Chereads / One Night Love With Friend / Chapter 29 - Datang-datang pukul

Chapter 29 - Datang-datang pukul

Anna langsung menepuk jidatnya saat itu ketika mendengar perkataan Jack dengan sangat aneh.

'Apa jangan-jangan Jack berpikir jika aku menyukainya ya? Padahal aku tidak memiliki perasaan apa-apa kepada dirinya. Ya ampun ... jika begini caranya dia bisa mengira aku benar-benar menyukainya lagi, padahal kan aku hanya penasaran saja, dan cintaku masih utuh milik Nicole. Dia lah yang masih bertahan di dalam hatiku walau aku tahu dia tidak pernah menginginkan kehadiran ku ini,' batin Anna.

"Maaf, Jack. Sepertinya kamu telah salah berpikir tentang diriku sekarang. Aku tidak bermaksud seperti itu melainkan hanya rasa penasaran saja kok selebihnya tidak ada. Oh ya lagipula aku tidak kenapa-kenapa jika kamu membawa pulang wanita lain ke dalam apartemen mu, hanya saja ... yah jangan terlalu desah manja hahaha." Anna dengan senang hati berkata tanpa menatap jelas ke arah mata Jack.

Saat itu Jack kembali merasakan rasa tidak nyaman ketika mendengar semua celotehan dari Anna, apalagi dengan tawa Anna saat itu.

Batin Jack pun berkata. 'Seharusnya aku memang tidak perlu memikirkan banyak hal untuk mendapatkan perhatian dari Anna, karena selama dia memang tidak menyukaiku. Sebaiknya memang aku harus kembali ke desa apalagi sekarang Ara telah datang, sebaiknya dia ku tugaskan untuk menjaga apartemen ku saja '

"Ehem! Baiklah kalau begitu, An. Kamu masuk terus ke dalam aku pun ingin masuk ke dalam apartemenku, dan sebelumnya terima kasih banyak, An. Semoga nanti aku bisa kembali melihat tawa mu seceria ini, jaga dirimu baik-baik yah, An. Aku hanya menginginkan kebahagiaan mu saja," ucap Jack.

Tawa Anna yang sedang pecah pun tiba-tiba berhenti, ia kemudian menatap kearah wajah Jack dengan penuh keheranan. Tetapi saat dirinya melihat wajah Jack yang datar justru membuat Anna kembali tertawa.

"Oh ya ampun ... Jack, bicaramu seperti ingin pergi jauh saja. Baiklah kalau begitu aku masuk ke dalam dulu ya." Anna langsung melambaikan tangannya dengan senyuman ceria, ia berpikir jika ucapan Jack barusan hanyalah lelucon saja.

Berbeda dengan Jack, yang ikut membalas lambaian tangannya Anna dengan tersenyum tipis agar terlihat baik-baik saja. Padahal ketika Anna telah masuk ke dalam raut wajah Jack berubah kembali datar, ia pun menatap dengan begitu lama ke arah pintu apartemen itu.

"Jaga dirimu baik-baik, An. Ku harap kita bertemu lagi," gumam Jack dengan sangat pelan lalu berbalik arah untuk masuk ke dalam apartemennya.

Di tempat lain, tidak jauh dari apartemen itu berada. Nicole yang sedang tadi sudah stay by mengintip secara diam-diam saat Jack bersama Anna berdiri begitu dekat. Meskipun ia sama sekali tidak bisa mendengar apa yang sedang pria asing itu dan mantan istrinya bicarakan, namun entah mengapa dirinya sendiri begitu kesal saat melihat pria asing itu begitu dekat walaupun mulutnya terus saja berkata hanya ingin tahu.

Hati Nicole tidak bisa berbohong saat melihat kedekatan Anna bersama dengan pria lain, ada rasa ingin datang kesana dan membawa jauh Anna dari pria itu tetapi ia tahu jika dirinya tidak ada hak untuk melakukan semua itu. Hanya mengepalkan tangannya saat menatap pria asing itu seperti memiliki perasaan lain terhadap Anna.

"Berani sekali dia menatap Anna seperti itu, dia tidak tahu ya jika Anna itu mantan istriku. Eh! Tapi kenapa tiba-tiba aku jadi kesal begini ya? Ah mungkin saja aku hanya kesal saja bukan karena cemburu," gumam Nicole.

Nicole mencoba kembali ke dalam mobilnya, ia sampai melupakan untuk berangkat kerja. Namun, pekerjaan bukanlah hal besar jika harus ia tinggalkan apalagi dia memiliki banyak orang kepercayaan yang bisa ia utuskan. Saat itu, Nicole bahkan tidak tenang apalagi ketika tahu kalau Anna tinggal dekat dengan pria asing. Ia yang ingin menjalankan mobilnya sampai tidak jadi.

Ada rasa gelisah di dalam dadanya, ada rasa cemburu yang dirinya sendiri tidak mau mengakui, dan ada rasa rindu yang Nicole juga tidak sadari bahwa ia begitu merindukan sosok Anna yang selama ini berada di sampingnya.

"Jika begini caranya nanti malam aku harus datang dan menemui Anna langsung, dan sekarang aku harus menemui Hans, lalu memberikan pelajaran kepada dirinya. Berani sekali dia mengajak Anna untuk duduk bersama, setelah dia merebut Jenny dariku lalu sekarang dia ingin mempermainkan Anna. Tidak semudah itu," geram Nicole.

Entah apa yang sedang Nicole sampai dia melampiaskan kecemburuan kepada Hans, padahal ia hanya kesal ketika melihat Anna di ganggu oleh pria asing yang tidak ia kenali itu. Namun, ia masih tetap tidak mau untuk mengakui jika ia sudah jatuh hati terhadap mantan istri sekaligus mantan sahabatnya itu.

Melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, dan langsung memilih gerak kearah kediaman Hans berada. Memang kediaman itu tidaklah sulit untuk dirinya cari apalagi dia sudah pernah datang ke sana.

Beberapa saat perjalanan, Nicole tiba di kediaman Hans.

Ketika berada di luar, Nicole mencari alasan dengan menyebutkan dirinya adalah teman baik dari Hans sekaligus partner bisnisnya agar ia bisa lolos dari penjaga yang menjaga di pintu gerbang.

Masuk ke dalam kediaman tanpa menunggu di persilahkan masuk. Ketika itu Hans sedang di obati oleh pelayannya saat Hans pulang dalam keadaan terluka. Meskipun pria itu hanya akan merasakan sakit diakhir, namun pelayannya juga kasian.

Nicole masuk tanpa salam, ia masuk sembari memanggil dengan kasar.

"Hans! Keluar kamu! Hans! Keluar!" teriak Nicole sembari terus berjalan ke depan.

Tiba di ruangan khusus televisi, terlihat Hans sedang berusaha bangkit di bantu oleh pelayannya. Namun, saat itu Nicole langsung memberikan pukulan keras kepada Hans, sampai membuat Hans jatuh ke lantai.

"Hey! Apaan kau ini! Datang-datang main pukul," geram Hans sembari mencoba bangkit kembali.

"Jangan dekati lagi Anna. Sebaiknya jauhi dia atau aku akan lebih memberikan pelajaran lain kepadamu. Setelah kamu merebut Jenny dariku, dan sekarang kamu ingin kembali modus untuk mendekati Anna. Aku tidak akan membiarkan itu terjadi, sebaiknya sekarang perjuangan hubungan mu bersama dengan Jenny," tegas Nicole.

Namun, saat itu Hans hanya tertawa saat mendengar semua ancaman dari Nicole.

"Ya ampun jadi kamu datang ke rumahku tanpa permisi dan tiba-tiba memukulku hanya karena aku mendekati Anna, begitu? Kau ini seorang pria atau bukan? Bisanya hanya cemburu, dan sekarang apalagi peduli mu tentang kehidupan Anna? Jangan berpikir kamu bisa mengatur semua hal tentang Anna. Dia itu bukan boneka ataupun mainan mu yang bisa sesuka hatimu kau atur. Jadi menurutku sekarang sebaiknya kamu cukup fokuskan dirimu saja untuk hidupmu, tidak perlu sibuk dengan kehidupan Anna."