?" Nicole terheran.

"Enggak tahu tuh pindah kemana, tapi bukannya selama ini Anna kerja di bawah kekuasaan Mas ya? Kok bisa Mas enggak tahu sih dia sekarang tinggal di mana?"

"Ya kalau saya tahu ngapain saya nanya gimana sih! Ya sudahlah Mbak saya pergi dulu." Nicole kesal, dan wanita itu hanya menjawab dengan anggukan.

Masuk ke dalam mobil dengan raut wajah yang kesal, Nicole memukul setir mobilnya sembari berkata. "Berati kamu benar-benar ingin kita saling tidak kenal. Baik, An. Aku juga tidak akan mau lagi mencari mu, pasti sekarang kamu hidup tidak tenang. Ah sudahlah untuk apa juga aku mencari wanita itu lagi."

Nicole memutarkan arah mobilnya, dan kembali pulang. Walaupun sepanjang jalan mulutnya terus berkata tidak ingin lagi mencari keberadaan mantan istri sekaligus mantan sahabatnya itu, namun hatinya terus merasakan ada hal aneh yang sudah hilang dari dalam dirinya meskipun Nicole tidak menyadari akan hal itu.

Ia pun tiba di rumah, minum minuman yang banyak demi mendapatkan tidur yang nyenyak, meski sepanjang ia minum-minum hanya pelayan rumahnya yang merekam di dalam memori kepalanya semua hal yang sedang majikannya ucapannya ketika sudah mabuk, ucapan itu terus menyebut nama Anna.

Di sisi lain.

Pagi kembali menyinari bumi, dan seisi bumi mulai melakukan aktivitasnya kembali seperti biasanya, bahkan kupu-kupu mulai menghisap sari bunga demi menyambung hidup, namun berbeda dengan Anna yang masih nyaman di atas kasur yang tidak terlalu empuk miliknya.

Ketika itupun bunyi alarm terus berdering, suara bising membuat tidur Anna kembali terganggu. Hampir setiap pagi ia terbangun tepat pukul jam enam pagi setelah diam-diam Jackson menyetel alarm tanpa sepengetahuan dari Anna. Tepat saat itu ketukan pintu dengan keras beradu tanding dengan suara bising alarm, Jackson berada di luar apartemen tertawa penuh kemenangan saat mendengar suara teriakan Anna dari dalam.

"Diam ....!" Hey! Diam!" Anna berjalan kearah pintu dengan membawa sebuah bantal di dalam pelukannya, ia membuka pintu dengan di pandu dengan teriakannya.

Saat membuka pintu senyuman manis tanpa rasa bersalah dari Jack sukses membuat Anna kesal dengan tetangga apartemennya itu. Namun, beda halnya Jack justru menarik baju Anna sampai di depan kamar mandi, dan menyiram wajah malas dengan penuh kesenangan.

"Bangun gadis pemalas, kamu ini tukang tidur ya," ucap Jackson sembari terus menyiram air kearah wajah Anna, hingga membuat wanita itu mengambil satu gayung untuk membalas perbuatannya. Alhasil keduanya basah kuyup.

"Dih! Jack .... Kenapa sih selalu aja tiap pagi bajuku harus basah begini? Kamu enggak ada kerjaan lain ya selain bangunin aku tidur?!" ketus Anna dengan menopang kedua tangannya.

"Ya abisnya kamu tidur kaya kebo tahu, terus kan aku tetangga yang baik," sahut Jackson sembari memperlihatkan senyum mesumnya. Ketika itu Anna tidak sadar jika dirinya hanya tidur dengan menggunakan tank top tanpa dalaman, dan saat itu Jack begitu senang melihat pemandangan pagi yang indah.

"Tetangga baik dari Hongkong!" ketus Anna dengan kasar meskipun ia tidak benar-benar marah kepada pria itu. Namun saat itu, Anna terheran melihat ledekan nya tidak di balas seperti biasa, hingga akhirnya ia sadar ketika melihat kearah tubuhnya.

Mata Anna langsung melotot sempurna, dan repleks ia menutup tubuh atasnya dengan kedua tangannya. Namun, saat itu Jackson justru menutup wajahnya untuk tertawa, tetapi kemudian Anna sadar dan ia mendorong Jackson hingga terjatuh ke dalam bak mandi.

"Aw! Anna, ihhh kok malu-malu gitu sih, ayo dong sini tetangga ku hahahaha," ledek Jackson sampai ia tertawa terbahak-bahak.