Kevin membelalakkan matanya ketika mendengar perbincangan antara Tuannya dengan sang kakek yang menginginkan Tuannya, El Barack untuk meninggalkan Bellina. Ketika sang kakek tahu dengan penyakit yang diderita oleh Bellina.
"Kenapa kamu bisa menikahi perempuan penyakitan sepertinya, El!" gertak Gerald yang sudah mengetahui tentang penyakit Endometriosis yang diderita oleh Bellina. Sedangkan El Barack terlihat terdiam dan belum menjawab ucapan sang kakek. Karena sebenarnya ia pun baru mengetahui akan hal itu dan bibi Bellina tak memberitahu sebelumnya tentang keadaan keponakannya.
"Jawab kakekmu, El Barack Nagara!" gertaknya kembali sembari membulatkan matanya dengan suara yang tinggi sampai menggelegar di seisi ruangan.
"Aku pun tidak tahu jika Bellina mengidap penyakit itu, Kek," jawab El Barack jujur dan terdengar sendu.
"Lalu, kenapa kamu masih mempertahankannya El Barack. Setelah kamu tahu jika istrimu tidak bisa memberikan banyak keturunan untukmu. Kakek sudah mengatakan kepadamu carilah perempuan yang dapat melahirkan keturunan untukmu, karena seluruh Perusahaan Nagara sangat membutuhkan penerusnya, bukan perempuan penyakitan yang tak dapat memberikan keturunan.
"Aku mengerti, Kek. Dan aku sangat yakin, dia akan sembuh. Aku akan melakukan segala cara untuk menyembuhkan penyakitnya," tegas El Barack yang akan percaya dengan kesembuhan Bellina.
Gerald merasa heran dengan sikap cucunya yang tak biasa ini, tak seperti biasanya ia mempertahankan seorang perempuan yang tak bisa membuatnya senang, ataupun membuatnya dapat memberikan keturunan. Walaupun baru Bellina yang benar-benar dinikahi dan berhubungan dengan El, sedangkan para mantan kekasihnya dulu tidak sampai dinikahinya.
"Kenapa kamu begitu yakin, El. Bukankah perempuan itu sudah menderitanya sejak lama, dan kakek sudah tahu semuanya. Jangan pikir kakek bodoh, El. Tak mencari tahu seluk beluk perempuan yang pernah dekat denganmu, termasuk Bellina. Perempuan yang kamu nikahi."
El Barack sedikit merasa menyesal akan hal itu, bahkan mengapa ia terlupa jika kakeknya adalah pria yang penuh kuasa, segala apapun pasti ia akan mencari tahu dengan sedetailnya.
"Aku sudah mengkonsultasikannya langsung kepada Dokter Hans, dan beliau akan menangani penyakit Bellina secepatnya. Bahkan Dokter Hans akan melakukan terapi hormon kepada Bellina, atau bila perlu sampai melakukan operasi untuk menyembuhkan penyakitnya.
"Kakek heran padamu, El. Apa kamu sudah mulai memiliki perasaan kepada gadis itu?" tanya Gerald yang langsung membuat El Barack mengarahkan matanya ke arah Gerald yang sedang berbicara. Bahkan juga dengan Kevin yang dengan setia mendengar ucapan dari kedua pria yang berbeda generasi itu. Namun sedikit terkejut dengan perkataan dari Gerald.
Di lain sisi, Kevin merasa kasihan terhadap Bellina dengan penyakit yang dideritanya. Walaupun tidak secara spesifik Kevin tahu dengan jenis penyakitnya sejak dulu. Namun, tetap saja ia pun begitu mengkhawatirkan keadaan Bellina, terlebih ketika Bellina berada di dalam keluarga Nagara. Kevin sudah tahu seluk beluk keluarga itu, karena ia sudah menjadi kaki tangan Gerald kurang lebih dua tahun lamanya.
"Aku tidak memiliki perasaan padanya, Kek. Tujuanku menikahinya hanya murni karena ingin menyimpan benihku dalam rahimnya dan melahirkan keturunan untukku. Satu lagi, karena aku sudah membelinya dengan harga yang sangat mahal kepada bibinya yang sudah menjual Bellina kepadaku," tegas El Barack yang memberitahu Gerald, agar sang kakek tak berpikiran yang macam-macam.
Kevin benar-benar sangat tercengang mendengarnya, pantas saja jika Bellina bisa menikah dengan pria penuh kuasa seperti El Barack Nagara, ternyata sang bibi yang telah tega menjual keponakannya sendiri. Kevin benar tak menyangka dengan nasib tak adil yang menimpa perempuan yang sangat dicintainya itu.
Kedua tangan Kevin terkepal dengan erat. "Pantas saja, saat aku datang ke rumahmu, kamu tidak ada Bellina. Ternyata bibimu yang sudah tega menjualmu kepada Tuan El barack. Bibi yang tak memiliki hati sama sekali. Kenapa di dunia ada orang sepertinya, bahkan hanya dialah satu-satunya keluarga yang dimiliki olehmu, Bellina. Tapi dengan teganya ia menjualmu seperti itu," lirih Kevin dalam hati yang sudah sangat geram, bahkan rasanya ia ingin membunuh bibi Bellina yang jahat itu. Mengingat nasib buruk yang menimpa perempuan yang begitu dicintainya, yang sekarang sudah menjadi istri dari orang lain, istri dari tuannya sendiri.
"Bahkan tujuan Tuan El menikahimu hanya ingin mendapatkan keturunan darimu, Bellina. Aku berjanji akan membawamu pergi dari sini, Bellinaku. Dan membalas orang-orang yang sudah menyakitimu," lirihnya lagi dalam hati.
"Kakek tahu, El. Tapi kamu sudah mengetahui tentang hal itu? Lalu kenapa kamu masih mempertahankannya. Carilah perempuan lain yang bisa melahirkan banyak keturunan untukmu," tegas Gerald yang merasa marah terhadap sang cucu.
"Sulit mendapatkan gadis polos nan lugu sepertinya, Kek. Aku akan terus mencoba untuk menyembuhkan penyakit Endometriosis yang dideritanya, agar Bellina dapat melahirkan keturunan untukku," El barack masih tetap kekeh untuk mempertahankan Bellina menjadi istrinya.
"Terserah kamu, El. Tapi ingatlah perkataan kakek. Jika perempuan itu benar-benar tak bisa memberikan keturunan untukmu, tinggalkanlah dia dan carilah perempuan lain. Untuk apa kamu menikahi perempuan yang tak bisa memberikan apapun padamu. Jika kamu keberatan dengan perintah kakekmu. Maka kakek yang akan memisahkan kamu dengannya," ancam Gerald.
"Kakek memang menginginkan kamu menikah dengan perempuan baik-baik. Namun, jika perempuan itu tak dapat memberikan keturunan, lalu untuk apa dipertahankan," sarkas Gerald.
El Barack hanya terdiam mendengar perkataan sang kakek, bahkan dengan ancamannya yang akan memisahkan dirinya dengan Bellina. El merasa sedikit keberatan untuk berpisah dengan gadis itu. Entahlah, ia pun tak mengerti.
Ketika tak ada pembicaraan lagi antara El Barack dengan sang kakek, pria berperawakan tinggi nan tegap itu segera bangkit dari duduknya.
"Kalau begitu El permisi dulu, Kek," pamit El Barack yang segera pergi dari ruangan Gerald dan diikuti oleh Kevin di belakangnya.
"Jangan sampai kamu menyimpan rasa pada perempuan itu, El. Kakek tak akan membiarkan hal itu terjadi. Kakek akan mencarikan perempuan yang dapat memberikan keturunan untuk keluarga kita," ucap tegas Gerald ketika El Barack yang sudah melangkah pergi keluar, namun dihentikan langkahnya sebentar karena ucapan sang kakek.
Sesampainya di ruang kerjanya, El Barack menggebrak meja kerjanya dengan kencang. Amarah yang mulai menguasai El dengan ucapan-ucapan sang kakek yang terus terngiang di kepalanya . Bahkan Kevin yang melihatnya merasa terkejut dengan sikap El Barack.
"Kevin, ambilkan minumanku di dalam lemari," titah El Barack kepada Kevin.
"Baik, Tuan El," jawab Kevin yang tak menunggu lama langsung bergegas untuk mengambil wine perintah dari Tuannya.
Dalam keadaan seperti ini El Barack memang membutuhkan minuman untuk menenangkan pikirannya.
"Ini Tuan." Kevin memberikan satu gelas yang sudah berisi rose wine, karena terlebih dahulu ia menuangkannya.
Pikiran El Barack yang sudah kalut begitu saja menenggak semua wine tanpa ada jeda.
"Tuan El, minuman ini kadar alkoholnya sangat tinggi, nanti anda mabuk," ucap Kevin memberitahu. Namun El Barack langsung mengangkat telapak tangannya ke arah Kevin, sebuah kode agar ia tak melarang ataupun membantah apa yang dilakukannya.
"Pikiranku sedang kacau, Kevin. Aku membutuhkan minuman ini," lirihnya.
Kevin tak dapat melarang apa yang dilakukan oleh El Barack, walaupun pria itu hanya mengkhawatirkan keadaan Tuannya.
"Kenapa saya sedikit merasa heran pada anda, Tuan. Mengapa anda seperti keberatan ketika Tuan Gerald meminta anda untuk meninggalkan Bellina. Apa anda sudah memiliki perasaan padanya? Namun, jika melihat perkataan anda kepada Tuan Gerald, seolah tujuan anda menikahinya hanya karena ingin mendapatkan keturunan dari rahim Bellina," gumam Kevin yang terus memperhatikan keadaan Tuannya yang secara perlahan sudah mulai mabuk.
Untuk Spoiler dan Visual Cast Check di Highlight Instagramku yah : @Aishimazaki30