Mata Langit tanpa sengaja melihat sesuatu di bawah meja. Langit menunduk untuk melihat lebih jelas yang ternyata adalah tabung obat yang tumpah dengan isinya yang tercecer ke sana kemari. Mata Langit melebar ketika dia tahu obat apa itu sebenarnya.
Langit memilih duduk merenung di kursi belajar Awan. Dia diam mengamati benda yang berada di tangannya dan bertanya-tanya mengapa Awan menggunakannya. Apakah ini memang milik Awan? Atau milik ayahnya?
Langit menghela napas, dia menarik laci sampai terbuka dan meletakan tabung obat itu di sana. Matanya justru menemukan sebuah cutter berkarat dan pecahan kaca dari vas bunga yang berhamburan di lacinya.
Dia kenal betul Awan, dia selalu menjaga kebersihan apalagi untuk sampah yang membahayakan seperti ini dan mengapa Awan menyimpannya?
Langit mengerjap, mengingatkan dirinya kembali untuk melakukan hal yang sudah dari rumah dia rencanakan untuk mencari buku itu, kalau-kalau berada di sini.