"Ayah, Awan yakin Ayah pasti sangat malu punya anak seperti Awan. Jadi, Awan nggak mau pulang. Ayah, bisa melupakan Awan mulai sekarang."
"Ayah, Awan boleh nangis? Untuk terakhir kalinya?"
"Ayah, apakah Awan boleh mati?"
***
Langit akhirnya pulang di pagi hari walaupun Raihan telah melarangnya untuk tinggal di sana lagi. Dia tidak dapat pergi begitu saja meninggalkan ibunya, kendati Renjana telah membohonginya selama bertahun-tahun.
Langit mengetuk pintu pelan, Namun tidak ada jawaban yang datang dari dalam. Maka, dia merogoh kunci cadangan dari balik saku celananya yang dia pinjam dari Awan dan membukanya.
Ketika Langit memasuki rumah dia di sambut dengan kegelapan dan langsung menghidupkan lampu. Renjana tidak ada di rumah setelah Langit berkeliling mencarinya, sampai dia menemukan sebuah catatan yang tertempel di pintu lemari pendingin.
'Ibu pergi untuk beberapa hari. Jangan lupa makan.'
Hanya itu?