Chi Wan sudah sejak beberapa tahun lalu telah memiliki seorang anak. Kalau tidak ada kemampuan untuk melindungi diri sendiri, bagaimana mungkin dirinya bisa bertahan?
Melihat bayangan dari Chi Wan yang kabur, Jiang Chengyun dan Feng Yihang masih berdiri ditempat serta tidak mengejarnya sama sekali.
Awalnya, mereka berdua ini baru saja mengerutkan keningnya. Apalagi, mereka tahu bahwa ada orang yang berani mengganggu mangsa mereka!
Saat ingin menolong Chi Wan, namun nyatanya perempuan itu sudah bisa menyelesaikan masalah tersebut tanpa menunggu bantuan dari mereka berdua.
Walaupun mereka saling bermusuhan, tetapi untuk masalah ini mereka memiliki pendapat yang sama, "Tendangan yang bagus!"
"Direktur Feng…" Yan Qing akhirnya menemukan Feng Yihang dan membisikkan sesuatu di daun telinganya.
Feng Yihang pun menarik tatapannya dari Chi Wan dan tidak mengatakan apapun kepada Jiang Chengyun. Ia langsung meninggalkannya di tempat itu.
Kedua tangan Jiang Chengyun masih tetap dimasukkan ke dalam saku celana. Ia seketika berkata kepada Feng Yihang yang sudah pergi sepanjang satu meter, "Direktur Feng, ada satu hal yang ingin kuberitahukan kepadamu. Saat kamu memilih perempuan itu, sesungguhnya perempuan itu sudah pernah bercinta denganku!"
Pria yang ada di belakang Feng Yihang ini seketika tersenyum dengan lebar.
Feng Yihang hanya berhenti sejenak, namun tidak juga menoleh kebelakang dan langsung pergi.
Setelah Feng Yihang pergi, senyuman di wajah Jiang Chengyun perlahan-lahan hilang dan berubah menjadi orang yang dingin serta tampak tidak bersahabat untuk didekati oleh orang lain.
Ada perkataan yang dikatakannya justru bisa membuatnya sedih.
Tidak tahu jenis perasaan itu. Namun saat memanfaatkannya sebagai sebuah pukulan kepada Feng Yihang tadi, sejujurnya hatinya juga merasa sangat sedih.
******
"Yang pasti Xiaoxiao, tolong bantu aku untuk menjaga Xiaobai, ya! Aku akan memberitahukan semua peristiwa ini kepadamu nanti. Lagi pula, ceritanya juga tidak akan jelas bila menceritakannya melalui telepon…. Ah!"
Saat Chi Wan masih belum selesai berbicara di teleponnya, tiba-tiba Jiang chengyun menarik tangannya.
Ponsel yang ada di tangannya langsung terjatuh ke lantai dan sekarang sudah menggelinding cukup jauh.
Masih belum sempat mempertanyakan sikap Jiang Chengyun itu, Chi Wan langsung ditarik keluar dari tempat itu.
"Hei… ponselku…."
Chi Wan jelas-jelas sedang menatap ponselnya yang ada masih tergeletak jauh di belakangnya. Walau demikian, ia tidak bisa mengambilnya. Setelah melangkah sebanyak tiga langkah, Chi Wan lalu menoleh dan menyadari ponselnya semakin jauh tergeletak di sana. Sayangnya, Jiang Chengyun tetap menariknya keluar dari tempat pesta itu.
Feng Yihang melihat mereka pergi dan perang ini juga seharusnya menuju pada bagian penutupnya!
"Jiang Chengyun!"
Di luar acara itu, mobil Jiang Chengyun berhenti di samping jalan dan Chi Wan akhirnya bisa berdiri. Ia langsung menarik tangannya dari Jiang Chengyun.
Sudut mulut Jiang Chengyun terangkat dan tersenyum dengan dingin.
Jiang Chengyun berdiri di atas cahaya lampu dan menatap ke arah Chi Wan, "Kenapa? Bukankah pelayanan kemarin kamu malah bersedia melakukannya? Kenapa hanya bergandengan tangan tidak mau?"
Saat itu, Jiang Chengyun benar-benar sangat ingin mencekik Chi Wan.
Chi Wan mana mungkin berani melawannya?
Chi Wan memegang pergelangan tangan yang agak kesakitan itu dan kemudian mengerutkan keningnya sejenak. "Kamu membuat aku kesakitan." Ucapnya singkat.
"Sakit?" Jiang Chengyun berdiri di sampingnya dan kembali berkata, "Sakit ini saja sudah tidak bisa menerimanya. Aku jadi mempertanyakan, dari mana semua uang yang kamu dapatkan itu?"
Setelah selesai, Jiang Chengyun kembali menarik tangannya.
Saat mendekati mobil, Jiang Chengyun seketika mengusir sopirnya keluar dari mobil dan memasukkan Chi Wan ke dalam mobil. Perempuan itu didudukkan di samping kursi pengemudi dan memakaikannya dengan sabuk pengaman.
Chi Wan berusaha bersandar dan tidak ingin bersentuhan dengan Jiang Chengyun.
Walau demikian, parfum pria itu masuk ke hidungnya dan membuatnya agak gelisah.
Lengan Jiang Chengyun juga terhampar di depannya.
Jiang Chengyun membantunya untuk memasukkan sabuk pengaman dan melihat Chi Wan sedang menatapnya dengan tatapan bingung. Dalam tatapannya itu, ia juga memperhatikan bibir Chi Wan yang mengenakan lipstik. Bibirnya itu sungguh terlihat sangat menggoda.
"Hey…." Chi Wan matanya terbelalak.
Kedekatan pria itu membuat Chi Wan mengetahui hal yang ingin dilakukan pria itu. Ia pun dalam sekejap tersentak dan berteriak.
Namun, pria itu seketika menciumnya.
Kepalanya ditahan oleh kedua tangan Jiang Chengyun. Chi Wan tentu berusaha mengelak, tetapi kekuatan pria itu terlalu kuat.
Jiang Chengyun melepaskannya dan melihat bibir Chi Wan yang berubah menjadi merah. Ia membuatnya sangat puas dan masuk ke dalam kursi pengemudi.
Chi Wan tidak berkata apapun, bibirnya masih merasakan kehangatan dari ciuman pria itu. Selain itu, sekeliling tubuhnya juga masih diselimuti aroma wangi yang ditinggalkan oleh pria itu.
Apa yang sebenarnya ingin dilakukannya?
"Ke mana kita akan pergi?" Tanya Chi Wan curiga.
Chi Wan mengira setelah masalah itu selesai, Jiang Chengyun seharusnya meninggalkannya begitu saja. Namun nyatanya tidak….
"Aku sudah membayar uang!" Jawab Jiang Chengyun dengan dingin, "Malam ini, kamu adalah milikku. Kamu tidak perlu mengatur tujuan kita, ya!"
Chi Wan hanya bisa terdiam.
Apakah Chi Wan sedang peduli dengan Feng Yihang?
Ponselnya juga masih tertinggal di sana. Kalau ia ingin meneleponnya…..
Jiang Chengyun menyetir dan menoleh ke arah Chi Wan yang sedang mengerutkan keningnya. Sambil tersenyum dingin, ia berkata, "Kenapa? sedang melihat rumput tetangga yang lebih hijau?"
Chi Wan tidak menjawabnya, ia memposisikan kepalanya tepat dengan bantalan kursi dan bersiap menutup matanya untuk tidur.
Tiba-tiba saja, tubuhnya merasa sangat lelah.
Hash…. Feng Yihang…, Jiang Chengyun…,
Satu Feng Yihang sudah cukup membuatnya sangat lelah. Sekarang, malah datang lagi Jiang Chengyun!
Chi Wan sungguh lelah dikelilingi oleh dua pria ini. Ia merasa sudah tidak mampu lagi menghadapi mereka berdua.
Walau demikian, Chi Wan harus berpura-pura di depan mereka. Ia harus menyembunyikan semua perasaan itu, walau sebenarnya itu sangat tidak mudah. Kehidupan seperti ini sungguh….
Kapan akan benar-benar berakhir?
Saat membuka mata, tatapan Chi Wan berubah.
Chi Wan menatap kaca yang kosong tanpa berekspresi. Kemudian ia berkata, "Direktur Jiang, kalau mau membunuh orang, jangan bersikap keterlaluan. Jika kamu mau melakukannya, cepat selesaikan. Lagi pula, melakukannya di mobil juga tidak masalah. Aku masih ingin pergi ke orderan berikutnya."
"Chi..."
Tiba-tiba mobil berhenti.
Jiang Chengyun pun menekan dagunya dan membuat Chi Wan menatap matanya. Dengan nada yang dinging, pria ini berkata, "Jangan lagi mengatakan hal yang menjijikan denganku."
Setelah itu, Jiang Chengyun melempar wajahnya dengan kuat.
"Tutup mulutmu, kalau aku sudah menyuruhmu melakukan sesuatu, maka lakukanlah. Di sini, aku yang memutuskan!"
Chi Wan juga tidak punya cara lagi. Ia sudah pasti tidak mungkin untuk melompat dari mobil.
Bisa-bisa, ia akan mati nanti!
Jiang Chengyun kemudian menyetir sambil menghubungi seseorang, "Ayo keluar…. Jangan banyak omong! Jangan terlalu lama menuju tempat itu!"
Kemudian, Jiang Chengyun juga tidak mengatakan apapun kepada Chi Wan. Ia mengerutkan keningnya dengan tatapan dingin sambil menatap ke depan.
Tidak lama kemudian, mobil berhenti dan Chi Wan melihat ke arah luar.
******
Di suatu tempat bernama Bar Senja.
Chi Wan sebenarnya tidak pernah mau diajak pergi ke bar seperti ini.
Ia paling sering pergi mengunjungi KTV untuk bernyanyi bersama Xue Xiaoxiao. Kemudian, ia akan minum-minum dengan berbagai minuman alkohol saja.
Melihat di depan adalah tempat yang berwarna-warni baru benar-benar terlihat kehidupan aktivitas malam. Chi Wan melihat ada yang bernyanyi dan menari.
Mereka sedang menunggu di dalam ruangan.
Jiang Chengyun memesan banyak sekali minuman beralkohol dan meminumnya sendiri.
Pintu ruangan dibuka dan ada sekumpulan orang yang datang.
"Tuan besar, tiba-tiba memanggil untuk menyuruh orang keluar….." Perkataan itu tiba-tiba berhenti karena melihat orang di samping Jiang Chengyun…..
Hah… Chi Wan!
"Chi Wan?"
Ada orang di belakang yang melihatnya dan memanggil namanya.
"Wanwan! Ya Tuhan! Sudah lama kita tidak bertemu. Ke mana sebenarnya kamu beberapa tahun ini?" Tanya seorang perempuan yang wajahnya terlihat sangat terkejut.
Benar, Chi Wan juga mengenal orang itu.
Orang pertama yang berbicara adalah Qin Tian. Dahulu, Qin Tian dan Jiang Chengyun adalah teman satu tim dalam olah raga bola basket. Mereka berdua sangat terkenal. Qin Tian juga merupakan wakil kapten yang membuat ribuan gadis mudah terpesona oleh karakternya.
Intinya, keberadaan mereka berdua telah membawa tim basket sekolahnya mengikuti banyak sekali perlombaan.
Chi Wan dan Jiang Chengyun sebenarnya bukan berada dalam sekolah yang sama. Namun karena perempuan ini adalah pacar Jiang Chengyun, seluruh anggota tim pun mengenal Chi Wan.
Anggota tim basket saat itu sampai sekarang masih seperti keluarga. Mereka semua juga mengagumi Chi Wan.
Sekarang semuanya telah lulus dan setiap anggota juga sudah memiliki pekerjaan masing-masing. Walau demikian, mereka akan tetap berkumpul saat ada waktu luang.
Sedangkan perempuan yang memanggilnya tadi, Chi Wan juga tentu mengenalnya. Perempuan itu bernama Ye Youyou, seorang perempuan yang punya kepercayaan diri tinggi dan waktu itu dengan beraninya mengejar Qin Tian. Pada akhirnya, mereka berdua menjadi sepasang kekasih sampai sekarang.
Sekarang saat melihat mereka berpelukan dengan mesra, tentu bisa dilihat kebahagiaan mereka berdua.
Chi Wan juga merasa sangat iri pada kemesraan itu. Setelah beberapa tahun, ternyata hubungan mereka masih terjalin begitu baik.
Sedangkan dirinya dengan Jiang Chengyun?
Hash…, Chi Wan hanya bisa tersenyum pahit.
Ye Youyou melihat Chi Wan agak terkejut dan melepaskan Qin Tian. Ia pun berlari ke arahnya dan duduk disamping Chi Wan.
Jiang Chengyun yang sedang minum wine melihat Qin Tian dan Ye Youyou, mereka saling memandang sejenak. Sejujurnya sampai saat ini, mereka masih tidak tahu alasan Jiang Chengyun mengajaknya datang ke sini.
Kenapa kelihatannya….
tampaknya aura ini terasa tidak normal?
Akan tetapi, Ye Youyou yang sudah merasa terlalu senang malah tidak memperhatikannya.
Ada orang yang meraba hidungnya dan berkata, "Kalian berdua mengenakan pakaian seperti ini, bagaimana bisa pergi dengan santai?"
Ya, salah satu mengenakan pakaian yang kebarat-baratan dan satu mengenakan gaun putih yang mencolok. Sungguh dandanan yang terlalu cantik.
Chi Wan duduk di sana dan terlihat sangat anggun. Rambut panjangnya yang sampai ke pundak juga menjadi pusat perhatian yang menarik.
Kedua kaki yang sedang duduk itu juga menarik banyak sekali perhatian dari pengunjung yang lain. Ada salah satu pengunjung yang terbatuk ringan, "Uhuk…. Itu, Chi Wan kamu masih begitu cantik sekali."
Selain Chi Wan, tampaknya semua orang yang ada di sini sudah sering berkumpul bersama. Mereka pun menggunakan kedatangannya sebagai bahan pembicaraan untuk mengobrol dengannya. Sudah beberapa tahun tidak bertemu, tentu agak asing juga untuk berbicara basa-basi dengannya..
"Pahamu masih begitu cantik! Waktu dulu di sekolah, kita sering memilih perempuan cantik dengan kaki terpanjang. Eh, malah memilih Chi Wan yang merupakan siswa dari sekolah lain dan memenangkan perlombaan ini! Semua karena Chengyun...oh!"
Ye Youyou baru mengatakan sesuatu dan seketika ada seseorang yang menyenggol dadanya.
Qin Tian menatapnya dengan tatapan yang terkejut.
---
Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan.
Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya.
Terimakasih atas pengertian Anda.