"Kenapa suamiku? Apa tidak cantik untukku, ya?"
Sambil menginjak anak tangga yang terakhir dengan stabil, ia menatap Chi Wan, "Cantik."
"Benarkah?" Chi Wan tersenyum dengan sangat memukau dan tampak sangat bahagia.
"Iya."
Benar, gaun berwarna merah dengan pinggang tinggi, ada beberapa corak bunga teratai yang menutupi bagian paha atasnya. Tidak hanya di bagian itu, detail corak itu juga dengan sempurna menutup dada yang menonjol. Dengan desain gaun yang demikian cantik, pinggang yang ramping dan kaki yang panjang itu semakin terlihat indah.
Wajah Chi Wan pun dirias dengan sempurna. Riasan matanya tampak begitu menggoda, warna bibirnya juga menyala dan ikatan rambutnya yang bergaya ekor kuda juga membuatnya terlihat segar. Perawakannya semakin elegan dengan tidak adanya rambut yang menutupi dahinya.
Chi Wan berjalan maju beberapa langkah dan memeluk pinggang pria itu. Sambil mengangkat kepala, ia menatapnya, "Bila aku melakukan ini untukmu, apa kamu suka?"
"Suka." Jawab Feng Yihang dengan jujur dan menambahkan, "Kamu begitu cantik malam ini, sungguh membuatku tidak ingin meninggalkanmu."
Chi Wan tidak menjawab, dan hanya menjinjitkan kaki untuk mencium pria itu.
Feng Yihang sangat menikmati cara Chi Wan meresponnya, napasnya agak terengah-engah.
"Apakah ada sesuatu yang seharusnya kamu beritahukan kepadaku?" Tanya Feng Yihang kepada Chi Wan.
Chi Wan menatap dengan tatapan tidak bersalah, "Aku cinta kepadamu?"
"Mengenai masalahmu dengan Lan Youyou, apa kamu tidak berencana untuk memberitahuku?"
"Ah, suamiku, bagaimana kamu bisa melihatnya!"
"Aku adalah suamimu. Bila ada orang yang menyiksamu, kenapa tidak memberitahukannya kepadaku?"
Kalau bukan Yan Qing yang memberitahukan dan memperlihatkan video itu kepadanya, mungkin sampai sekarang Feng Yihang juga tidak akan tahu masalah ini.
Seketika itu, Chi Wan meletakkan kedua tangannya langsung ke pundak pria itu. Ia dengan tersenyum manis berkata, "Suamiku itu sangat sibuk, mana mungkin aku tega untuk mengganggunya dengan masalah kecil seperti itu?"
"Begitukah? Bila seperti ini, Bagaimana bisa aku tidak mencintaimu?" Feng Yihang tersenyum dan merangkul Chi Wan. Kemudian, ia menciumnya sampai kehabisan nafas.
*****
Keesokan siangnya, Chi Wan diundang bersama Jiang Xin bertemu dengan seseorang untuk pertemuan makan bersama.
Orang itu adalah seorang pria paruh baya, Chi Wan juga tidak bertanya namanya. Ia hanya menemani Jiang Xin pergi untuk menambah keberaniannya saja.
"Aku pergi ke toilet sebentar." Chi Wan meninggalkan tempat duduknya.
Saat berjalan ke arah dekat toilet, tiba-tiba Chi Wan bertemu dengan orang yang tidak asing dan berhenti sebentar. Kemudian, ia kembali beberapa langkah.
"Pengacara Gao?" Astaga, pengacara yang telah lama bekerja untuk Feng Yihang.
"Oh, Nona Chi! Kenapa bisa bertemu denganmu di sini?"
Gao Jiesen seketika berdiri dari tempat duduknya.
"Sedang menunggu orang?" Tanya Chi Wan.
"Iya, orang yang dijanjikan masih belum datang."
Chi Wan pun bertanya lagi, "Apakah keberatan kalau aku duduk di sini?"
"E... ini…."
Hal yang membuat pengacara ini takut adalah saat Chi Wan ingin mengetahui masalah perceraiannya dengan Feng Yihang.
Tetapi Chi Wan tidak peduli bila Feng Yihang mengetahui hal ini. Perempuan ini langsung duduk di depannya.
"Pengacara Gao, aku ingin menanyakan hal yang tidak susah untuk dijawab. Aku hanya ingin tahu, sebenarnya sudah sampai dimana proses perceraiannya?"
"Ea…"
Saat Chi Wan menanyakannya, Gao Jiesen sudah mengetahuinya duluan. Proses perceraiannya sebenarnya sudah selesai dan perempuan ini tampaknya masih belum tahu mengenai hal itu. Hal ini juga membuatnya tidak berani mengatakan apapun kepadanya karena ada beberapa hal yang membuatnya sulit memberitahukannya.
Walau demikian, Gao Jiesen adalah orang pintar. Kalau tidak, ia juga tidak mungkin bisa bekerja dengan Feng Yihang begitu lama.
"Nona Chi, ada beberapa detail yang saya benar-benar tidak bisa memberitahukan kepadamu, kamu lihat…."
Sayangnya, Chi Wan sudah sering bertemu dengan Gao Jiesen beberapa kali. Ia tentu tahu karakter pengacara tersebut. Chi Wan pun langsung berkata, "Baiklah, aku juga tidak akan mempersulitmu."
"Terima kasih! Tetapi Nona Chi, aku bisa memberitahumu. Setidaknya, waktunya tidak lama lagi."
"Baiklah, terima kasih."
Tetapi siapa yang tahu tidak lama lagi itu berapa lama, kan?
Chi Wan mengira bisa mendapatkan informasi dari Gao Jiesen. Ia tampaknya tidak ada harapan untuk mendapat kabar itu sekarang dan hanya bisa menunggunya dengan sabar!
Setelah keluar dari toilet, televisi yang digantung di dinding dalam restoran sedang melaporkan berita terbaru. Pembaca berita itu mengatakan bahwa semua iklan yang berisi foto model terbaru Lan Youyou harus segera dihapuskan. Sejak kabar itu muncul, tidak ada penjelasan apapun terkait alasannya sampai sekarang.
Banyak orang yang merasa aneh, tetapi Chi Wan tahu bahwa masalah ini tidak akan lepas dari campur tangan Feng Yihang.
Mengingat Lan Youyou pernah meneriakinya bahwa Chi Wan dapat mencelakainya, sekarang benar-benar menjadi kenyataan!
Chi Wan pun kembali duduk ke tempat duduknya dan di sana hanya tersisa satu orang!
"Di mana Jiang Xin?"
"Dia keluar untuk menjawab panggilan teleponnya."
Chi Wan duduk dan menunggu. Hanya saja, ia tidak melihat Jiang Xin akan kembali. Beberapa saat kemudian, Jiang Xin meneleponnya dan mengatakan bahwa dirinya tiba-tiba mendapat urusan yang mendadak di rumah. Alhasil, ia harus segera pulang.
Selain itu, Jiang Xin juga menitip pesan kepada Chi Wan. Ia berkata bahwa ada sebuah barang yang ditaruhnya di atas meja. Barang itu harus diberikannya kepada pria itu.
Ya, barang itu adalah sekumpulan dokumen yang tidak diketahui isinya. Chi Wan hanya bertugas untuk memberikan kepada pria itu. Dengan tidak melihat isi yang ada di dalamnya, Chi Wan pun langsung meninggalkan restoran setelah selesai menyerahkan dokumen itu kepada pria itu.
Pada saat itu, Chi Wan sama sekali tidak tahu bahwa ada jebakan yang sedang mendekatinya.
*****
Beberapa waktu kemudian, Xing Feng edisi terbaru mengalami suatu kehebohan.
Artikel dari kelompok Jiang Xin itu dikatakan menyontek dari majalah 'Hiburan Baru'. Hal itu membuat kehebohan yang tidak kecil dan membuat Jiang Xin harus diberhentikan untuk bekerja. Perempuan itu juga harus menghadapi pemeriksaan polisi.
"Aku percaya denganmu, orang yang tidak bersalah akan selalu tidak bersalah. Kamu pasti akan bisa mendapatkan kebenarannya." Chi Wan menghibur Jiang Xin.
Namun di hari yang kedua, orang perusahaan malah mendapatkan satu kiriman dan di dalam itu terlihat foto saat Chi Wan menyerahkan dokumen tersebut kepada pria itu.
Pada saat itu semua orang baru mengerti.
Chi Wan akhirnya baru menyadari ternyata pria itu adalah….
Editor eksekutif dari perusahaan 'Hiburan Baru'.
Kenyataan akhirnya muncul!
Chi Wan dituduh menjadi musuh dalam selimut yang membantu perusahaan lain secara diam-diam dan membuat reputasi Media Xing Feng menjadi hancur.
Pada saat itu, Chi Wan tiba-tiba baru memahami semuanya.
Sebenarnya Chi Wan sudah memikirkan keanehan ini sejak awal. Hanya saja, ia tidak ingin langsung mempercayainya. Namun setelah memikirkannya lagi, kedua hal itu memang saling berkaitan.
Selain itu, kenapa Chi Wan diminta menemaninya ke acara makan bersama yang dirinya sendiri tidak ada hubungannya dengan acara tersebut?
Mengapa Jiang Xin bisa tiba-tiba keluar dari acara itu?
Semua itu adalah sebuah jebakan saja.
Chi Wan sama sekali tidak mengenal orang dari perusahaan 'Hiburan Baru', apalagi ketua editor dari perusahaan media itu.
Saat itu, Jiang Xin yang menyuruhnya untuk menyerahkan dokumen itu. Hal itu merupakan fakta yang nyata dialaminya.
Walau demikian, Chi Wan sama sekali tidak menyangka bahwa hati orang sudah berubah menjadi begitu jahat sampai siapapun tidak mungkin dipercaya.
Paling tidak, Chi Wan memang tidak sempat memikirkan sampai sejauh ini sebelumnya. Walau demikian, kenyataan kejam yang membawanya ke masalah ini adalah Chi Wan sengaja dijebak melewati jalan buntu melalui teman yang sangat dipercayainya, tepatnya dari junior yang pernah diajarinya dahulu.
Chi Wan tiba-tiba tertawa menghadapi semua tuduhan dan kemarahan orang lain. Ekspresinya itu membuat semua orang merasa aneh.
Seperti Chi Wan yang sudah dari awal masuk ke bidang ini, justru tidak disangka akan menjadi orang yang pertama kali dipecat secara tidak terhormat dari pekerjaan ini.
Bila dulu Jiang Xin sering membelanya, namun sekarang, bagaimana Jiang Xin akan membelanya?
"Chi Wan! Tidak kusangka kamu ternyata seperti itu! Kamu tahu bahwa Kak Xin begitu baik kepadamu! Selalu membelamu dan selalu mengatakan hal yang baik tentangmu. Ternyata, kamu melakukan hal ini dibelakangnya! Apa kamu sungguh memiliki hati nurani?"
Banyak karyawan dari divisi Jiang Xin mulai membela ketuanya itu.
Biasanya, Jiang Xin juga sangat baik terhadap anggota-anggota divisinya, mereka pun juga memiliki hubungan yang baik dengannya. Sekarang, saat ketua mereka telah dikhianati oleh anggotanya sendiri, siapapun pasti akan sangat marah pada anggota itu.
Ditambah setelah Chi Wan datang, Chi Wan mendapatkan perlakuan yang begitu spesial. Jiang Xin selalu menjadi orang yang pertama membelanya. Semua orang yang ada di perusahaan ini bisa menjadi saksi mata akan hal ini.
Melihat kondisinya sekarang, anggota dari edisi majalah B pun juga sudah tidak ingin melihat Chi Wan lagi.
"Benar-benar drama pekerjaan yang sangat bagus sekali! Jiang Xin, lain kali kamu harus membuka mata dan melihat dengan jelas. Ingatlah untuk tidak lagi memberi anjing itu makanan. Kalau digigit akan sakit, loh! Kami yang melihatnya juga merasakan kesakitanmu!"
Jiang Xin menundukkan kepala dan tidak mengatakan apapun. Chi Wan telah menjadi 'pelaku' untuk masalah ini, tetapi perempuan itu masih tetap berdiri dengan tegak.
"Kalau tidak ada orang yang mengirimkan foto itu kepada perusahaan ini, Kak Xin pasti akan menjadi kambing hitam atas masalah ini!"
Di dalam foto itu ada satu lembar foto saat Jiang Xin masih ada di sana dan dokumen itu juga masih ada di atas meja itu.
Pada hari itu, sebenarnya Jiang Xin sempat berjanji kepada Xiang Ran untuk melaporkan hasil tulisannya. Artikel tersebut rencananya akan menjadi bahan utama untuk edisi majalah berikutnya.
Namun saat ingin menyerahkannya, Jiang Xin sempat melaporkan bila dirinya lupa menaruh artikelnya tersebut. Ia pun berusaha mencarinya di berbagai tempat dan tidak menemukan apapun. Ia tidak mengingat tempat ditaruhnya artikel tersebut.
"Benar sekali! Ungkapan yang benar bila hati dan pikiran seseorang itu sama sekali tidak bisa ditebak! Chi Wan mungkin mengira dengan membuat Kak Xin keluar, maka posisi Kak Xin akan menjadi milikinya?"
"Bos! Terkait masalah ini, kamu harus memberikan keputusan yang adil kepada Kak Xin!"
Xiang Ran tidak mengatakan apapun dan hanya tersenyum sambil bertanya kepada Meng Qi, "Bagaimana sekarang? Chi Wan memiliki bos besar yang melindunginya, aku tidak berani menyentuhnya."
"Ini…." Meng Qi juga masih merasa agak kesulitan memberikan keputusan secara langsung.
Sampai sekarang pun, Chi Wan juga tidak menunjukkan tindakan apapun. Ia pun dengan tenang menjawab, "Baiklah, aku akan keluar dari perusahaan ini."
Untungnya, barang Chi Wan di kantor ini juga tidak banyak. Ia pun hanya membereskannya sebentar dan bisa langsung meninggalkan kantor ini. Tidak ada orang yang memperhatikannya membereskan barang-barangnya. Termasuk Jiang Xin, orang yang membuatnya dipecat itu pun juga demikian.
Melihat Chi Wan dengan begitu mudah membereskan barang-barangnya, banyak orang yang merasa terkejut. Apakah Chi Wan tidak pergi menemui bos besarnya?
Mereka tidak menyangka bila perempuan itu dengan begitu cepat mau diusir keluar!
"Kak Wan….." Jiang Xin seketika merasa bersalah dan tidak berani mengangkat kepala. Ia pun perlahan menatap Chi Wan, "Maafkan aku…."
Sudah setengah hari sejak masalah ini muncul, Jiang Xin pun baru memahami bahwa masalah ini sengaja dibuat untuk Chi Wan. Walau demikian, Chi Wan sama sekali tidak menunjukkan adanya ekspresi marah kepadanya.
Malahan sekarang, Chi Wan lebih seperti orang yang tidak merasa sedang mendapatkan masalah dan hanya duduk di depannya.
Jiang Xin tidak tahu hal yang sedang dilakukan Chi Wan. Sejak datang, perempuan itu selalu menghindari tatapannya.
Chi Wan juga merasakan tidak ada yang aneh dan perlahan-lahan menikmati kopinya. Ia pun kemudian berkata, "Jiang Xin, beberapa tahun yang lalu ketika kamu masuk ke pekerjaan ini untuk pertama kalinya, aku pernah bertanya kepadamu satu hal. Apakah kamu akan takut dengan pertarungan di dalam perusahaan?"
"Saat itu, kamu mengatakan dengan lugas tidak akan takut. Dengan begini perkataanmu mungkin benar, kamu tidak takut." Tambah komentar Chi Wan.