Badan Chi Wan terhuyung-huyung dan terjatuh di atas karpet bulu yang tebal itu.
Feng Yihang pun menggunakan kesempatan ini untuk meletakkan tubuh perempuan ini di sana.
Chi Wan tidak menolaknya, ia juga merasa bahwa suhu di dalam ruangan ini menjadi agak panas.
Barusan Chi Wan melempar tasnya di atas meja sampai membuat ponsel di dalam tas itu ikut terlempar keluar.
Pada saat itu, ponsel itu tiba-tiba bergetar.
Feng Yihang melihat sebentar layar ponsel itu dan tertulis nama 'nomor tidak dikenal'.
Dalam kondisi biasa, Feng Yihang tentu tidak akan memperdulikannya. Akan tetapi, tidak dengan hari ini berbeda dengan biasanya.
Dalam benaknya, ia tiba-tiba memikirkan dan merasa penasaran dengan nomor asing ini.
Feng Yihang pun mengambil ponsel itu. Saat menjawabnya, seketika ia mendengar nada suara yang terasa tergesa-gesa, "Wanwan, kamu di mana!?" Ucap seseorang dibalik panggilan tersebut.
Sialan!
Berani-beraninya mereka memecat Chi Wan di kantor saat Jiang Chengyun tidak ada!
Jiang Chengyun sebenarnya juga khawatir kepada Chi Wan, terutama saat mendengar kabar pengunduran dirinya. Ia pun menghubungi Xue Xiaoxiao dan ternyata juga tidak mengetahuinya. Perempuan itu juga mengkhawatirkannya dan sudah menghubunginya dari tadi.
Dengan perasaan khawatir yang demikian, Jiang Chengyun pun menghubunginya saat ini. Hanya saja, ia tidak menyangka bila orang yang menjawabnya adalah Feng Yihang.
Feng Yihang yang mendengar suara yang tidak asing itu pun terdiam.
'Suara ini…..'
Kedua mata Feng Yihang menyipit.
Ya, pria ini mengingatnya!
Ini adalah suara Jiang Chengyun!
'Lelaki itu…'
Saat menahan diri cukup lama, Feng Yihang tidak langsung melemparkan ponsel itu ke atas meja, tetapi ke lantai.
Feng Yihang yang tiba-tiba berhenti membuat Chi Wan membuka matanya.
Feng Yihang membalikkan kepala dan satu tangan menekan dagu Chi Wan agak keras. Ia menatap Chi Wan dengan tatapan mata yang suram.
Di sisi lain, Jiang Chengyun yang mendengar panggilannya dijawab tanpa suara begitu lama, juga tidak mendapat balasan dan respon suara apapun.
"Wanwan! Bicaralah! Kamu bisa bicara dulu!" Tidak mendengar ada balasan, Jiang Chengyun semakin cemas.
"Wanwan?" Tanya Feng Yihang melihat Chi Wan dengan nada yang dingin, "Bahkan aku juga tidak memanggilmu seperti itu."
Chi Wan adalah milik Feng Yihang seorang. Jadi, apa hak Jiang Chengyun memanggilnya jauh lebih dekat daripada dirinya?
Telepon dari Jiang Chengyun sangat khawatir membuat Feng Yihang mulai curiga.
Waktu itu Chi Wan memberitahunya bahwa tidak ada hubungan apapun di antara mereka berdua. Bukankah seharusnya demikian?
Feng Yihang tidak percaya!
Jiang Chengyun juga terkejut mendengar suara dari Feng Yihang. Dalam hati ia pun menyebut nama orang itu, 'Feng Yihang?'
'Chi Wan.... sedang bersama dengan Feng Yihang?'
'Siapa…..' Penglihatan Chi Wan juga hanya melihat meja dan dalam benaknya agak kacau.
Apakah dia….
Serangan yang bisa ditebak sama sekali tidak datang, Chi Wan merasa dirinya benar-benar telah mabuk dan melihat Feng Yihang juga tidak marah. Malahan tertawa dan menegakkan dagunya dengan kuat.
Sebaliknya, mendengar suara panggilan dari Jiang Chengyun. Tampaknya ada banyak suara barang pecah untuk melampiaskan amarahnya. Hal itu membuat kecepatan Feng Yihang berubah menjadi agak pelan.
Kemudian malam itu, suasana hatinya berubah menjadi sangat bagus dan sangat bersemangat.
Hanya Jiang Chengyun yang tidak bisa mendapatkan Chi Wan. Perempuan seperti Chi Wan pun adalah satu-satunya milikinya.
******
Keesokan harinya, Chi Wan hanya merasakan kepalanya sangat sakit dan badannya sangat pegal.
Ia samar-samar mengingat hal yang telah terjadi semalam. Akan tetapi, ia tidak ingat hal yang membuat Feng Yihang begitu bersemangat.
Ya, Chi Wan sudah lupa!
Masalah penerimaan panggilan itu, hal itu tidak mungkin diingatnya. Lagi pula, Chi Wan sudah begitu mabuk dan sulit mendapatkan kesadarannya kembali.
Setelah bangun, ia seperti biasa mencari ponselnya. Anehnya, ponsel itu malah tidak ditemukannya.
Kemarin malam, ia tidak kembali ke rumahnya sendiri. Ia pun mengkhawatirkan dalam hati, 'apa Chi Xiaobai sangat mengkhawatirkannya ya?'
Chi Wan turun ke bawah dan melihat Feng Yihang sedang duduk di sofa.
"Maaf… kemarin malam aku terlalu mabuk…." Chi Wan berjalan ke arahnya dan dari belakang perlahan-lahan menyentuh pundak suaminya itu. Kemudian ia berkata, "Suamiku, apakah aku membuatmu ketakutan?"
"Iya." Feng Yihang membaca koran dan tidak menatapnya. "Membuat aku terkejut saja. Aku mengatakan cukup, kamu tetap masih menginginkannya lagi. Ternyata ketika kamu mabuk, nafsumu berubah menjadi lebih besar, ya! Dipuaskan berapa kali pun tidak pernah puas..."
Tidur semalaman ditambah dengan aktivitas malam yang memuaskan membuat suasana hatinya cukup bagus. Jadi, tidak mungkin Feng Yihang akan memarahinya lagi.
Feng Yihang seolah menjadi orang yang tidak mempermasalahkan hal ini.
Walau demikian, Chi Wan seketika terdiam. Sejujurnya, ia tampak bingung sebentar dan benar-benar terkejut akan penjelasan suaminya itu.
'Benarkah aku seperti itu?'
"Aku tidak mungkin….."
"Ya… mungkin saja bukan kamu. Aku juga tidak menyangka kalau kemarin malam ada siluman kecil yang sangat menginginkan suaminya memuaskan dirinya." Feng Yihang berkata dengan nada yang menggodanya.
Chi Wan kembali terdiam. Ia memang mengira begitu, dirinya juga sudah bisa menebak kalau itu pasti terjadi. Kalau tidak, bagaimana bisa Direktur Feng ini memiliki suasana hati yang begitu senang dan bisa menggodanya di pagi hari ini?
'Ah…. Ternyata setelah mabuk benar-benar bisa membuat kekacauan!'
Feng Yihang merasa bahwa istrinya itu masih berhenti di belakangnya dan membalikkan kepala. Ia pun memberikan ciuman yang ringan kepada bibir perempuan itu.
"Tetapi, kamu sepertinya bangun terlalu pagi."
"Suamiku, menurut kamu…. Apakah kita masih bisa terus begitu mesra untuk selamanya?" Tanya Chi Wan sambil bersandar di wajahnya dan tiba-tiba tampak bingung.
Kelihatannya sangat palsu dan berpura-pura.
Feng Yihang memberikan senyuman ringan dan berkata, "Berpikir yang aneh-aneh lagi."
Chi Wan juga tertawa, "Aku tahu."
Chi Wan mana mungkin mengira Feng Yihang bisa berubah begitu saja hanya karena mengubah keinginannya untuk tidak bercerai, kan?
Oh, Chi Wan... Apakah kamu terlalu melebih-lebihkan dirimu sendiri?
Sampai turun untuk menemui Feng Yihang, Chi Wan tentu belum menemukan ponselnya. Akhirnya saat ada seseorang yang menghubunginya, ponselnya bergetar dan ia pun menyadari bahwa ponselnya itu ternyata dibuang ke dalam tong sampah samping meja.
'Kenapa bisa ada di sini….???'
Tasnya diletakkan di atas meja, jadi Chi Wan juga tidak banyak memikirkan hal itu dan hanya menganggap dirinya terlalu mabuk kemarin malam. Ponsel itu juga bisa berada di sana mungkin karena Chi Wan tidak sengaja membuangnya.
Setelah mengambil ponsel itu, Chi Wan tidak menduga bahwa ketika Feng Yihang memperhatikan ponselnya itu langsung berkomentar, "Aku sungguh tidak suka melihat ponsel itu." Dan langsung membuang ponsel itu ke dalam tong sampah.
*****
"Baiklah, baik…. Nanti aku akan traktir kamu makan, bagaimana?"
"Makan bukanlah yang menjadi intinya! Kamu bilang kamu sendiri sudah dewasa, masih mau anak kecil ikut mengkhawatirkanmu. Kamu malu-malu tapi mau, sih?"
"Tentu aku malu-malu sekali..." Sekarang, Xue Xiaoxiao mengatakan hal yang juga disetujui Chi Wan..
Hash… Chi Wan masih merasa bahwa kejadian kemarin malam benar-benar terlalu memalukan!
Padahal, Chi Wan masih memiliki seorang anak kecil yang harus dihidupinya. Jadi, kenapa karena masalah kecil itu bisa melakukan hal yang begitu memalukan?
"Kamu selalu begini, selalu menghadapi masalah itu sendiri! Lagi pula, masalah yang ada di perusahaan begitu besar. kalau tidak senang, kenapa tidak mencariku saja?"
"Itu juga bukan masalah yang besar… aku hanya ingin pergi minum dan pulang. Aku tidak perlu membawamu dan membuatmu menjadi ikut merasa tidak senang."
Mendengar perkataan Chi Wan itu, Xue Xiaoxiao terdiam sejenak. Kemudian ia berkata, "Kemarin malam, Jiang Chengyun mencarimu dan datang ke tempatku."
Chi Wan terdiam karena terkejut. Dalam hati ia bertanya, 'Jiang Chengyun?'
Chi Wan tiba-tiba berhenti.
"Aku bukannya tidak bisa menemukanmu? Aku hanya khawatir jika kamu terlantar di jalanan. Lagi pula, tidak ada salahnya juga kalau ada orang yang mencarimu. Oleh karena itu, aku berkata sejujurnya…,"
"Wanwan, tampaknya Jiang Chengyun masih sangat peduli denganmu! Lagi pula, kamu harus menjadi orang yang bisa diandalkan bila tidak bersama Feng Yihang. Jadi, bukankah kamu akan kesulitan seumur hidup bila tidak mencari ayah yang baru untuk Xiaobai?"
"Wanwan, aku merasa bahwa walaupun kamu sangat cantik, tetapi pria yang tidak memperdulikan statusmu sebagai janda beranak satu itu sangat langka. Apalagi di zaman seperti ini! Akan tetapi, aku bisa merasakan bahwa Jiang Chengyun tidak akan memperdulikannya. Chi Wan, kamu harus percaya dengan indra keenamku!" Tambah Xue Xiaoxiao.
Selama temannya itu berbicara, Chi Wan malah tidak mendengarkannya. Ia hanya berdiri di sana. Di dalam kepalanya, ia sedang mengumpulkan ingatan kemarin.
Ya, kemarin malam….
Chi Wan memang mengingat sesuatu, ia juga merasa bila Jiang Chengyun sempat menghubunginya!
Lalu, saat itu ada dirinya dan Feng Yihang….
"Wanwan? Wanwan apakah kamu sedang mendengarkanku!"
"Eh, iya. Aku masih mendengarkanmu." Chi Wan terus berjalan lagi.
"Walau bagaimanapun, kamu harus mencobanya. Bila berhasil, maka hidupmu dan Xiaobai nanti akan menjadi lebih baik lagi. Akan tetapi kalau tidak berhasil, setidaknya kamu juga tidak perlu peduli dan tidak merasa dirugikan!"
"Xiaoxiao, aku hanya ingin dia meninggalkanku jauh-jauh. Ada hal yang sudah terjadi dan tidak bisa dilupakan lagi." Ucap Chi Wan sambil berjalan pelan dengan nada yang sangat tenang.
"Wanwan, kenapa kamu mau hidup begitu susah? Sesungguhnya, saat itu bukanlah kesalahanmu. Kamu juga tidak perlu merasa bersalah kepada Jiang Chengyun. Kalian hanya melewatkan kesempatan itu dan kalau bisa dijelaskan pun, pasti akan bisa diterima olehnya." Balas Xue Xiaoxiao.
Setelah berkata demikian, Xue Xiaoxiao mendengar Chi Wan terdiam sejenak. Kemudian Chi Wan dengan suara yang agak gemetar berkata, "Bagaimana dengan ibuku?"
Xue Xiaoxiao seketika tidak memberikan tanggapan.
Saat menunggu jawaban itu, Chi Wan seketika mengangkat kepala dan tiba-tiba terkejut.
Ya, Jiang Chengyun berdiri di jembatan itu.
Seketika Chi Wan pura-pura tertawa dan berkata dengan sembarangan, "Xiaoxiao, jangan terbiasa bergosip di siang bolong seperti ini. Tidak baik juga terlalu sering bergosip di belakang orang lain."
Xue Xiaoxiao yang mendengar ucapan sembarangan Chi Wan pun dengan terkejut bertanya, "Hah, Wanwan?"
"Nanti agak malam aku akan meneleponmu, tutup dulu teleponmu." Seketika Chi Wan membalasnya demikian. Panggilan mereka berdua pun segera berakhir.