Chereads / Disgraced Bride / Chapter 3 - Endometriosis

Chapter 3 - Endometriosis

El Barack tampak serius memperhatikan Dokter Hans ketika pria berjas putih itu dengan rambut yang sedikit beruban, sedang memeriksa keadaan Bellina dengan wajah yang sudah pucat pasi. Di dalam hati El bergumam jika Bellina harus hidup, perempuan itu tak boleh mati secepatnya. Karena belum banyak yang dapat ia lakukan dengannya, bahkan El sangat menginginkan keturunan yang lahir dari rahim Bellina. Entahlah, El pun tidak mengerti mengapa dirinya ingin sekali memiliki anak dari Bellina. Padahal El Barack sama sekali tak mengenal sosok Bellina sebelumnya, ia bertemu dengan bibi Bellina dan diarahkan kepada sang ponakan untuk menikahinya. Dan anehnya, El ingin langsung membeli Bellina untuk dijadikan istri dan dijadikan alat untuk menyimpan benih untuk keturunannya kelak.

Dengan posisi berdiri sembari menyilangkan kedua tangannya di dada. Tatapan tajam bak seekor elang, terus terarah ke wajah Bellina yang masih terpejam. Ketika El yang masih memperhatikan wajah Bellina. Ia merasakan sesuatu berbeda yang masuk ke dalam hatinya begitu saja, ada rasa kasihan melihatnya.

Dokter pun menyudahi pemeriksaannya kepada Bellina dan segera merapikan peralatan kedokterannya, beranjak bangun untuk membicarakan perihal penyakit yang diderita oleh Bellina kepada El Barack.

"Bagaimana keadaannya, Dokter Hans?" tanya El kepada Dokter Hans, dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi. "Dan apakah perempuan itu memiliki riwayat penyakit lain yang tidak kuketahui?" tanya kembali El Barack yang begitu penasaran.

Sebelum menjawab pertanyaan dari El Barack, sang dokter yang bernama Hans itu menatap ke arah Bellina, dan kembali mengarahkan matanya ke arah El Barack. Seperti ada penyakit serius yang telah diketahuinya.

"Keadaaan Non Bellina memang sudah baik, Tuan. Tapi di lain sisi Nona Bellina menderita penyakit Endometriosis."

El Barack langsung menyipitkan matanya ketika mendengar pernyataan dari Dokter Hans.

"Endometriosis," gumam El mengulang nama penyakit itu.

"Dan setelah saya memeriksanya, sepertinya sudah lama jika Nona Bellina mengidap penyakit itu," jawab kembali Dokter Lukman.

Sesak dan tak menyangka yang sekarang terasa di dalam jantung El Barack mendengar penuturan sang dokter, sesuatu hal yang begitu penting dan baru diketahuinya. Mata pria itu menatap kembali ke arah Bellina yang sedang tertidur dengan tenang.

"Apa penyakit Endometriosis, Dok?" tanya El Barack yang tidak tahu dengan nama penyakit itu, bahkan terdengar asing di telinganya. "Apa sangat membahayakan nyawanya?" Nada suaranya sedikit berubah terdengar khawatir dengan penyakit yang menyerang Bellina.

"Endometriosis adalah salah satu kondisi di mana jaringan yang seharusnya melapisi dinding rahim tumbuh dan menumpuk di luar rahim. Beberapa wanita yang mengidap penyakit ini sering mengeluhkan nyeri yang terasa menjalar dari perut bagian bawah, punggung dan kaki. Rasanya begitu sakit ketika seorang wanita yang hendak menstruasi dan melakukan hubungan seksual dengan pasangannya. Penyakit ini tidak membahayakan nyawa, melainkan rahim dari Nona Bellina," ungkap Dokter Hans.

El Barack mencerna ucapan dari Dokter Hans tentang penyakit yang dialami oleh Bellina. Pantas saja jika wanita itu terus merasakan sakit ketika El Barack memaksanya untuk melakukan malam pertama setelah ia menikahinya. Bahkan darah yang keluar dari area sensitifnya pun cukup banyak seperti seorang yang mengalami pendarahan.

"Apakah bisa hamil jika wanita mengalami penyakit itu, Dok?"

"Tuan, walaupun Endometriosis dapat mengganggu kesuburan dan kemungkinan bisa hamil, namun Tuan jangan langsung menyerah. Karena menurut penelitian 1 dari 3 wanita yang mengalami Endometriosis dapat hamil dengan normal tanpa dibantu perawatan kesuburan. Namun, hal ini pun tergantung tingkat keparahan penyakit ini. Apabila berada di tahap yang cukup berat, maka dapat membuat pergerakan sel telur sehingga tidak bisa tuba falopi. Dan ada beberapa cara yang bisa dilakukan wanita dengan kondisi endometriosis agar cepat hamil, yaitu rajin mengonsumsi obat penyubur kandungan setelah berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Melakukan inseminasi buatan atau intrauterine, yang terakhir melakukan program bayi tabung, apabila kondisi di tingkat yang parah."

"Dan satu lagi, Tuan El. Jika Nona Bellina merasakan sakit yang amat nyeri ketika akan menstruasi atau ketika Tuan dengan Nona akan melakukan hubungan seksual berikanlah obat pereda nyeri, agar tidak menyakiti keadaan Nona Bellina. Dan untuk jenis obatnya, Tuan El dapat berkonsultasi dengan saya. Apabila obat pereda nyeri tidak berfungsi, maka hindari dulu hubungan suami istri antara Tuan dengan Nona Bellina.

Entah mengapa El Barack sedikit melemah dengan penyakit yang diderita Bellina, mengapa jika sang bibi tidak mengatakan yang sebenarnya dengan kondisi kesehatan keponakannya itu, atau mungkin saja Bellina menyembunyikan penyakitnya dari sang bibi.

Setelah satu jam perbincangannya dengan Dokter Hans selesai, dan El Barack tahu dengan penyakit yang dialami oleh Bellina sekarang. Ditatapnya kembali wajah Bellina yang masih tertidur dengan pulas, terlihat jika rasa sakit sedikit hilang ketika kedua mata perempuan itu masih terpejam.

El Barack membungkukkan tubuhnya dan menyentuh kening Bellina. "Bagaimanapun caranya kamu harus melahirkan keturunan untukku, Bellina. Aku sudah membelimu dengan harga mahal agar kamu menjadi istriku dan menyimpan benihku di dalam rahimmu," gumam El Barack yang kembali berdiri tegap dan akan pergi. Namun ponselnya terlebih dahulu bergetar menandakan sebuah panggilan masuk. Membuat El merogoh ponselnya.

Terlihat jika nama Gerald lah yang menelponnya dan tak lain adalah sang kakek yang sekarang menetap di Amerika. Mata El membulat seketika, ia sudah yakin jika kakeknya pasti akan menanyakan tentang keturunan lagi. Dan Gerald sudah mengetahui jika cucu satu-satunya telah menikah dengan seorang wanita yang memang bukan berasal dari konglomerat dan terpandang. Namun Gerald menerimanya karena itu memang keinginan sang kakek, walaupun Gerald tak tahu dengan rupa Bellina, karena Gerald tak hadir dalam pernikahan singkat sang cucu. Gerald ingin agar El menikah dengan wanita yang baik-baik, walaupun berasal dari kalangan bawah, Dan tidak menikah dengan salah satu wanita yang pernah dekat dan menjadi bagian dari hidupnya. Wanita yang selalu berpakaian seksi yang hanya menginginkan kesenangan kepada El. Perempuan seperti itu bukanlah kriterianya.

"Halo Kek." Sapa El terlebih dahulu.

"Kenapa kamu begitu lama menjawab panggilan dari kakekmu itu, El," gertak Gerald.

"Maaf, tadi El sedang di kamar mandi," El terpaksa berbohong. El selalu melemah jika berbicara dengan Gerald.

"Ya sudah, apa istrimu sudah hamil?" tanya Gerald yang langsung to the point menanyakan tentang kehamilan. Dan benar saja apa yang dikhawatirkan oleh El jika sang kakek akan menanyakan tentang hal itu.

"Hem …. "

"Kenapa kamu tidak menjawab pertanyaan kakek, El? Satu bulan lagi kakek akan kembali, kakek harap jika istrimu segera hamil dan lahirkanlah banyak keturunan untuk meneruskan seluruh perusahaan kakek, karena kamu tidak bisa mengurusnya seorang diri." Gerald langsung menyudahi perbincangannya dengan El setelah mengatakan kalimat yang menyesakkan batin El Barack. Bagaimana bisa ia mendapatkan keturunan dalam waktu dekat, sedangkan istrinya mengalami penyakit sulit untuk hamil.

El Barack mengeluarkan napasnya kasar dan menjambak rambutnya sendiri dengan frustasi. Kepalanya kembali berdenyut memikirkan sang kakek yang menginginkan seorang keturunan dari waktu yang dekat, dan memikirkan kondisi tubuh Bellina.

To Be Continued...