Awan berlari ketika dia mendengar keributan yang terjadi di parkiran. Pasalnya sebelum itu terjadi dia melihat Faiz yang berjalan kemari dengan terburu-buru.
"Dasar berengsek! Aku nggak minta komentarmu." Suara Faiz yang tajam mengagetkan Awan. Dari kejauhan dia melihat Faiz menghantamkan tinjunya ke orang yang belum jelas di ketahui oleh Awan.
Lelaki itu balas memukul Faiz dengan keras sampai Awan datang mendekat memisahkan mereka. Awan menoleh pada lelaki itu terkejut saat dia mendapati Langit yang sedang dia coba pisahkan.
Tangan yang masih memegangi lengan Langit ditepis mentah-mentah, hingga Awan terperangah dan menarik tangannya sendiri mendekat pada tubuhnya.
Awan memandangi antara Faiz dan Langit yang tampak terengah-engah dengan luka lebam di masing-masing wajah mereka dan saling menatap dengan penuh kebencian satu sama lain.
"Ada apa?" Awan membuka mulutnya memecah hening yang tidak nyaman di antara mereka.